Hari itu.. hari pertama berkumpul bersama teman teman. Mereka adalah teman baruku, aku mengikuti organisasi pramuka sehingga bertemu dengan mereka. Disebuah alun-alun yang penuh dengan pepohonan kami duduk melingkar dan bersiap menyantap bekal yang kami bawa dari rumah masing-masing.
"Nady kamu bawa apa?" Tanya Ria
Ria, dia adalah temanku yang paling konyol, dia sangat lucu. Biasanya dia panggil aku dengan sebutan emak ( emak artinya ibu dalam bahasa sunda ) . Anak itu paling aktif, bahkan bisa dikatakan kelebihan aktif.
"Ahh..ini nasi kuning, mau?" Jawabku
"Boleh..boleh?" Tanya Ria dengan mendekatkan wajahnya ke depan wajahku. Ya ampun Ria didepan ada banyak laki-laki kalo sampe mikir yang bukan-bukan kan bahaya.
Akupun melanjutkan sesi makan cantik dengan lahap. Yaa.... aku laparrrr sekali..
Hembusan angin membuat aku ingin melirik kedepan, bermaksud merasakan hembusan angin. Dan tak sengaja aku menatap seorang lelaki tampan, dia sama sepertiku, memakai baju pramuka dengan jaket merah dipundaknya dan dia sedang memandangiku. Ehh sejak kapan dia memandangku? Kenapa jadi malu begini? Ahh ntahlah..aku sedang lapar, makan lagi aja.Setelah makan, aku membereskan kembali nasi itu. Lalu kami pun bubar untuk pergi kembali ke tempat latihan pramuka. Akupun berdiri dan berjalan menuju tempat latihan dengan memeluk kotak nasi bekas makan. Tatapan itu kembali ku lihat. Namun kini berbeda, lelaki itu tersenyum padaku. Eh aku harus sadar! Ayo kaki berjalanlah! Kita pergi! Tapi akhirnya kaki menolak untuk pergi sampai aku terhenti dan membalas senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
menuju HALAL
RomanceSemua berawal dari rasa sakit. Sejak kepergian seorang pria berwajah tampan, rasanya ingin sekali ku mengedit jalan hidupku. pria itu bernama Fian. Fian hadir selama 2 tahun lalu pergi begitu saja. Hidupku hancur..sangat hancur, sampai hari-hari ku...