Aku harap kalian yg minta ini dinext ga nyesel yha
HAHHAHAHA :')Vomment nya andwae forget jusseyo
'ㅅ'/
.
.
.
.Makan malam yang tidak biasanya berlangsung di kediaman keluarga Lai terjadi berkat anak sulung mereka. Jinyoung merengek pada kedua orang tuanya yang akan pergi— lagi, untuk menyelesaikan makan malam di rumah atau ia tidak akan mengizinkan keduanya meninggalkan rumah. Daniel juga sudah selesai membawa barang-barang penting dari apartemennya ke rumah itu sore tadi.
Dan soal adiknya, Jinyoung masih bingung kenapa Guanlin bersikap seperti itu padanya. Sedari tadi ia terus memikirkan kesalahan apa yang mungkin ia lakukan sebelum meninggalkan adiknya itu untuk pergi ke Shanghai. Tapi ia tidak menemukan titik terang, hubungannya dan Guanlin bisa dibilang sangat baik untuk sepasang adik-kakak.
“Kenapa Guanlin tidak turun untuk makan malam?”
Daniel bertanya dengan pertanyaan yang sedari tadi ingin Jinyoung lontarkan.
Sehun dan Luhan berpandangan sejenak. Keduanya lantas menghela napas. “Ada atau tidak Guanlin di rumah ini tidak ada bedanya. Dia lebih suka berdiam di kamarnya kalau tidak pergi keluar bersama teman-temannya itu.”
Daniel mengangguk paham mendengar jawaban Luhan sementara Jinyoung tampak heran.
Apa yang salah dengan Guanlin? Dia bukan tipe yang seperti itu. Tapi, lima tahun waktu yang cukup lama kan hingga adik manisnya bisa berubah sedingin ini?
“Lusa kau mulai sekolah, Jinyoungie. Ayah sudah mengurusnya.”
“Apa aku akan satu sekolah dengan Daniel hyung?”
“Tidak bisa, Jinyoung. Daniel kan sudah kuliah.”
Daniel tertawa geli melihat Jinyoung cemberut karena jawaban ayahnya. Itu benar, Jinyoung baru saja naik ke kelas tiga SMA sementara Daniel sudah mulai kuliah semester tujuh.
“Seharusnya kau bertanya apakah kau satu sekolah dengan Guanlin, bukannya denganku.” Daniel mengusak kepala Jinyoung yang lantas memukul pelan tangan usilnya itu.
“Jangan sentuh! Nanti rambutku bau ayam!”
Sehun dan Luhan memandangi interaksi keduanya dengan bahagia. Semenjak Jinyoung pulang rumah mereka terasa lebih hidup, terlebih ada Daniel yang kembali tinggal di sini karena putra sulung mereka itu.
Selama lima tahun belakangan ini, rumah terasa sepi. Guanlin selalu mengabaikan mereka dan bicara seperlunya saja. Mereka bahkan tidak ingat sejak kapan Guanlin menjadi acuh seperti ini. Tapi mereka tahu satu hal, Guanlin berubah karena mereka mengambil Jinyoung dan menempatkannya jauh di negeri lain. Sifat buruk Guanlin adalah ekspresi dari kemarahannya.
Setelah makan malam itu selesai, Sehun dan Luhan segera bersiap untuk pergi ke Busan. Katanya ingin bertemu keluarga Kang— keluarga besar Daniel.
Sekarang mereka rasanya lebih tenang meninggalkan rumah karena sudah ada Jinyoung dan Daniel yang mungkin bisa mengawasi Guanlin.
“Jadi hyung benar-benar menjual apartemen karena sekarang tinggal di sini?” tanya Jinyoung yang duduk di pinggir ranjang di kamar Daniel.
Ia memperhatikan pria yang sedang sibuk merapikan pakaiannya ke dalam lemari tanpa berniat membantu. Dia lelah juga katanya.
“Tidak jadi. Barang-barangku masih banyak di sana dan aku malas membereskannya.”
“Iya, sebaiknya jangan. Kan enak kalau punya satu apartemen. Jika sedang malas pulang bisa tidur di sana.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Deeper || PanDeepNiel
Fanfiction-discontinue- ~'Feelings that shouldn't be deeper. Deeper love and much deeper hatred. PanDeepNiel area Lai Guanlin x Bae Jinyoung × Kang Daniel BXB ⚠️Incest ⚠️Mpreg top!kdn bot!bjy top!lgl