Kini Nanda dan Paris tengah duduk di sopa ruang tamu Paris sambil menonton Boboiboy di dvd Paris. Posisi mereka layaknya seperti pasangan. Nanda menyender di dada bidang Paris dan tangan kanan Paris yang merangkul Nanda juga terkadang memainkan rambut Nanda.
"Di pikir pikir Fang ganteng juga ya Ris"ucap Nanda.
"Lebih ganteng gue"ucap Paris membuat Nanda mendongak menatapnya.
"Pd banget sih lo"ucap Nanda.
"Ya harus dong. Lagian emang bener kan? Gue lebih ganteng di banding si Fang"ucap Paris.
Nanda memutar bola matanya malas lalu ia kembali menonton tv.
"Lagian si Fang, ganteng ganteng juga namanya aneh. Masa Fang?"ucap Paris.
"Ya lo juga aneh. Masa namanya Paris? Kek menara ipel aja"ucap Nanda.
"Menurut lo menara ipel indah gak?"tanya Paris.
"Ya indah sih,bagus juga"ucap Nanda.
"Yaudah. Berarti gue seindah menara ipel. Mungkin lebih indah"ucap Paris menatap Nanda.
Nanda sontak menatap lelaki itu.
"Ihh apaan banget sih lo? Muka kek panci bolong aja bangga"ucap Nanda.
"Kalau muka gue kek panci bolong,lo bakalan jatuh cinta gak sama gue?"tanya Paris sukses membuat Nanda menatapnya.
Paris tersenyum namun Nanda mengalihkan pandangannya.
Beberapa jam mereka menonton,Nanda ternyata tertidur di dada bidang Paris. Begitupun dengan Paris. Ia tertisur sambil menyandar di kepala Nanda.
Namun beberapa menit kemudian,Paris terbangun sendiri dan ia mengengok ke wajah Nanda yang tenang.
Kemudian lelaki itu tersenyum."Lo cantik. Andai lo tau selama ini gue suka sama lo"ucap Paris sambil memandangi wajah Nanda.
Kemudian ia berinisiatif untuk menidurkan Nanda di kamarnya.
Ia pun mengangkat tubuh Nanda ala bridal style dan menidurkannya di kamarnya. Sedangkan dirinya memilih untuk bermain game di hp nya sambil terduduk di sopa yang ada di kamarnya.
...
Tepat pada jam 2 sore,Nanda terbangun.
"Aduh...dimana nih?"ucap Nanda sambil mendudukan dirinya dan mengusap matanya.
Kemudian ia mengedarkan pandangannya. Namun saat ia berdiri dan menghadap ke kaca besar yang ada di lemari Paris,ia terkejut saat ia melihat jika bajunya sudah di ganti dengan salah satu kaos milik Paris. Dan celananya yang ia kenakan pun adalah celana bocer milik Paris.
"Aaaa!!! Paris!!!"Nanda berseru kemudian ia berlari mencari Paris yang ada di dapur bersama bibi.
"Non Nanda kok teriak den? Kenapa ya?"tanya bibi.
"Gak tau bi. Bentar aku liat dulu ya"ucap Paris.
Saat lelaki itu hendak menaiki tangga,namun Nanda sudah berlari dengan sapu ijuk yang siap memukul Paris.
"Pariis!!!"seru Nanda sambil hendak memukuli Paris.
"Lo jorok ya! Lo udah mgambil mahkota gue! Lo--"
Ucapan Nanda terhenti saat Paris mengambil alih sapu ijuk yang ada di tangan Nanda dan membuangnya. Kemudian lelaki itu menggenggam kedua lengan Nanda dengan kedua tangannya.
Lalu Paris membawa Nanda ke tembok dan membenturkan tubuh gadis itu. Kemudian ia pun mendekatkan wajahnya ke Nanda.
"Denger. Gue gak tau maksud lo apa. Dan kenapa tiba-tiba lo mukulin gue. Gue gak tau alesannya. Coba lo tenang dan jelasin semuanya"ucap Paris.
Nanda kemudian menepis tangan Paris.
"Lo yang udah ganti baju gue kan?! Dan lo pasti liat semuanya terus lo pastii--"
"Stts!"
Paris meletakan telunjuknya di bibir Nanda,membuat gadis itu terdiam.
"Bukan gue yang gantiin baju lo. Itu bibi"ucap Paris membuat Nanda menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Maaf. Ris maaf ya"ucap Nanda.
Bukannya menjawab,Paris malah pergi kembali ke dapur dengan raut wajah kesal karna Nanda sudah melukai dirinya. Bahkan sudut bibir Paris pun berdarah.
"Yahh...Riss maaf dong"ucap Nanda sambil mengejar Paris.
"Bibi masak nya sendirian dulu ya. Aku mau obatin luka dulu"ucap Paris lalu ia mengambil air dingin di kulkas dan meletakannya di baskom. Kemudian ia menvari handuk kecil di laci.
"Ris maaf dong"ucap Nanda sambil terus memepet Paris.
Paris masih diam.
Setelah air dingin dan handuk kecil,Paris kembali ke ruang tamu dan duduk di sopa."Riss maafin yaa"ucap Nanda sambil terduduk di samping Paris.
Paris diam.
Nanda memainkan mulut nya.
Saat Paris hendak mengobati lukanya sendiri,Nanda merebut handuk kecil yang basah itu.
"Biar gue"ucap Nanda.
Lalu ia pun kembali mencelupkan handuk kecil itu ke dalam baskom berisi air dingin lalu memerasnya dan ia pun menempelkan handuk kecil itu ke sudut bibir Paris yang terluka karna pukulan gagang sapu ijuknya.
"Awss!"pekik Paris sambil agak menjauhkan wajahnya dari sentuhan handuk kecil Nanda.
"Sakit ya? Maaf"ucap Nanda.
Paris masih diam.
Setelah itu,Nanda kembali mengobati Paris. Dan merasa sudah cukup,Nanda meletakan handuk kecil juga sebaskom aor dingin itu ke dapur lalu ia kembali lagi duduk di samping Paris.
"Masih sakit?"tanya Nanda.
Paris diam.
Nanda kembali memainkan bibirnya karna memang sejak kecil ia selalu begitu.
"Em...udah makan?"tanya Nanda.
"Udah tau bibi belum selesai masak"ucap Paris judes.
Nanda kembali memainkan bibirnya.
"Paris kaya anek tk banget sih. Kan gue udah minta maaf. Bikin bt aja" batin Nanda.
"Emm...Sekali lagi maaf ya. Kalau gue disini cuma bikin lo nambah sakit,gue pulang aja deh"ucap Nanda lalu ia berdiri dan hendak berjalan.
Saat sudah dekat dengan pintu rumah Paris,Paris memanggilnya.
"Nanda!"ucap Paris.
Nanda menoleh ke belakang dan melihat Paris yang berjalan menghampirimya.
"Kenapa?"tanya Nanda saat Paris ada di hadapannya.
"Maafin gue"ucap Paris.
"Gue udah duga kalau lo bakal ngomong gini ke gue. Lo kan sayang sama gue"ucap Nanda membuat Paris mengangkat sebelah alisnya.
"So tau banget sih"ucap Paris smabil tersenyum jahil.
"Ya tau dong. Setiap saat kan lo selalu bilang di hati lo kalau lo sayang sama gue"ucap Nanda.
"So tau. Emangnya lo bisa denger suara hati orang?"tanya Paris.
"Gampang"ucap Nanda lalu ia menempelkan telinganya di dada Paris.
"Tuh hati lo bilang ke gue kalau lo sayang sama gue dan lo gak mau kehilangan gue"ucap Nanda sambil kembali membenarkan posisinya.
"Lo tau apa yang terjadi kalau gue kehilangan lo?"tanya Paris.
"Apa?"tanya Nanda.
"Dunia gue hancur"ucap Paris.
"Kenapa bisa hancur?"tanya Nanda.
"Karna lo adalah dunia gue"ucap Paris membuat Nanda terpaku.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Aku Dan Kamu [-Paris Dan Nanda-]
Genç Kurgu"Apa lo gak malu punya pacar buta kek gue?"tanya Nanda membuat Paris menurunkan tangannya juga Nanda namun masih dalam keadaan menempel. Paris tersenyum dan menghembuskan nafasnya. "Kalau gue malu punya lo,dari waktu lo buta gue gakan nemenin lo"uca...