Bagian ketujuh

36 7 0
                                    

Saat di dalam kelas ia tidak menjawab berbagai pertanyaan dari Waty.Bel pulang sekolah berbunyi Arrra langsung buru buru jalan ke luar gerbang untuk ke rumah Gibran....ia mendapati taksi yang telah ia pesan di depan gerbang.

Arra langsung bergegas naik taksi dan menuju ke rumah Gibran.Tidak butuh 30 menit Arra sudah sampai di depan rumah Gibran.

Setelah Arra turun dari taksi dia melihat rumahnya besar dengan pagar atau gerbang tinggi berwarna hitam.Arra mendekati gerbang itu.

" Permisi " Ucap Arra namun tidak ada jawaban." Permisi " Ucap Arra lagi.

Kemudian terdengar suara laki laki paruh baya sekitar umur 40 an menjawab dari pos dekat gerbang.

" Iya,ada apa ya." Ucap sapam itu.namanya Pak mamat.

" eh,ini benar pak rumahnya Gibran." Ucap Arra.

" Iya benar.Kamu siapa ya." Ucap Pak Mamat.

" Saya temannya Gibran pak,ingin memberi sesuatu untuk Gibran tadi ke tinggalan di sekolah." Ucap Arra.

" Oh baiklah ."Ucap Pak Mamat.Pak Mamat langsung membukakan kunci pintu gerbang." Silakan masuk. " Ucap Pak Mamat.

" Terimakasih." Ucap Arra.

Arra langsung bergegas naik anak tangga yang menuju pintu masuk rumah Gibran.kemudian ia tekan tombol bel yang ada di sebelah pintu.Sudah dua kali ia menekan bel.Saat yang ketiga kali akhirnya seorang perempuan paruh baya membukakan pintu untuk Arra.

" Cari siapa neng ? " Ucap bibi itu sebut saja bi Eneng asisten rumah tangga di rumah Gibran.

" Gibran nya ada bi ! " Ucap Arra.

" oh,ada neng.Den Gibran ada di taman belakang sama papa nya." Ucap bi Eneng.

" Boleh saya samperin bi " Ucap Arra.

" Boleh neng,neng lurus aja." Ucap Bi Eneng.

Kemudian Arra masuk rumah Gibran,ia berjalan menuju taman belakang sambil menjelajahi rumah Gibran yang besar dan mewah.
 
Arra POV

Kemudian Gue sampai di taman belakang rumah Gibran,Gue melihat Gibran sedang duduk bersama laki laki lebih tua dari dia.Yang pasti itu papa nya Gibran.Papa nya Gibran dan Gibran tengah membicarakan masalah Gibran,Gue tidak sengaja mendengar obrolan mereka.

" Bran,papa tidak yakin kamu akan menang di persidangan besok karna bukti yang di miliki oleh pihak Rama itu bisa memberatkan kamu,papa juga heran kenapa kamu melakukan kesalahan itu." Ucap papa Gibran dengan penekanan di setiap kalimat yang di ucapkan.

Gue yang mendengarkan,mulut gue gatal ingin sekali gue mengatakan jika Gibran tidak salah namun rasanya berat sekali untuk membuka mulut ini.

" ia pa Gibran salah.Maaf pa." Ucap Gibran.

"Laki laki itu memang aneh kenapa dia tidak mengatakan yang sebenarnya."batin gue.

"Kamu memang salah.Baguslah jika kamu mengakuinya." Ucap Papa Gibran.

Akhirnya gue mengatakan dari arah belakang mereka...mereka tidak sadar bahwa sedari tadi gue mendengarkan obrolan mereka.

" Kalau saya mengatakan jika Gibran tidak salah " Ucap gue dari arah belakang.Gibran dan papa nya langsung mengarahkan pandangan mereka ke gue,di belakang mereka.

" Kamu siapa,maksud kamu apa." Ucap papa Gibran.

Gue yang tadinya berdiri di belakang kursi mereka duduk,akhirnya berjalan untuk berada di depan mereka.

" Maaf om saya tau saya lancang mendengarkan obrolan om dan Gibran...saya Arra teman Gibran saya datang ke sini untuk memberikan ini om." Ucap gue sambil memberikan CD rekaman CCTV.

" Apa ini." Ucap papa Gibran sambil mengambil CD yang gue berikan.

Gibran hanya memperhatikan gue.

" Itu bukti kalau Gibran enggak salah." Ucap gue.pandangan Gibran dan papa nya tertuju pada CD yang gue kasih tadi.

" Om Gibran mukuli Rama itu karna Rama mengonsumsi narkoba.Gibran gak salah om,bukti itu bisa meringankan Gibran di persidangan besok." Ucap gue.

" Oh ya." Ucap papa Gibran dengan ekspresi kaget.

" Lo ikut gue sekarang." Ucap Gibran sambil menarik tangan gue menuju teras depan.Gue tidak diam saja Gue mencoba untuk melepaskan pegangan tangannya.

Sesampainya di teras depan.Gibran melepaskan tangan gue.

" Lo apaan sih,tangan gue sakit." Ucap gue.

" Sekarang lo pulang." Ucap Gibran.

Gue megernyitkan kening gue pertanda heran.

"  Maksud lo apa,ngusir gue." Ucap Gue.

" iya,sekarang lo pergi." Ucap Gibran dengan penekanan di setiap kalimatnya.

" Gue tau ini rumah lo,gue akan pergi kok,gue datang ke sini untuk kasih CD bukti kalau lo gak salah.Lo marah karna gue kasih bukti klo lo gak salah.Gue gak ngerti ya sama lo,lo sembunyiin semua hal ini sampai orang berpikir kalau hanya lo yang salah di sini." Ucap gue panjang lebar.

" Asal lo tau, lo itu uda ngerusak rahasia yang selama ini gue tutupi,gue berusaha untuk nutupi semua  selama ini." Ucap Gibran.

" Jadi selama ini lo tau kalau Rama mengonsumsi narkoba,dan lo diam aja." Ucap gue.

" Iya,lo mau denger kenapa gue gak ngasih tau ke polisi atau ke kepsek tentang hal ini,oke gue akan kasih tau lo,gue gak ngasih tau karna gue tau Rama mengonsumsi itu semua karna dia kurang perhatian dari orang tuanya,orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka.Rama itu termasuk anak BROKEN HOME.Mungkin selama di sekolah Rama termasuk siswa yang aktif tapi itu semua untuk menutupi betapa hancurnya hidup dia sekarang.Gue gak ngasih tau kalau dia mengonsumsi narkoba,karna gue gak mau kalau sampai dia tertangkap, hidup dan masa depannya akan semakin hancur, gue tutupi selama ini dari siapapun,tapi lo hancurin.Gue yang tau kalau Rama mengonsumsi narkoba bukan diam saja,tapi gue juga berusaha untuk mencegahnya gue melakukan segala cara supaya Rama berhenti mengonsumsi narkoba." Ucap Gibran panjang lebar.

" puas lo sekarang,lo udah tau semuanya sekarang." Lanjut Gibran.

" Lo ngorbanin hidup lo buat Rama,kalau sampai lo di penjara gimana.gue tau maksud lo baik.Tpi lo jangan cuma mikiri Rama aja tapi ada bokap lo yang khawatir banget sama lo.kalau sampai lo beneran di penjara gimana sama bokap lo.Apa jangan jangan lo berpikir bokap lo bisa bayar uang jaminan,karna orang tua lo orang kaya.Lo lupa enggak semua masalah bisa selesai sama uang Bran.asal lo tau dengan lo enggak ngasih tau siapa siapa tentang Rama yang mengonsumsi narkoba itu membuat hidup dia lebih hancur,coba aja lo ngasih tau dari awal ke polisi atau kepsek deh dia pasti akan mendapatkan rawatan,supaya dia tidak tergantung lagi pada narkoba,tpi lo diam aja gak ngasih tau siapa siapa itu membuat Rama semakin kecanduan dengan barang haram seperti narkoba.Liat kondisi Rama sekarang semakin buruk Bran.apa lo liat mata bokap lo yang teramat sedih jika sampai putranya beneran di penjara.Apa lo gak sayang sama bokap lo." Nasehat gue panjang lebar.

Beberapa menit Gibran diam setelah gue ngomong kayak gitu.Mungkin dia meresapi yang barusan gue bilang.kemudian tidak lama dari itu gue izin pulang aja.

" Ya udah kalau gitu gue pulang,semoga lo bisa ngerti ya." Ucap ku.Namun saat gue  berbalik badan untuk menuruni anak tangga dan keluar gerbang tangan gue di tahan dengan Gibran,dan itu buat gue balik badan lagi ke arah dia.Mata gue dan Gibran bertemu kita sempet tatap tatapan agak lama.ya elah kayak di sinetron sinetron aja.

" Makasih." Ucap Gibran sambil tersenyum manis yang selama ini tidak pernah gue lihat.pegangan Gibran masih belum lepas dari lengan gue.

" iya." Jawab gue sambil membalas senyum Gibran." Ya udah gue balik ya." Lanjut gue.Gibran melepaskan pegangannya di lengan gue dan mengatakan hati hati.kemudian gue keluar dari pekarangan rumah Gibran dan menaiki taksi yang masih nunggu gue dari tadi.

Author POV

Aciye Arra.
Oke gaes jangan lupa untuk vote dan follow ya .

Terimakasih mau baca.

Follow ig ku @ lelaasriii_10

ARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang