vote jangan lupa💋
happy reading!
disinilah semuanya bisa terjawab secara rinci. aku menyaksikannya sendiri dengan kedua mataku. sempat aku bertanya-tanya kenapa jaemin bisa tahu hal ini, tapi ia tidak pernah menjawab.
tinggal 1 ruangan lagi yang katanya aku bisa mengerti arti dari semua ini, tapi seseorang menjebak kami. kami terpojok diruangan tak terurus.
jaemin memelukku dari belakang, mendekapku supaya aku diam. bukan apa-apa, jaemin takut kepergok si petugas tadi.
bodohnya, jaemin lupa kalau ruangan ini bercctv! bodohnya juga aku mengikutinya.
"gak papa kan?",tanya jaemin mengeratkan satu tangannya yang melilit leherku.
aku mengangguk. setelah dirasa aman, jaemin melepas dekapannya membersihkan sebagian seragamnya yang terkena debu di pojok ruangan tadi.
hey. ruangan ini dipenuhi banyak buku, tidak tersusun rapi sih. tapi berhasil membuatku penasaran dengan buku bertuliskan
Neo Culture Technology
yang dilapisi cover berwarna gold, tulisannya paduan antara warna abu-abu silver. keren.
"jaem",panggilku pelan.
"hm?"
"buku inii... boleh dibawa pulang kan?",tanyaku polos.
jaemin tertawa kecil lalu mengangguk dan menyuruhku menaruh buku itu ditas.
"lanjut gak nih?",tawar jaemin.
kalau bukan karena mark, aku lebih memilih tidur di dorm daripada harus menaiki tangga sebanyak itu.
"ayo",kataku.
napasku tersengal ketika sampai pertengahan jalan, kira-kira masih beberapa anak tangga lagi yang harus kudaki.
kakiku terasa keram, aku juga haus. apa tidak ada jalan lain yang lebih cepat?
"katanya lanjut, masa segini doang gak kuat",ledek jaemin.
"gaada jalan lain gitu?",kataku.
"cuma ini jalan yang aman",kata jaemin.
seketika tangan jaemin terulur mengajakku untuk lanjut dan tetap semangat. senyumannya yang memperlihatkan deretan gigi rapinya membuat rasa lelahku hilang seketika.
ayolah herin! ini demi mark.
sepanjang menaiki anak tangga, hampa. tidak ada suara. semuanya serba putih. tidak menarik. semoga aku tidak menyesal datang kesini.
sampai pada tangga terakhir, aku dan jaemin menjatuhkan diri kemudian meluruskan kaki yang terasa amat sangat pegal.
lebih baik naik sepeda mengelilingi taman 15× daripada harus seperti ini. hhh.. sekali lagi, kalau bukan karena mark tidak akan aku kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Herin [revisi]
Fanfictionherin ngga pernah tau takdir bakalan jalan kek gimana ^^from me, julia jlami, 2018