"Ya ampun bu, Nady kesiangan berangkat sekolah" teriakku sambil berlari mencari sepatu.
Sungguh darurat, aku telat 10 menit dari rumah. Pagi ini aku bangun kesiangan apalagi sedang halangan jadi serasa pulas banget deh tidur.
"Nady.. jangan terburu-buru gitu, salah siapa tidurnya kelewatan banget" jawab ibu sambil menyiapkan bekal makan dan memasukannya kedalam tas sekolahku yang berada diatas sofa.
"Kunci pintu bu, takut ada culik" ucapku dengan sedikit senyum sambil mengikat tali sepatuku.
"Culik apaan sih Nad" kata ibu di depan pintu.
"Ya ampun ibu, kalo ibu diculik nanti ayah meluk siapa" tawaku.
Kami pun tertawa, walau kesiangan tapi aku ngak mau suasananya jadi tegang hahaha...
"Dah ibu, assalamu'alaiku" ucapku dan mencium tangan ibu.
"Waalaikumsalalam humairanya ibu" jawab ibu dengan lambaian tangannya.
Akupun pergi dengan si kitty ( nama motorku ). Ibu terus saja memandangiku sampai akhirnya aku tak nampak lagi dimatanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
menuju HALAL
Storie d'amoreSemua berawal dari rasa sakit. Sejak kepergian seorang pria berwajah tampan, rasanya ingin sekali ku mengedit jalan hidupku. pria itu bernama Fian. Fian hadir selama 2 tahun lalu pergi begitu saja. Hidupku hancur..sangat hancur, sampai hari-hari ku...