T H I R T Y - S I X

954 104 3
                                    



Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua kelas sembilan, singkatnya hari ini adalah hari dimana mereka menyelesaikan ujian nasional terakhir.

"Eh bangsat, lo tadi ada soal x gak?" Jaehyun keluar ruangan langsung nanyain Icha beginian.

"Astagfirullah Jaehyun, tak patut kao nax," Icha masih memandangi temannya itu dengan tatapan kasihan. Jaehyun berdecak kesal, "apaan sih begeeee!"

"Ya elo yang apaan bangsul! Keluar-keluar mengumpati gue, mana pake acara nanya!"

"Ya gue kan cuma menyadarkan lo hehe... ada gak?" Jaehyun mengembalikan ke asal topik.

Icha berpikir sebentar, mengingat tadi dia mendapat soal yang disebut Jaehyun atau tidak ya?

"Soal x yang bahas y itu? Apa yang r? Soalnya ada dua soal gitu," jelas Icha, Jaehyun buru-buru menjawab, "Sama yang r, itu jawabannya 4:1???" Icha langsung menggelengkan kepalanya, membuat Jaehyun lemas seketika.

"Yaelah, pake masang wajah begituan. Tanya ke anak laen kan bisa keles! Lagian itu bukan soal gue, soalnya sebelah gue cuma gue ikutan ngitung asal aja."

"Iyasih," Jaehyun terlihat menurunkan pandangannya, entah kenapa Icha gak tau. Keknya dia sedih.

Icha mengedarkan pandangannya, mencari dua orang yang ia sayangi. Saat melihat salah satu dari orang yang ia sayangi, Icha langsung berteriak memanggil namanya.

"EH LIA!" panggilnya berteriak membuat Jaehyun melotot terus menatap temannya dengan pandangan ngapain-lo-anjir-manggil-gebetan-gue. Tapi sayangnya Icha bodoamat sama Jaehyun lagian sesi satu udah gaada yang ujian juga, udah pada kelar.

Lia yang merasa namanya dipanggil pun menoleh, kemudian menghampiri Icha.
"Apa?" Tanyanya.

"Iniloh, Jaehyun mau tanya. Tadi IPA ada soal x yang sama r ga? Jawabannya apa?" Tanya Icha to the point.

Lia terlihat berpikir sebentar, kemudian menatap Jaehyun, "lo berapa Jae? Keknya gue yang C deh,"

Jaehyun yang tadinya udah murung seketika makin murung, "serius? Jawabannya bukan 4:1 dong ya?" Ucap Jaehyun lebih tepatnya seperti berbicara pada dirinya sendiri.

Lia sama Icha mah cuma angguk-angguk aja.

"Gapapa Jae, berarti lo kurang beruntung dan kurang teliti." Ucap Icha sambil menepuk pundak Jaehyun berniat menenangkan temannya itu.

Jaehyun hanya menghela napas pasrah, pupus sudah harapannya mendapat nilai IPA sempurna.

"Yaudah, makasih ya Li." Ucap Jaehyun tak lupa memberikan senyumannya. Gak tau aja kalau Lia ini sedang menahan diri untuk tidak pingsan di tempat dengan memegang totebag yang terpasang di pundak Icha.

"WOI BANGSUL CUMA MAKASIH KE LIA DOANG NIH?!" Protes Icha saat mengetahui temannya itu tidak menyebutkan namanya saat berterima kasih. Jaehyun tetap jalan tak memperdulikan protesan Icha.

"Dasar temen laknat ya lo, Jae!"

***

Mark

Udh kelar nih|

|ke bronis meleleh aja

Bronis?|
Brondong manis?|

|apaan deh
|udh sini keburu ada yg liat

Iyaiya|

Bronis | Mark Lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang