Kini Paris tengah menyuapi Nanda kentang goreng buatan bundanya.
Paris menyuapi Nanda di dalam kelas.
"Emm,Da. Gue mau nanya sama lo"ucap Paris setelah ia menyuapi satu iris kentang goreng berbaur balado pada Nanda.
"Nanya aja keles. Nanya aja rempong amat sampe harus ijin dulu ke gue"ucap Nanda.
"Kalau gue nembak dia sekarang dengan cara nanya dia suka atau engga sama gue,kayaknya waktunya kurang tepat deh. Soalnya gak ada moment romantisnya. Mungkin nanti pas camping atau pas dia ultah kali ya. Ohh iya. Pas dia ultah aja kali ya. Kan gak lama lagi tuh," batin Paris.
"Woi! Woii! Ihh! Parisss!"seru Nanda sambil mencubut pipi Paris.
"Aduhh aduhh sakit gendut!"ucap Paris membuat Nanda melepaskan tangannya dari pipi Paris.
"Ya abisnya lo ngelamun mulu! Katanya mau nanya"ucap Nanda.
"Oh iya"ucap Paris.
"Mau nanya apa?"tanya Nanda.
"Kenapa pintu alfa yang tulisannya dorong bisa di tarik ya?"tanya Paris membuat Nanda menoyor kepalanya.
"Dasar kutu onta! Gak penting tau! Gue kira apaan"ucap Nanda.
"Emangnya lo kira gue bakalan nanya apa?"tanya Paris.
"Guee..gue kira..lo--"
"Gue kira lo bakalan nembak gue" batin Nanda.
"Gue kira lo bakal nanya tentang kado buat ulang tahun gue bukan depan. Jangan bilang kalau lo lupa kalau bulan depan itu bukan kelahiran gue!"ucap Nanda.
"Aduh enggak bakalan lupa kok sayang kuuu"ucap Paris sambil mencubiti pipi Nanda.
"Ih apan sih geli tau"ucap Nanda lalu ia pergi meninggalkan Paris yang terkekeh.
Beberapa menit kemudian bel berbunyi hingga seluruh siswa maupun siswi harus masuk kedalam kelas mereka masing-masing.
Kini Nanda dan Paris tengah melakukan pemanasan untuk olahraga.
Beberapa detik kemudian guru olahraga muda yakni pak Romeo datang.
"Selamat pagi semuanya"sapa pak Romeo.
"Pagii pak!!!!"seru Nanda dengan suara keras dan senyum girangnya serta tangannya yang ia regangkan hingga mengenai wajah Paris.
"Ihhh!"ketus Paris sambil mengalihkan tangan nanda dari wajahnya.
"Sudah sarapan semua?"tanya pak Romeo.
"Sudah pak!!!!!"seru Nanda dengan girang lagi.
"Woi! Lo kenapa sih girang banget perasaan"ucap Paris heran.
"Bapaknya gantengg"ucap Nanda sambil memandangi pak Romeo.
Paris mengusap wajah Nanda dengan tangannya.
"Ihhh! Paris apaan sih?!"ketus Nanda sambil menjauhkan tangan Paris dari wajahnya.
"Jaga tuh mata!"ucap Paris.
"Bodo amat!"ucap Nanda judes.
Paris memutar bola matanya malas lalu ia kembali mendengarkan perintah pak Romeo.
Dugh!
"Aduh!"pekik Nanda saat bola blister menghantam kepalanya dari samping.
Karna tak kuat menahan rasa pusing dan tubuhnya kangsung melemah,Nanda terjatuh pingsan membuat seluruh siswimaupun siswa yangvada di sekitarnya panik. Apalagi kepala Nanda juga terbentur batu lagi saat ia terjatuh pingsan membuat darahnya keluar.
"Nanda!"ucap Paris lalu ia langsung spontan berjongkok dan mengangkat kepala Nanda yang berdarah. Semua murid pun mengerubungi dirinya juga Nanda.
"Paris! Kamu langsung bawa Nanda ke UKS,nanti biar bapak yang panggil dokter di klinik atau rumah sakit terdekat"ucap pak Romeo.
"Iya pak"sahut Paris lalu ia langsung mengangkat tubuh Nanda dan meletakannya ke uks.
-
Nanda mengerjap erjapkan matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah atap uks di sekolahnya. Kemudian ia kembali memejamkan matanya dan memegangi krpalanya yang di perban."Aduh..."gumamnya.
"Kamu baik baik saja kan?"tanya dokter.
"Iya dok saya gapapa. Emm...Paris mana ya?"tanya Nanda pada Denisa dan Adel yang ada di sana.
"Gak tau Da. Tadi dia cuma suruh gue sama Adel buat nemenin lo doang disini"ucap Denisa.
"Ohh..yaudah,"ucap Nanda.
"Nanda,kalau begitu bapak dan dokter akan mengurus administrasinya juga obat obat kamu ya di ruang guru. Biar Denisa dan Adel yang menemani kamu"ucap pak Romeo.
"Iya pak"ucap Nanda.
"Mari dok"ucap pak Romeo pada Dokter kemudian mereka berdua pun pergi meninggalkan Nanda,Denisa juga Adel.
"Paris gak bilang yang lain lain gitu?"tanya Nanda.
"Engga. Cuma dia mukanya kaya orang marah aja"ucap Adel.
"Marah?"tanya Nanda.
"Iya"sahut Denisa.
Setelah makan dan minum di uks tadi,Nanda,Denisa juga Adel pergi menuju kelas.
Awalnya Denisa melarang namun Nanda memaksa. Hingga akhirnya Denisa dan Adel mengalah.
Namun saat hendak melewati pintu kelas fisika 2,mereka terhenti karna ada 2 siswa yang keluar dari pintu itu dengan cara bergulat,itu adalah Paris tengah menghajar Bambang karna tadi Bambang menyerang Nanda dengan bola blister tanpa mau bertanggung jawab.
Paris terus menghamtami Bambang yang selalu berusaha menghindar namun gagal.
"Paris. Paris berhenti!"ucap Nanda lalu ia pun berlari dan berusaha menghalangi Paris menyerang Bambang dengan cara menarik narik lengannya.
"Lepasin gue Da!"ucap Paris tanpa menatap Nanda.
"Gak! Berhenti!!"ucap Nanda sambil memohon namun tak Paris hiraukan.
Padahal Nanda sudah menangis histeris karna ia benar benar takut dengan pergulatan.
"Paris berhenti!"ucap Nanda sambil membalik tubuh Paeis dengan sekuat tenaga agar menghadapnya lalu ia langsung memeluknya diringi isakannya.
Paris sadar hingga akhirnya ia luluh dan kembali memeluk Nanda.
Semua siswi maupun siswa yang tadi berhamburan keluar dan merubung karna ingin melihat perkelahian antara Paris dan Bambang,mereka kini luluh karna baper alias bawa perasaan melihat adegan Nanda dan Paris.
"Maaf. Maafin gue"ucap Paris sambil mengatr nafasnya yang terengah engah dan terus memeluk Nanda sambil mengelus rambut gadis itu.
"Aduh si Paris bikin baper gue aje deh. Andai Raka seromantis itu sama gue"ucap Denisa.
"Ihh! Baperan banget sih lo"ucap Adel.
"Yeee...biarin!"timpal Denisa.
"Jangan berantem lagi"ucap Nanda diringi isakannya.
"Gue gak akan berantem kalau gak ada orang yang berani ganggu apalagi nyakutin lo. Gue gini karna gue sayang sama lo"ucap Paris.
Nanda diam. Ia masih terisak di dalam pelukan Paris.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Aku Dan Kamu [-Paris Dan Nanda-]
Novela Juvenil"Apa lo gak malu punya pacar buta kek gue?"tanya Nanda membuat Paris menurunkan tangannya juga Nanda namun masih dalam keadaan menempel. Paris tersenyum dan menghembuskan nafasnya. "Kalau gue malu punya lo,dari waktu lo buta gue gakan nemenin lo"uca...