Nanda membuka matanya.
Ia melihat atap yang terbuat dari parasut. Kemudian ia menatap sekitar. Ternyata kini ia tengah berada di dalam tenda yang sangat besar dan luas. Tenda yang bukan milik kelompoknya. Melainkan di tenda tempat orang sakit (tenda uks).Ia pun mencoba mendudukan dirinya. Mencoba mengingat semua yang terjadi.
Beberapa detik kemudian ada seorang lelaki yang masuk kedalam tendanya dengan membawa piring berisi nasi dan beberapa lauk yang nikmat dan sehat. Seperti ayam,telur dan sayuran. Dan ia membawa segelas air putih di tangan sebelah kanannya.
"Eh,lo udah bangun?"ucap lelaki itu tak lain adalah Paris.
Paris masuk dan duduk di samping Nanda.
"Lo makan dulu ya. Dari tadi kan lo belum makan. Sampe pingsan berjam jam"ucap Paris.
"Emang ini jam berapa?"tanya Nanda.
"Udah pagi. Semalem lo gak sadarin diri gegara lemah dan kurang vit. Terus si Meta juga udah di pulangin dan ketanya sih mau di keluarin gegara waktu petugas polisi nyelidikin tapak jari di papan arah,dan di sana ana jari tapak jari Meta,waktu semua siswa dan siswi di periksa tapak jarinya"ucap Paris sambil memotong sedikit telur dan daging ayam lalu ia campurkan dengan nasi dan ia angkat dengan sendoknya.
Nanda diam menatap Paris.
"Aaa.."ucap Paris sambil menyodorkan sendok itu namun Nanda tak kunjung menerima suapan darinya. Mulutnya tertutup rapat.
"Lo kemarin kemana? Sibuk sama Meta? Sampe ninggalin gue"ucap Nanda dengan tatapan tajam.
Paris menghembuskan nafasnya sambil meletakan kembali sendok itu di atas piring kemudian ia meletakan piringnya di samping gelas dan ia pun membawa Nanda kedalam pelukannya.
Nanda tak menolak. Ia diam dna tak membalas peluakn Paris.
"Gue gak sadar waktu itu. Karna Meta mepet tin gue mulu. Lagian juga kemaren gue khawatir banget sama lo. Sampe sampe gue beraniin diri nyari lo sendiri di tengah hutan tanpa peta ataupun kompas. Dan akhrinay gue nemuin lo"jelas Paris tanpa menatap Nanda yang ada di pelukannya.
Beberapa detik kemudian Paris melepaskan pelukannya kemudian ia menatap Nanda yang juga menatapnya.
"Gue sayang sama lo. Gue gak mau liat lo sakit. Lo boleh marah sama gue,tapi sekarang lo harus makan ya. Dan kalau lo gak mau gue temenin atau suapin,gue bisa pergi kok"ucap Paris tersenyum. Lalu ia bangun berdiri dan berjalan hendak pergi ke pintu tenda yang terbuka.
"Paris!"seru Nanda membuat Paris terhenti dan menoleh ke arahnya.
Dengan segera Nanda bangkit berdiri dan berlari lalu langsung memeluk Paris dengan erat. Paris tersenyum kemudian ia membalas pelukan Nanda dan mengelus rambut gadis itu.
"Maafin gue ya udah bikin lo khawatir dan sempet marah sama lo"ucap Nanda tanpa menatap Paris. Ia masih memeluk lelaki itu dnegan erat. Namun kini Paris yang merenggang kan pelukannya dan melepaskan Nanda dari tubuhnya kemudian ia memegang kedua telapak tangan Nanda dna menatap gadis itu.
"Lo gak salah. Gue yang salah,karna gak bisa jaga lo. Maafin gue ya"ucap Paris.
Nanda tersenyum menatap Paris.
"Suapin gue"ucap Nanda sambil tersenyum menatap Paris.
"Boleh"ucap Paris sambil tersenyum menatap Nanda.
Kemudian mereka saling terkekeh dan berpelukan kembali.
"Jangan hilang lagi ya. Gue gak mau kehilangan lo"ucap Paris sambil terus memeluk Nanda tanpa menatap gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Aku Dan Kamu [-Paris Dan Nanda-]
Teen Fiction"Apa lo gak malu punya pacar buta kek gue?"tanya Nanda membuat Paris menurunkan tangannya juga Nanda namun masih dalam keadaan menempel. Paris tersenyum dan menghembuskan nafasnya. "Kalau gue malu punya lo,dari waktu lo buta gue gakan nemenin lo"uca...