Kini Nanda dan Paris tengah bermain di taman kanak kanak yang luas namun sepi. Hanya ada dia dan Nanda saja saat ini.
Mereka berdua tengah duduk di ayunan yang beriringan. Sambil sesekali mengayun dengan kaki mereka.
"Ris. Gue heran deh sama lo"ucap Nanda sambil menatap Paris.
"Herannya?"tanya Paris sambil menatap gadis itu.
"Ya heran aja. Gue sederhana sedangkan lo kaya. Terus gue sering nyusahin lo. Kenapa sih lo kau temenan sama gue?"tanya Nanda.
"Lo kenapa sih akhir akhir ini bahasnya itu mulu. Kuping gue bosen dengernya tau gak"ketus Paris.
Nanda diam sambil menunduk.
"Dulu lo gak pernah tuh nanya kek gitu. Jangankan nanya kek gitu,kalau numpang makan di rumah gue aja lo gak pernah ngerasa ngerepotin"ucap Paris.
Nanda masih diam namun matanya menatap Paris saat lelaki itu bicara.
"Lo kenapa sih?"tanya Paris.
"Ya gue ngerasa kalau kita tuh gak pantes temenan."ucap Nanda
"Kenapa? Karna lo sederhana sedangkan gue kaya? Da. Dengerin gue. Temen itu bukan soal miskin,kaya ataupun sederhana. Bukan juga soal derajat,harta ataupun fisik. Tapi temen itu soal hati. Biar hati yang memilih. Dan kalau lo suruh gue jauhin lo atau gak jadi temen lo,maaf gue gak bisa. Seberapapun lo ngejauhin gue,kalau hati gue memilih lo,gue bakalan terus ngejar lo"ucap Paris.
Nanda di buat terpaku atas perkataannya. Namun seketika Paris mengulurkan jari kelingkingnya membuat Nanda menatap jari itu kemudian menatap mata lelaki yang ada di sampingnya itu.
"Sekarang lo janji sama gue,kalau lo gak bakalan gomong itu lagi,kalau engga,lo bakal dapet hukuman"ucap Paris.
"Hukuman? Hukuman apa?"tanya Nanda.
"Nanti juga lo tau kalau lo ngelanggar"ucap Paris.
"Yaudah okey. Gue janji gak bakalan bilang kek gitu lagi ke lo"ucap Nanda sambil mengaitkan jari kelingkingnya di jari Paris.
-
Tepat pada jam 8 malam,Paris dan Nanda makan malam di salah satu cafe. Awalnya Nanda menolak karna ia takut membuat Paris malu,namun Paris terus memaksa gadis itu hingga akhirnya ia mau.
"Gimana steak ayam nya? Lo suka kan?"tanya Paris sambil mengunyah makananya.
"Lumayan sih. Cuman,,gue gak selera makan di sini"ucap Nanda.
"Lho? Emangnya kenapa?"tanya Paris.
"Ya ga biasa aja. Liat tuh. Yang laen pake baju rok. Dres,gaun,segala macem itu. Terus rambutnya pada di sanggul,di hias. Nah gue? Cuma pake jeans sama kaos putih ini aja. Terus rambut gue di kepang kek gini"ucap Nanda merasa minder.
"Ini Nanda kan?"ucap Paris.
"Yaiyalah! Lo pikir gue apaan?! Kutu beras?"ketus Nanda.
"Nanda yang gue kenal itu percaya diri,gak minderan,sederhana dan apa adanya. Tapi ini kok?"ucap Paris.
"Ya lo liat aja diri lo sendiri. Lo aja bergaya. Nah gue? Kek gembelan"ucap Nanda.
"Siapa sih yang bilang lo kek gembelan? Style lo kek dancer tau gak? Kalau gak percaya liat nih ya"ucap Paris lalu ia berjalan dan menghampiri salah satu meja yang di tempati 3 remaja wanita yang mengenakan dress dnegan anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Aku Dan Kamu [-Paris Dan Nanda-]
Teen Fiction"Apa lo gak malu punya pacar buta kek gue?"tanya Nanda membuat Paris menurunkan tangannya juga Nanda namun masih dalam keadaan menempel. Paris tersenyum dan menghembuskan nafasnya. "Kalau gue malu punya lo,dari waktu lo buta gue gakan nemenin lo"uca...