Dinginnya pagi sangat menusuk ditubuhku, sekarang pukul 06:00. Aku telah siap siaga untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah layaknya seorang ibu rumah tangga. Ini hari minggu, tidak ada alasan bagiku untuk bermalas-malasan, aku harus giat karena ini kewajiban seorang anak. Aku mulai menyapu, mengepel, mencuci baju, mencuci piring, membuang sampah, dan membersihkan debu. Hingga akhirnya semua tugas itu selesai. Akupun duduk sejenak di atas sofa ruang tv karena lelah. Dengan masih menggunakan stelan tidur, akupun menuju halaman rumah untuk menunggu tukang tahu. Aduh, ibu rumah tangga banget ya. Sampai aku sadar, hari ini jadwal latihan. Oh ya ampun, jangan sampai aku telat dan membiarkan lelaki tampan itu menunggu sangat lama. Aku berlari menuju kamar dan langsung meraih ponsel diatas meja.
"Assalamu'alaikum Nady" ( Diter04:35 )
"Selamat pagi, sudah bangun?" ( 05:00 )
"Bangun, cepet shalat subuh!!" ( 05:15 )
"Ndy jangan bilang kamu belum bangun!!" ( 05:30 )
"Ndy, jangan lupa jam 9 aku tunggu di belokan jalan" ( 07:30 )
"Nad??" ( 08:30 )
"Nady??" ( 08:40 )
"Ndy dmna?" ( 08:45 )
"Aku tunggu dijalan ya" ( 08: 58 )
"Nady....." ( 09:12 )
Ya ampun, pesan dari Andra. Ya ampun Andra maafkan aku. Tanpa menjawab pesan Andra, aku berlari ala kesiangan andalanku. Aku langsung menyiapkan perlengkapan untuk latihan ke dalam tas lalu berlari menuju kitty pink kesayangan di garasi.
"Buu....... Nady berangkat.....Nady terlambat...ibu hati-hati dirumah... Assalamualaikum" ucapku dalam keadaan duduk diatas kitty dan langsung bermain dengan gas kitty yang teramat cepat.
Aaahhhhh.... setelah memerangi jalanan yang penuh dengan kendaraan akhirnya aku menemukannya, ya ampun pria tampan itu sebenarnya mau kemana sih????... memakai jas berwarna biru, kenawahan pake levizzz... mau latihan pramuka apa mau main sih??...aduh tapi aku suka, ya ampun Andra terlihat cool, idaman deh.
"Eh Ndra, maaf jadi nunggu lama ya?" Aku turun dari atas kitty si motor pink kesayanganku.
"Gapapa kok, sini aku yang nyupir" Andra mendekatkan dirinya padaku.
"Eh, iya" jawabku sambil memalingkan wajah. Mungkin aku terlalu degdegan sampai-sampai malu menatap Andra.
"Ayo naik!! Jangan meluk ya!! Entar aku hukum" ucap Andra dengan senyum setengahnya.
"Ih, siapa juga yang mau meluk, GR deh" ucapku menahan senyum yang tiba-tiba ingin sekali tersenyum lebar.
Krubuk..krubuk..
"Ndra....." ucapanku membuat Andra yang sedang mengemudikan kitty sedikit menoleh.
"Heeem?"
"Aku, lapar.." ucapku dengan memegang perutku.
"Kenapa enggak makan dulu coba? Yaudah kita cari makan ya" ucap Andra.
Setelah lama mencari makanan, waktu sudah sampai di jam 10:25. Tapi ternyata orang yang pertama kali sampai ditempat latihan adalah aku dan Andra. Kok bisa ya? Padahal biasanya jam segini pada udah kumpul.
Akupun berdiri tepat dibelakang Andra, ternyata Andra ini tampan ya dari belakang juga. Aku menghayal..... seakan-akan saat itu Andra adalah pria yang akan menjadi masa depanku. Eh kok udah kesana aja sih mbak... cukup!!! Ngelamun terus deh si mbak ini.
"Yu duduk..." Andra menoleh kebelakang dan menatapku.
"Ya... aku pegel kalo berdiri terus" Aku menyentuh lututku yang memang mulai terasa pegal.
Aku dan Andra langsung menuju bangku panjang dan duduk berdampingan. Aku kok jadi bingung ya mau bahas apa. Aku hanya bisa melamun karena kalo secara langsung masih agak kaku juga sih kalo mengobrol.
"Minggu depan, masakin aku ya!" Andra tiba-tiba membuatku syok.
"Apa?masakin?masakin apa?" Aku menatap Andra yang sedang menatapku juga.
"Apa aja,yang penting ada nasinya" Andra tersenyum.
"Ehh... iya kalo aku sempet, aku buatin buat Andra" aku membalas senyumnya.
Hingga akhirnya teman-teman mulai pada datang, dan latihanpun dimulai. Aku dan Andrapun berpisah tempat duduk. Sampai jumpa di jam istirahat pria tampan.
Bunga yang mekar itu tidak selamanya segar, Adakalanya ia layu, lalu mati dan jatuh keatas tanah. Disaat bunga itu jatuh dan menghilang dari tempat ia berdiri, akan tumbuh bunga baru yang indah, bahkan lebih indah dari bunga sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
menuju HALAL
RomanceSemua berawal dari rasa sakit. Sejak kepergian seorang pria berwajah tampan, rasanya ingin sekali ku mengedit jalan hidupku. pria itu bernama Fian. Fian hadir selama 2 tahun lalu pergi begitu saja. Hidupku hancur..sangat hancur, sampai hari-hari ku...