"Nak, tolong antarkan buku ini ke kelas VII F ya," pinta Bu Inha, kepada Icha saat ia salim.
Icha mau gak mau harus menerimanya, sebelum melaksanakan tugas yang diberikan gurunya, ia mengajak salah satu temannya.
"Mark!" Panggil Icha saat melihat Mark sedang membuang sampah yang ada di depan kelasnya.
Mark menoleh, wajahnya datar seperti biasa.
"Apa?""Ini dari Bu Inha, terus dapet tugas juga jangan lupa di kerjakan!" Setelah merasa selesai dengan tugasnya, Icha dan temannya pun kembali tanpa menunggu jawaban dari Mark.
Iya, gak mungkin juga Mark bakal mengucapkan terima kasih ke Icha. Karena nyatanya dia sudah memiliki yang baru dan lebih menerima Mark.
Icha merasakan sesak di dadanya seketika, "iya dia udah gak suka sama gue lagi,"
Menyesal? Sedikit. Kecewa? Pasti.
"Eh, itu tadi Mark bukan? Degem yang naksir lo bukan sih?" Tanya Yuqi, teman yang menemani Icha mengantarkan buku ke kelas Mark.
Icha mendengus kecil, "apaan dia gak naksir gue kali,"
Yuqi mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti maksud perjataan Icha.
"Tapi keknya dia bukan di tahapan naksir deh, dia udah di tahapan sayang tau sama lo?" Ucap Yuqi tapi seperti pertanyaan.
Icha terdiam sebentar, kemudian tertawa canggung, "hahaha... lo ngaco kali ya? Dia kan udah gue anggep kayak adek gue sendiri. Lagian dia lebih muda dari gue, agak aneh kalo gue suka sama dia kan?"
Yuqi mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, "iyasih dia lebih muda dari lo ya, lo kan demennya sama yang lebih tuaan kek Kak Sehun itukan," ucapnya sambil memasang wajah menggoda.
Icha bersemu, "apaan sih, Qi!" Membuat Yuqi tertawa karena berhasil menggoda temannya.
Ya, Kak Sehun. Cinta pertama Icha dan itu salah satu alasan Icha tidak bisa menerima Mark, karena hatinya masih untuk kakak kelasnya.
***
"Murkli~ Murkli~" senandung Yeri, teman perempuan yang paling dekat dengan Mark.
Mark berdecak, "apaan si anjay,"
"Wadaw, sante bosqu. Galak amat, gara-gara mbak sayanganmu tadi itu toh?"
"Ngapain, gak ada hubungannya kali,"
Yeri terdiam, berpikir keras mengapa temannya ini bete. Tapi usahanya sia-sia, ia tak menemukan apapun di pikirannya.
"Kenapa sih? Ada apa, cerita-cerita sini dah!" Ucap Yeri final.Mark menghela napas, "gak papa,"
"Yaelah, kek cewek aje dah lo! Makan nape makan bwang!" Sahut Haechan tiba-tiba, entah gimana ceritanya dia bisa sampe di kelas Mark yang notabenenya ada di lantai dua. Sedangkan kelas Haechan di lantai satu, sebelahan sama kelas Icha.
Mark menghela napas lagi, "dia lagi,"
"Ngapain sih kesini?! Lo bolos ya?" Enggak, itu bukan Mark. Itu Yeri.
Haechan terkekeh, "aduh sante dong, gue gak bolos ini. Tapi kan jamkos, lagian kelas lo jamkos juga kan?"
Yeri mencebik kesal, "awas lo sampe bikin dia tambah bete!" Ancamnya membuat Haechan gemas sendiri.
Andai Yeri belum punya pacar, pasti udah di gebet dah sama Echan. Tapi sayangnya dia kalah start sama temennya sendiri, Renjun.
Iya woi, iya. Renjun yang alim ituloh. Dia pacaran sama Yeri. Wqwqwq.
Tapi boong. Hehe.
Okay back to topic.
"Mabar kuy!" Ajak Haechan membuat Mark mendengus geli.
"Gue gak bawa hape,"
"Tumben banget lo khamphank!"
Mark mendengus geli lagi saat mendengar ucapan Haechan, "gue kan anak baik, gak kek elo!" Ucapan Mark langsung menusuk ulu hati Haechan. G.
"Hahahshshsbngsd untung temen,"
Monday, 1 April 2019
•••
Welcome April!
Bulan ini diawali oleh USBN!😂
Minta do'anya ya teman-teman, semoga dilancarkan segalanya sampai hari-H (UNBK).Aamiin...
Dan maaf kalau aku update telat atau cuman sedikit, karena jadwal aku bener-bener full.
Jadi gak sempet ngetik, tapi sempetnya baca cerita hehehehehehe sm aj anj.
Semangat belajarnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bronis | Mark Lee [✔]
Fanfic[📍𝗢𝟭] 𝕄𝕒𝕣𝕜 𝕩 𝕆ℂ Jangan jatuh cinta, karena jatuh itu sakit. 𝐒𝐭𝐚𝐭𝐮𝐬 : 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝. 𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝 𝐨𝐧 𝐎𝐜𝐭𝐨𝐛𝐞𝐫 𝟎𝟔, 𝟐𝟎𝟏𝟖. ••• ©𝐬𝐞𝐲𝐞𝐨𝐥𝐢𝐞𝟐𝟎𝟏𝟖