S E V E N T E E N

1.1K 159 4
                                    

Siapa sih yang gak kenal Mark Al-Ibrahim, Mark, Markeu, degem Icha, cogan, si anbas sekaligus anfut alias anak futsal, anak rajin, cuek, loyal, pinter, mantan anak OSIS.

Degem Icha? Hmm.

Icha lagi lagi ngelamunin Mark. Entah kenapa akhir-akhir ini dia sering banget kepikiran Mark, se-sering dia ngambil tisu. Y.

"Diem-diem bae mbak!" Tiba-tiba suara cempreng Chenle sudah berada tepat di telinga Icha.

Icha mau nabok Chenle tapi ntar dia ngadu ke mamanya.

Kan jadi malez.

"Apaan sih! Ngagetin mulu kerjaanmu!" Omel Icha.

"Galak."

"Bodoamat. Ngapain?!"

Chenle menggaruk tengkunya yang tidak gatal, "gapapa sih, cuma mau ngagetin aja. Salah sendiri udah tau ada keluarganya yang pulang gak malah ngumpul, lebih milih di teras mana ngelamun mulu dari tadi."

Icha langsung mengela napas panjang, membenarkan ucapan Chenle dalam hati.

"Yaudah keluar yok! Beli jajan ke Hypermart!" Ajak Icha memberikan senyum terpaksanya.

Mendengar kata 'mart', seketika mata Chenle berbinar. Emang ya, kerjaan doyan jajan ya begini.

"Di traktir kan?" Tanya Chenle membuat Icha berdecak kesal.

"Iya iyaa," ucap Icha sambil masuk ke dalam rumah kemudian diikuti Chenle dibelakangnya.

Chenle memekik kegirangan, tapi tak lama Icha berbalik. Chenle yang di belakangnya hanya memasang wajah, 'ngapa-balik-badan?'

Icha tersenyum, "tapi habis itu beliin mbak tas di miniso ya!"

Senyum Chenle yang tadinya cerah se-cerah matahari pas siang hari pun sirna seketika, "YEEE SAMA AJA DONG KALO GITU!"

"Bodoamat, pokoknya kudu dibeliin tas miniso. Kalo gak, bakal mbak aduin kamu udah pacaran ke mama!" Ancam Icha meninggalkan Chenle sambil bersenandung kecil.

Mampus kau Chenle.

Uangmu bisa-bisa habis karena dipakai belanja kakakmu yang over exited dengan barang yang ber-merk miniso.

***

"Lo yakin beli jajan sekeranjang?" Tanya Icha memastikan, karena adiknya itu membawa sekeranjang isinya jajanan semua.

Chenle langsung menganggukkan kepalanya santai, "ya sebenernya kurang sih. Tapi karena masih kasian sama isi dompetnya mbak, aku gak jadi ambil keranjang lagi."

"Untung adek lo anjeng!"

"Yeee kalo adek lo anjing berarti lo dog!"

"Bayar sendiri nih?" Ancam Icha.

"Iya iya maap bosqu," kemudian mereka berdua pun menuju ke kasir untuk membayar belanjaan Chenle yang isinya dominan jajan chiki yang bikin batuk sampe mampus.


"Emang ya, gila kamu dek. Jajan aja habis sampe seratus ribu! -Ini nanti bagiin ke temen kamu si Jisung itu loh! Awas aja kalo dimakan sendiri, ntar kalo batuk jangan sampe vc mbak!" Icha masih gak berhenti ngomel sampai di parkiran sepeda motor.

Chenle mah cuma 'hahaha-hehehe' aja pas tau lagi diomeli. Emang dasar.

Friday, 11 January 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Friday, 11 January 2019

Bronis | Mark Lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang