"Aaawww.... ehh aduh itu sedikit sakit... Aaaaaa...Aa... aduhhh...." kucoba menahan suara ini namun tak dapat ku tahan, pijitan nenek ini sangat menyakitkan.
"Tahan ya, biar sembuh" ucap seorang nenek yang sedari tadi memijat kakiku.
Tega-teganya Andra, dia pergi disaat aku sedang menahan sakitnya pijitan nenek yang ia panggil itu. Andra pergi dengan alasan akan mencoba memperbaiki body kitty kesayanganku yang ternyata mengalami rusak parah atas insiden tadi. Tapi mengapa harus disaat aku menahan sakit ini? Kenapa tidak menungguku selesai dipijit nenek aja coba? Heuh dasar aku ditinggalkan di rumah keluarganya yang bahkan baru kali ini aku mengenal keluarganya, kalo kamu pulang Andra lihat saja aku akan marah sela 3 jam heuh. Mungkin, jika mampu hahahah.
"Assalamualaikum" setelah aku selesai dipijit nenek, barulah Andra datang.
"Waalaikumsalam" jawab mama dan nenek Andra.
Aku hanya menjawab salam Andra didalam hati, sambil meliriknya sejenak lalu memalingkan wajah dari tatapan Andra.
"Gimana nek kakinya Nady?" Tanya Andra yang langsung duduk disampingku. Saat ini aku sedang duduk diatas kursi yang menghadap nenek dan mama Andra.
"Tidak apa-apa, sudah sembuh" jawab nenek santai-santai saja.
"Gimana? Enak pijitannya?" Tanya Andra yang langsung melirikku.
"Hmmm" jawabku dengan sedikit senyuman mautku.
"Nenek pulang ya, cepet sembuh ya cantik, maaf nenek enggak bisa lama-lama masih banyak pekerjaan dirumah" ucap nenek yang mulai terbangun dari duduknya.
"Ia nek tidak apa-apa" jawabku.
Akupun mencium tangan nenek, dan menatap kepergian nenek dan mama Andra yang katanya mau ke lebak ( lebak adalah bahasa sunda yang artinya bawah ). Aku menatap Andra yang sedari tadi melihatku dengan senyumnya.
"Minum! Enggak suka minum ya?" Tanya Andra.
"Udah" jawabku.
"Udah apa?" Respon Andra.
"Udah sore, yuk anterin Nady pulang!" Perintahku yang mulai takut karena tak sadar waktu telah menunjukkan jam setengah enam sore.
"Pulang aja sendiri" ucap Andra yang malah memainkan handphonenya.
Ihhh kesel banget deh, udah tau kaki aku sakit mana mungkin aku pulang sendiri. Apalagi jalannya lewat jalan yang tadi lagi, lebih baik aku pulang jalan kaki aja dehh.
"Andra ih" Aku mulai kesal melihat tingkah Andra yang bahkan acuh saat ini, aku kan minta dianterin, kok malah diacuhin sih.
"Hmm" Andra hanya merespon dengan santai.
"Aku mau pulang" rengekku layaknya bocah.
"Pulang sendiri kata Andra" nyebelin banget kan ini anak, akupun langsung berdiri walau dengan menahan rasa sakit dikaki, aku berusaha berjalan sendiri menjauhi Andra menuju pintu keluar rumah.
Tiba-tiba Andra sudah berada didepanku tepat menghadap ke arahku, sejak kapan dia ada disini? Ya ampun jalannya cepat sekali.
"Iya, akan aku antar tuan putri manja..." ucapnya dengan senyum manisnya.
Aku hanya tersenyum menghadapi sikap Andra yang tidak bisa kubayangkan. Dia benar-benar mampu dengan cepat mencerahkan hati seorang Nady Humaira yang baru saja mendung akibat ulah Pria bernama Andra. Walau agak sedikit jengkel karena dibilang aku ini tua putri manja, tapi setidaknya aku senang karena hari ini Andra lah yang membuatku tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
menuju HALAL
RomanceSemua berawal dari rasa sakit. Sejak kepergian seorang pria berwajah tampan, rasanya ingin sekali ku mengedit jalan hidupku. pria itu bernama Fian. Fian hadir selama 2 tahun lalu pergi begitu saja. Hidupku hancur..sangat hancur, sampai hari-hari ku...