-8

60 5 0
                                    

Kini Nanda dan Paris tengah terduduk di sopa ruang tamu Nanda dengan posisi duduk yang berjauh jauhan.

Awalnya Nanda menolak saat Ara memaksanya keluar,namun Ara malah mengancamnya tidak memberikan uang jajan selama 1 bukan pada Nanda dan itu membuat gadis itu jera dan akhirnya ia menurut untuk menemui Paris.

"Mau apa lo kesini?"tanya Nanda tanpa menatap Paris.

Matanya yang sembab,tengah menatap kosong lurus kedepan. Dan ia duduk dengan boneka beruang berukuran sedang pemberian Paris yang ia pangku dan peluk.

"Lo kenapa sih? Gue salah apa sama lo?"tanya Paris dengan nada lirih dan sukses membuat Nanda menatapnya dengan sadis.

"Masih lo tanya apa salah lo? Lo pikir dong!"ucap Nanda.

"Ya apa? Gue gak ngerasa salah sama lo."ucap Paris.

Nanda tersenyum miring sambil mengalihkan pandangannya dari Paris.

"Kenapa?"tanya Paris heran.

"Yakin lo gak tau salah lo?"tanya Nanda sambil menatap Paris.

"Da,kita udah gede. Lo udah dewasa. Kalau gue ada salah,bilang. Kasih tau gue. Di mana letak kesalahan gue. Biar gue benerin. Bukannya diem diem dan jauhin gue kek gini. Kek bocah tau gak"ucap Paris.

Nanda menatap Paris.

"Mata lo sembab. Lo nangis? Nangisin apa?"tanya Paris sambil memegangi dan mengelus pipi Nanda.

Nanda luluh. Ia menatap Paris yang sepertinya tulus meminta maaf kepadanya.

"Maafin gue ya"ucap Nanda membuat Paris menatapnya.

"Buat?"tanya Paris.

"Lo bener. Gue kaya bocah. Gue egois. Gue ambil keputusan sendiri tanpa tau apa yang sebenernya terjadi"ucap Nanda sambil menunduk.

Paris menangkup pipi Nanda dengan kedua tangannya agar gadis itu menatap matanya.

"Nanda,gue tau itu sikap lo. Lo bocah,egois,gak sabaran dan manja. Tapi tenang aja. Gue janji gue bakalan bertahan dengan sikap lo yang apa adanya. Karna hanya lo,yang nerima gue tanpa memandang apapun yang gue miliki"ucap Paris sambil tersenyum.

Nanda tersenyum kemudian mereka berpelukan.

"Emm..btw lo emangnya kenapa sih marah sama gue?"tanya Paris setekah ia melepaskan pelukannya dengan Nanda.

"Gue--emm...gue gak suka lo deket sama cwe laen. Termasuk Metta"sahut Nanda membuat Paris tertawa terbahak bahak.

"Ihh Paris kok ketawa sih?!"ketus Nanda.

"Aduh..hha...lucu banget sih lo. Jadi lo cemburu?"tanya Paris.

"Ya enggak. Cuma..gue gak suka aja kalau lo deket sama cwe lain selain gue"ucap Nanda membuat tawa Paris terhenti dan lelaki itu menatap Nanda.

Tak lama kemudian Paris tersenyum dan merangkul juga merengkuh Nanda agar kepala gadis itu menyender di dada bidangnya.

"Kalau ada orang yang nyakitin lo,lo bilang ke gue ya"ucap Paris.

"Kenapa?"tanya Nanda sambil mendongak menatap Paris.

"Biar gue jelasin ke dia kalau cwe kaya lo itu gak pantes di sakitin. Dan satu lagi. Gue juga bakal nyeritain ke dia gimana susahnya bikin lo bahagia"ucap Paris membuat mata Nanda berbinar menatap Paris.

Kemudian Nanda kembali menghadap depan.

"Sebenernya bikin gue bahagia itu gampang"ucap Nanda.

"Gimana?"tanya Paris smabil menatap Nanda yang juga menatapnya.

Cerita Cinta Aku Dan Kamu [-Paris Dan Nanda-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang