Malam harinya kini Paris tengah mengepang Rambut Nanda di balkon kamar Nanda.
"Ris"panggil Nanda.
"Hmm?"sahut Paris sambil terus mengepang rambut Nanda.
"Gue mau deh liat bintang lagi"ucap Nanda sambil tersenyum.
"Lo gak perlu ngeliatnya,"ucap Paris di gantung,sambil mengikat ujung rambut Nanda yang sudah di kepang lalu ia bergeser agar duduk di samping Nanda kemudian ia merangkul gadis itu.
"Cukup lo rasain kalau bintang lo ada di sisi lo"lanjut Paris sambil menatap Nanda membuat Nanda tersenyum.
"Gue juga mau ngeliat muka lo lagi"ucap Nanda.
Paris kemudian membawa tangan Nanda mengitari bagian wajahnya.
"Gue yakin lo inget muka gue. Sekarang lo bisa megangnya langsung"ucap Paris.
Nanda kembali tersenyum.
Kemudian Paris menurunkan tangan Nanda sambil mengenggamnya.
"Lo tau gak?"ucap Nanda.
"Apa?"tanya Paris.
"Selama gue buta,gue bener bener ngerasa beda"ucap Nanda.
Paris diam karna ia tau Nanda akan kembali bersuara.
"Semuanya gelap dan kelam. Seakan akan hidup gue udah bener bener gak ada. Apalagi keluarga gue ninggalin gue gitu aja"ucap Nanda lagi.
"Da,lo kan masih punya gue,bunda,papah,Pingkan dan temen temen yang lain"ucap Paris.
"Tetep beda Ris. Keluarga gue bakal tetep beda sama keluarga lo
Beda rasanya Ris,"ucap Nanda."Maaf ya"ucap Paris.
"Untuk?"tanya Nanda.
"Karna gue lo gini"ucap Paris.
Nanda tersenyum dengan matanya yang menatap lurus ke depan dengan kosong.
"Ini takdir Ris. Bukan salah lo. Lagi pula gue yakin di balik ini pasti ada hikmahnya dan pasti lebih indah"ucap Nanda.
"Gue tau,di balik perkatana lo itu ada luka yang amat dalam dan gak bisa lo jelasin dan ungkapin sama kata kata. Maaf Da,gue udah bikin lo gini. Andai waktu bisa di ulang. Malem itu gue gakan ngajak lo jalan jalan" batin Paris.
-
Paginya setelah mandi dan di dandani oleh bunda,Nanda turun ke bawah untuk acara potong tumpeng.Di meja makan,terdapat satu tumpeng yang berukuran sedang,dengan beberapa hiasan telur puyuh,telur ayam matang,ayam,dan banyak lagi.
Paris,Pingkan dan Gibran berdiri menyambut Nanda yang sudah terlihat anggun mengenakan dress selutut dna sedikit polesan make-up juga hiasan mahkota kecil di kepalanya.
Dan ada juga photo graper yang bunda sewa untuk pemotretan acara ini.
Dengan jalannya yang anggun dan di tuntun bunda,ia semakin terlihat menawan.
"Pagi Nanda"sapa Gibran.
"Pagi ompapa"ucap Nanda sambil terus berjalan hingga akhirnya ia berdiri di depan tumpeng itu.
Paris berjalan mendekati Nanda dengan matanya yang terkagum kagum melihat kecantikan Nanda.
"Lo cantik"ucap Paris membuat Nanda tersipu malu.
"Makasih"ucap Nanda malu.
"Yaudah,dari pada gombal,mending sekarang kita foto dulu"ucap Pingkan menyindir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Aku Dan Kamu [-Paris Dan Nanda-]
Teen Fiction"Apa lo gak malu punya pacar buta kek gue?"tanya Nanda membuat Paris menurunkan tangannya juga Nanda namun masih dalam keadaan menempel. Paris tersenyum dan menghembuskan nafasnya. "Kalau gue malu punya lo,dari waktu lo buta gue gakan nemenin lo"uca...