MERASA DIMANJAKAN

46 1 0
                                    

"Siapa namanya?" Seorang perempuan membuyarkan lamunanku.

"Eh... Nady Humaira bu" aku tersenyum saat ibu Andra mulai duduk di sofa dan menghadapku.

"Teman Andra?" Tanyannya ramah.

"Iya bu, kita kenal dipramuka" jawabku.

"Ibu tidak bisa menemani lama, adiknya Andra mau makan, harus disuapin" ucap mama Andra yang langsung meninggalkaku.

Aku terpaksa diam sendiri walau mama Andra berada di rumah tetap saja aku hanya diam tidak berbicara dengan siapapun, aku bahkan baru sadar bahwa aku ini ternyata pemalu hahahaha, apa benar aku pemalu? Ahh yang jelas kali ini aku sedang menjadi seorang pemalu.

"Gimana kakinya masih sakit?" Tanya Andra yang langsung duduk didepan menghadap ke arah ku.

"Apa Ndra, Nady jatuh?" Teriak mama Andra dari kejauhan.

"Iya ma, Nady jatuh tadi dijalan, parah banget liat ma sampe sakit kaki, darahnya sampe ngalir tadi juga" jawab Andra melebih-lebihkan.

"Ehh kamu kok gitu sih, melebih-lebihkan" protesku.

"Tunggu aja Nad, satu.... dua... ti.." belum Andra menyelesaikan hitungannya, mama Andra langsung memotongnya.

"Sana panggilin nenek, biar dipijit kaki Nady nya" perintah mama Andra.

"E..e..eh mau kemana sih Andra" aku menarik ujung baju yang Andra pakai.

"Manggil nenek" sayangnya kekuatan Andra untuk berjalan lebih kuat dibanding tarikanku di ujung bajunya.

"Ihhhh jangan Andraaaaaaaaaaaa!"

menuju HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang