Nih aku up ga tau dah apa jdinyaㅋㅋㅋ
Buat kalian yang selalu rajin vomment kalian luar biasa guyss :")
Komen" kalian tuh penyemangat bgt buat aku ngepush ini work abal-abal, sama halnya kek yg author" lain rasain.
Oke deh, enjoyyy~
.
.
.
."Tunggu sebentar!" Jeno berteriak sembari memukul-mukul bantal di kamar Daehwi.
"Apa sih?" kesal sang pemilik kamar yang baru saja kembali dari dapur sambil membawa nampan berisi empat gelas minuman dan camilan lainnya.
"Jadi maksudnya Guanlin jatuh cinta pada Jinyoung- jadi, dia benar-benar- astaga! Mana bisa begitu!?"
Jinyoung meringkuk di sudut ranjang itu sambil menutup wajahnya dengan bantal. Ia baru saja menceritakan rahasia besar antara dirinya dan Guanlin pada Jeno dan Hyunjin- Daehwi sudah tahu lebih dulu dari Samuel.
Karena ucapan ambigu Guanlin di UKS kemarin, hari ini sepulang sekolah Daehwi langsung menculik Jinyoung ke rumahnya. Ia harus mendengar ceritanya langsung dari Jinyoung. Jeno dan Hyunjin yang tidak mau ketinggalan pun tanpa persetujuan langsung menyusul ke rumah Daehwi.
"Terus bagaimana? Ayah dan ibumu tahu?" tanya Hyunjin.
Jinyoung mengangguk tapi sesaat kemudian ia menggeleng. "Dulu mereka tahu, tapi sekarang tidak."
"Maksudnya??"
"Ayah dan bunda pernah sadar kalau ada yang aneh pada Guan. Maka dari itu mereka memisahkan aku dan Guanlin."
Daehwi mengangguk-angguk sambil mengunyah brownies buatan ibunya sementara Jeno dan Hyunjin tampak sangat shock dengan cerita Jinyoung.
"Lalu yang Guanlin bilang soal kemarin itu apa?" tanya Daehwi.
Jinyoung menggeleng. Wajah imutnya memelas menatap sahabatnya itu. Sungguh ia tidak ingin membahas lebih jauh soal ini. Di samping itu memalukan dan terlalu privasi, Jinyoung takut ketiga teman dekatnya itu akan merasa jijik padanya.
"Tidak mau, nanti kalian berpikir kalau aku ini aneh. Nanti kalian menjauhiku karena aku menjijikkan-"
"Lai Jinyoung, dengar ya," sela Jeno. Ia menarik paksa bantal besar yang sedari tadi digunakan Jinyoung untuk bersembunyi dari mereka. "Kau menganggap kami temanmu atau bukan?"
Jinyoung mengangguk. Ketiga temannya kini menatap ia dengan begitu teduh, seolah meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Jinyoung tahu selama ini ia selalu memendam masalah yang tidak kecil ini sendiri, memikirkannya seorang diri, dan berakhir dengan pusing sendiri.
Pada akhirnya Jinyoung menceritakan bagaimana hubungan rumitnya dengan Guanlin sebagai sepasang adik-kakak dan hal tidak biasa yang terjalin di antara mereka. Bagaimana Jinyoung mencium Guanlin hanya untuk mengerjai mantan kekasih adiknya itu, serta betapa bencinya Guanlin saat Jinyoung baru saja kembali dari Shanghai setelah lima tahun lamanya.
"Aigoo, Jinyoungku yang malang," Daehwi menyodorkan segelas jus yang ia bawa dari dapur pada Jinyoung.
"Daniel hyung tahu soal ini?" tanya Hyunjin yang dijawab Jinyoung dengan gelengan ragu.
"Untuk saat ini sepertinya belum," jawab Jinyoung. "Semalam, Guanlin masuk ke kamarku."
"Apa yang dilakukannya padamu?"
"Dia membuatku takut. Guanlin.. eng.."
Jeno menatap kedua temannya bergantian, memberi isyarat untuk berhenti memaksa Jinyoung bercerita.
![](https://img.wattpad.com/cover/173144107-288-k773733.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Deeper || PanDeepNiel
Fanfiction-discontinue- ~'Feelings that shouldn't be deeper. Deeper love and much deeper hatred. PanDeepNiel area Lai Guanlin x Bae Jinyoung × Kang Daniel BXB ⚠️Incest ⚠️Mpreg top!kdn bot!bjy top!lgl