Bagian Keempat Belas

31 10 0
                                    

Pagi hari...
Arra telah siap dengan seragammya,Dia menunggu Gibran di kursi terasnya....kemudian suara mobil terdengar,itu adalah Gibran.Arra mendekati mobil Gibran,Gibran membuka kaca mobilnya.

" Ciye, nungguin gue ya." Ucap Gibran.

" Enggak kok,lagi nunggu tukang bakso." Ucap Arra.

" Ya udah masuk." Ucap Gibran.

Kemudian Arra masuk mobil Gibran,kondisinya benar benar sunyi sampai mereka sekarang berada di sekolah.Arra dan Gibran bergegas turun dari mobil.

" Eh lo mau kemana." Ucap Gibran.Arra menghentikan langkahnya niatnya ingin langsung ke kelas.

" Ke kelas lah mau kemana lagi." Ucap Arra.

Kemudian Gibran mendekat di mana Arra sekarang berdiri.

" Gue anter." Ucap Gibran.

" Tapi kenapa ?" Ucap Arra.

" Gue gak mau lo kenapa napa." Ucap Gibran.Gibran menarik lembut tangan Arra,Arra hanya diam membisu dia hanya mengikuti langkah Gibran.Seluruh mata mengarah pada dua remaja yang sudah terkenal di sekolah ini.

Waty melihat tangan Arra di pegang oleh Gibran membuat Waty terdiam dan tanpa sadar dia membiarkan air matanya lolos.

" Aku tidak tau apa hal ini tidak akan menjebak mu dalam kesedihan.melihat senyummu,apa mungkin itu akan bertahan lama." Batin Waty.

" Waty,kenapa." Ucap Bayu.

" Ah,gak apa apa kok." Ucap Waty sambil mengusap air matanya yang terjatuh.

" gak apa apa gimana,kamu nangis." Ucap Bayu.

" iya,aku ada apa apa,aku mau cerita tapi pulang sekolah nanti,aku percaya sama kamu jadi aku akan cerita." Ucap Waty.

" Baiklah." Ucap Bayu.

*********

Arra sampai di kelasnya dengan selamat(ya iya lah selamat orang cuma jalan ke kelas bukan nyebrang jalan).Masih dengan posisi tangan Gibran yang sama.

Kemudian Arra melepaskan tangan Gibran dari lengan tangannya." Makasih." Ucap Arra dengan senyumnya yang manis.

" Tidak usah terimakasih,itu kewajiban ku sebagai seorang laki laki.Manjaga wanitanya." Ucap Gibran.

" Maksudnya." Ucap Arra dengan tatapan penuh tanya pada Gibran.

" Tidak, bukan apa apa." Ucap Gibran.
" Aku ke kelas ya." Lanjut Gibran,disambut anggukan oleh Arra.

**********

Satu bulan berlalu,banyak hal manis yang terjadi antara Gibran dan Arra,walaupun terkadang mereka masih bertengkar sebenarnya bukan kadang sih tapi setiap bertemu karna Gibran selalu saja jahil pada Arra,sehingga terkadang darah Arra mungkin naik sampai ke ubun ubun....setelah dia peresmian bertemannya dengan Arra malam itu Gibran tidak lagi menggodai cewek cewek.

Arra juga selama satu bulan ini belajar dengan tekun mengingat dia akan mengikuti olimpiade,ia tak ingin merusak kepercayaan guru guru padanya.tepat hari ini adalah pelaksanaan olimpiade,Arra telah siap di sekolah,tinggal berangkat ke tempat di selenggarakan olimpiade itu di SMA Tunas Bangsa.

" Arra kamu nanti perginya hanya dengan pak Reza,bunda tidak bisa ikut untuk support kamu,karna bunda ada urusan." Ucap bunda Azizah

" iya gak apa apa bun" Ucap Arra.

" Ya udah Arra,mari kita langsung berangkat saja nanti telat." Ucap Pak Reza.

" Iya pak" Ucap Arra.

ARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang