HERAN

73 1 0
                                    

"Hai..." Lelaki berbaret itu membuyarkan lamunanku.

"Ehh.. hai kak Reza" aku yang sedang duduk diatas kursi meliriknya sebentar lalu memalingkan wajah dengan cepat.

"Kenapa nggak pergi keluar sama yang lain? Engga jajan? Lagi puasa? " Ucapnya dengan nada yang sangat halus dan duduk tepat disampingku.

"Ahh engga.. ini...ini lagi nunggu Andra kak" liriku dengan sedikit senyum.

"Ou nunggu Andra ternyata, ehm" entahlah kenapa, nada ucapan kak Reza serasa tidak enak didengar ditelingaku.

"Ehh apaan sih kak, engga ada apa-apa kok" ucapku dengan spontan.

"Iya iya, kaka ngerti kok....ya sudah, kaka ke depan dulu ya lapar nih, Mau titip makanan gak?" Ucapnya dengan menaikan kedua alis matanya.

"Ahh... engga usah kak terima kasih" ucapku saat melihat kak Reza mulai berdiri lalu meninggalkanku.

Perihal kak Reza, ia adalah salah satu anggota Pramuka terpenting disini. Ia adalah ketua pramuka yang tergolong lelaki tampan disini menurutku. Selain manis, ia juga memiliki sikap yang lebut, dan penyayang. Gayanya ya.... standar-standar aja sih tapi lumayan kece juga. Ia berkulit sawo matang, bermata lumayan sipit, berhalis tebal dan berhidung lumayan mancung. Sebenarnya memang aku belum mengenal semua anggota pramuka disini, yang aku kenal mungkin hanya Ria sibocah bapau, Andra si pria tampan, kak Reza si penyayang,

Setelah menunggu lama, Andra tetap saja tak kunjung datang, yang datang ternyata kak Reza, mau tak mau akhirnya aku mengobrol dengan pria penyayang ini. Hingga kami semua melakukan kegiatan latihan lagi. Hmmm Andra ini gimana sih, so cuek banget, ehhh hilda kok jadi mikirin Andra yang cuek sih.

Akhirnya waktu pulangpun telah tiba. Aku sedikit kesal dengan sikap Andra yang kadang tiba-tiba terasa acuh. Ya mungkin berhubung memang lama-kelamaan aku bukan hanya akrab dengan dia di organisasi pramuka ini, tapi dengan teman yang lainnya juga.

menuju HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang