Aku menemukanya, dia ada disampingku walau terhalang empat kursi yang diduduki teman-temanku.
"Nady pas banget kamu duduk disini, aku mau cerita" bisik Nurul tepat didekat telinga kiriku.
"Ya ampun lul aku baru juga sampai, kamu udah langsung mau curhat aja" jawabku dengan wajah kesal, namun nyatanya raut wajah itu hanya candaan.
Nurul, yang sering orang panggil dengan sebutan lul adalah salah satu temanku di organisasi pramuka ini. Dia hobi banget curhat, yaps... baru masuk organisasi ini dia udah punya gebetan. Dia berpipi besar seperti bapau yang baru matang. Tapi dia manis karena selain berkulit putih, juga bergingsul sepertiku.
Ngomong-ngomong Nurul lagi naksir sama lelaki tinggi berwajah ala ke barat-baratan, bisa dibilang seperti orang eropa juga sih. Sayangnya, lelaki yang bernama Niko itu sudah punya pacar. Huuhh sungguh tak beruntung kau ini lul."Dia... Dia kemarin ngak bales pesanku, sedih banget deh. Tapi kabarnya, dia sedang ada masalah sama si Lani" ucapnya pelan sambil membesarkan pintu matanya.
"Heh, do'ain dong semoga hubungan mereka baik-baik saja" jawabku dengan sedikit tawa.
"Eh kok gitu sih Nad, nyebelin deh. Do'ain mereka putus napa" jawab Nurul dengan nada kesal.
Hmmm.. sebenarnya aku sedang tidak fokus saat nurul bercerita. Sebab Andra sama-sama berada disebelah kiriku , otomatis jika aku menatap Nurul, aku juga bisa melihat Andra disana. Dan ya, aku merasakan bahwa Andra kerap kali menatapku yang sedang berbincang dengan Nurul. Dia pikir aku tak bisa melihat apa? Padahal penglihatan sudut mataku lebih tajam dibanding pisau, hahaha dasar.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah datang, pelatih pramuka itu langsung membuka acara latihan dengan sambutannya, lalu menyampaikan materi yang akan dipraktekan minggu depan. Hingga kami akhirnya beristirahat setelah pembahasan materi. Teman-temanku pergi keluar tempat latihan untuk mencari jajanan. Sedangkan aku diam disini saja menunggu mereka datang karena aku bawa bekal nasi dari rumah.
"Nady" tiba-tiba dia duduk di sampingku tanpa menatap.
"Eh.. Andra" aku memberi senyumku padanya, hanya sekedar sopan aja sih.
"Mau akrab secara langsung kan? Dibanding akrab di chat aja?" ucap Andra dengan mengangkat kedua alisnya.
"Eh iya boleh" jawabku yang tiba tiba memainkan jari-jari tanganku diatas paha.
"Ouh iya nanti ada pengajian di dekat rumah Andra, mau ikut?" Tanya Andra yang tiba-tiba berbalik badan menghadapku.
"Ouh benarkah? Tapi kan rumah kamu jauh" jawabku dan mulai membelokan badan menghadap Andra.
"Gak apa-apa nanti aku jemput ya" jawab Andra dengan senyum manisnya.
"Hmm oke deh, nanti aku atur jadwalnya ya" jawabku.
Kami berbincang-bincang sambil menunggu teman-teman yang lain datang.
Oh iya, Andra ini adalah salah satu anak pramuka di SMA Soreang. Ya mungkin jaraknya sangat jauh dari rumah dan sekolahku. Heran, kenapa Andra mau menjemputku padahal rumahnya sangat jauh ya?."Oke minggu depan satu kali pertemuan lagi, sebelum kita hiking ke gunung terdekat" ucap kaka pelatih pramuka.
"Siap kaka" jawab semua yang ada di tempat ini.
"Persiapkan fisiknya, sekarang silahkan pulang, jangan belok kemana-mana ya, langsung pulang!!" Perintah kaka pelatih.
Semuapun pulang, dan aku menuju si kitty diparkiran. Sempat ku lihat, lagi-lagi ada yang sedang memperhatikanku. Tapi kali ini aku tidak mengenali wajahnya, siapa ya dia?

KAMU SEDANG MEMBACA
menuju HALAL
RomanceSemua berawal dari rasa sakit. Sejak kepergian seorang pria berwajah tampan, rasanya ingin sekali ku mengedit jalan hidupku. pria itu bernama Fian. Fian hadir selama 2 tahun lalu pergi begitu saja. Hidupku hancur..sangat hancur, sampai hari-hari ku...