Bagian Kedelapan

41 10 0
                                    

AUTHOR POV

Gibran kembali duduk di  kursi taman belakang rumahnya,dia duduk di sebelah kursi papanya.Di depan papanya terdapat laptop di mana papanya tengah melihat isi  CD yang di berikan Arra tadi.

" Pa.Gibran minta maaf karna sembunyiin ini dari papa." Ucap Gibran.

Papa Gibran langsung menghentikan aktivitas menontonnya dan menutup laptopnya.

" Gibran papa sangat khawatir,papa takut kalau kamu benar benar akan di penjara.Papa gak tau harus gimana kalau gak ada kamu.Kamu itu semangat papa untuk hidup." Ucap papa Gibran.

" Iya pa,maafin Gibran,Gibran ngelakuin ini semua kar___" ucap Gibran terpotong oleh papanya.

" Papa ngerti,kamu itu sebenarnya anak baik..." Ucap papa Gibran.

" Oh iya mana teman kamu tadi,siapa namanya ? " Ucap papa Gibran.

" Arra. " Ucap Gibran.

" Iya kemana Arra.papa belum berterimakasih padanya." Ucap papa Gibran.

" Arra udah pulang pa,nanti biar Gibran aja yang bikang makasih." Ucap Gibran.

" Oh ya udah.Kamu bersih bersih sana habis itu jam 7 kamu turun kita makan malam." Ucap papa Gibran.

" iya pa." Ucap Gibran.

Papa Gibran namanya Hiraga.Nama belakang Gibran sendiri di ambil dari nama papanya Hiraga.Hiraga atau papanya Gibran tidak pernah marah atas apa yang di lakukan anaknya.Dia adalah papa tersabar di dunia.Hiraga tau anaknya selalu nakal disekolah, sejak Gibran SMP dia sering sekali di panggil ke sekolah karna anak nya melanggar peraturan sekolah.Namun dia sadar bahwa yang dilakukan Gibran selama ini karna dia kurang perhatian dari seorang ibu.ibu Gibran meninggal karna sakit saat dia berumur 6 tahun.Itu lah kenapa dia harus bersabar untuk menghadapi Gibran.Hiraga harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi Gibran.

Menurutnya jika anak seperti Gibran selalu di batasi dalam segala hal dan selalu di kekang maka anak itu akan semakin nakal dan tak terkendalikan.

☆☆☆☆☆☆

Arra sampai rumah,Arra ke dapur untuk mengambil minum tetapi Arra melihat kakaknya sedang memasak di dapur.

" Eh,lagi masak ya kakak." Ucap Arra.

" Enggak, lagi nyuci baju.Ya iya lah lagi masak gak lihat apa lo " Ucap kakak Arra.

Kakak Arra namanya Sarah Gafaira,iya nama belakangnya sama seperti Arra(Arra Gafaira).Sarah adalah kakak Arra .mereka hanya 2 bersaudara.Sarah sudah kulia jurusan kedokteran.Sarah dan Arra memang saudara yang sering bertengkar namun sebenarnya saling sayang hanya gengsi saja untuk saling mengakui.Sarah juga anaknya cantik,baik,sopan,dan lebih anggun di banding Arra yang bersikap jutek dengan laki laki.eits Sarah masak bukan berarti mereka gak punya pembantu cuma katanya dia lagi latihan masak biar gak malu maluin di depan camer.

" Ya elah kn cuma nanya.Mama mana kk" Ucap Arra.

" Lagi arisan,dari mana aja lo dek jam segini baru pulang." Ucap Sarah.

" Mau tau aja apa mau tau banget." Ucap Arra sambil menjulurkan lidahnya.

" Ya udah deh gak perlu di jawab gak penting." Ucap Sarah.

" oh ya udah." Ucap Arra

Kemudian Arra mengambil air putih dan meminumnya kemudian dia mendekati sup yang sedang di masak kakaknya dan ada inisiatif jahat.

" Kak gue boleh jail gak." Ucap Arra.

Sarah yang berada di meja dekat dapur sambil memotong sayuran laiinnya.Merasakan firasat jahat yang akan di lakukan oleh adik tercintanya itupun langsung berlari ke dapur.

ARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang