Pulang sekolah pun tiba.
Saat Paris dan Nanda tengah berjalan di koridor,Metta berlari dan menghentikan jalan mereka."Ris! Ris! Stop!"ucap Metta sambil menghentikan jalan mereka.
"Metta? Lo kenapa nyeyopin gue sama Nanda?"tanya Paris.
Metta menarik nafasnya yang tak berarturan karna ia habis berlari.
"Riss lo harus bantu gue"ucap Metta.
"Bantu apa?"tanya Paris.
"Bantu nyetirin mobil gue. Omah gue di rawat di rumah sakit. Dan gue harus buru-buru,tapi gue gak bisa ngebut"ucap Metta.
"Kenapa harus gue? Kenapa gak orang lain aja?"tanya Paris.
"Aduh Ris gak ada wkatu lagi. Lagian cowo yang gue kenal disini cuma lo"ucap Metta.
Paris menatap Nanda yang tersenyum kearahnya.
"Bantu aja. Gue balik sendiri gak apa apa kok"ucap Nanda.
Paris menghembuskan nafasnya kemudian ia menatap Metta.
"Oke gue mau. Tapi Nanda ikut"ucap Paris mmebuat Metta dan Nanda melongo.
"Lho kok?-- aduh...oke deh!"ucap Metta.
Paris menatap Nanda sambil tersenyum kemudian ia merangkul Nanda dan merekapun berjalan menuju parkiran.
...
Saat Paris menghentikan mobilnya di depan rumah Metta,ia bingung. Begitupun dengan Nanda.
"Lho? Katanya di rawat di rawat di ruamh sakit?"tanya Nanda.
"Jangan banyak bacot lo! Udah sana turun. Omah gue gak apa apa"ucap Metta.
"Yeeh!! Sinting! Doain neneknya sakit. Durhaka lo!"ucap Nanda sambil membuka pintu mobil Metta.
"Jadi lo bohongin gue?"tanya Paris pada Metta yang masih duduk si sampignya sedangkan Nanda sudah keluar karna ia gerah.
"Ya tadinya gue cuma mau ngajak lo jalan jalan"ucap Metta.
Paris menggelengkan kepalanya.
"Gak nyangka gue!"ucap Paris lalu ia turun dari mobil dan langsung meggandeng tangan Nanda dan membawanya berjalan pulang.
Nanda pun hanya mengikuti langkah Paris.
"Metta gimana?"tanya Nabda sambil terhenti membuat Paris juga ikut terhenti.
"Udah gak suah ladenin. Dia stres"ucap Paris.
"Kek lo dong"ucap Nabda sambil terkekeh sedangkan Paris memutar bola matanya malas.
-
Kini Nanda dan Paris tengah makan malam di rumah Paris bersama dengan kedua orang tua Paris dan kakak perempuan Paris yang masih berkuliah di KOREA,Pingkan.
"Jangan malu malu ya Da,kamu kan disini udah kita anggep sebagai kekuarga"ucap Gibran sang ayahanda Paris yang sering Nanda panggil dengan sebutan OmPapa.
"Gak malu kok ompapa. Aku kan kalau udah ngumpul sama kalian gini urat malunya ngilang"ucap Nanda sambil tersenyum polos membuat Gibran dan Bunda Paris juga kakak Paris terkekeh.
"Nanda mah emang gitu Bun,Pah. Kadang waras kadang gila"ucap Paris sambil mengunyah makanannya.
"Emangnya gue lo! Gila terus setiap hari! Jam! Menit! Detik! Sekon!"papar Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Aku Dan Kamu [-Paris Dan Nanda-]
Genç Kurgu"Apa lo gak malu punya pacar buta kek gue?"tanya Nanda membuat Paris menurunkan tangannya juga Nanda namun masih dalam keadaan menempel. Paris tersenyum dan menghembuskan nafasnya. "Kalau gue malu punya lo,dari waktu lo buta gue gakan nemenin lo"uca...