"last holiday"
hari ini adalah hari dimana mereka berdua. herin dan mark. bersenang-senang, tanpa terikat suatu aturan apapun.
lihatlah sekarang, keduanya bersenang-senang menikmati indahnya ombak-ombak kecil yang berlari-lari seolah-olah mengejar mereka.
tawa mereka mewarnai keindahan di pagi hari ini. sekitar pukul 04:30 am. mereka sudah stay disini.
herin sepertinya mimpi indah semalam, tiba-tiba suara mark ada didepan rumah millie sekitar pukul 02:30 dini hari. ia kabur.
mengejutkan bagi herin, tapi sekaligus kesenangan yang tidak terkira. bayangkan, bagaimana rasanya kalian membuka jendela kamar kalian setelah tahu bahwa seorang malaikat memanggil nama kalian dari bawah.
senang sekali bukan?
herin rasa, ia adalah orang yang paling beruntung dari semua wanita in this world.
udara dingin bukanlah penghalang bagi mereka untuk bersenang-senang. toh, tidak masalah bagi keduanya bermain air laut yang super dingin itu.
"kamu berani banget ya?",kata herin mengumpulkan pasir dengan kedua tangannya.
"kamu pikir jeno doang yang keliatan super gentle?",kata mark yang masih memperhatikan tingkah herin.
"iya iya, captain mark gentle juga kok--"
"--tapi boong!",ledek herin membuat mark gemas.
akhirnya momen pun tercipta, berlarian di pinggir pantai, terkadang jatuh karena tersapu ombak. tapi sungguh, ini adalah hal terbaik yang pernah keduanya lakukan.
tangan herin berhasil diraih oleh mark. membuat herin salah tingkah, sungguh.
"ciee... salting",kata mark menunjuk pipi herin kemudian mencubitnya pelan.
"aww...ha-khit, makhh",kata herin meng-aduh.
"ngomong aja belum bener",ledek mark.
dibalas dengan ekspresi wajah herin yang membuat mark makin gemas. ia tidak mengerti bahwa sekarang ini, gadis berlesung pipi yang sedang bersamanya merasakan 2 hal yang berbeda.
pertama, ia sangat senang bisa memanfaatkan momen berdua ini bersama mark.
kedua, 60 persen dari hal yang pertama. herin mengkhawatirkan keadaan mark nantinya.
"kamu gak ada pikiran mau stop jadi trainee gitu?",kata herin memegang kedua pundak mark.
mark menatap herin serius tanpa berkedip. sungguh, pemandangan yang sangat langka semasa hidupnya.
"why? what's wrong with that?",kata mark mengubah nada suaranya.
"nope. aku cuma takut aja--",kata herin.
harusnya ia memperlihatkan buku berjudul nct-nya itu pada mark. supaya mark tahu, boygrup yang akan dia masuki dan seluk beluknya.
termasuk rahasia besarnya.
ini termasuk tindakan lancang, benar bukan? tapi apa salahnya? kalau herin berniat membebaskan mark dari neraka itu. why not?
"--akhir-akhir ini kamu sering berubah. dan aku gak tau apa penyebabnya",kata herin.
laki-laki itu murung, sadar mungkin apa yang telah diperbuatnya. ia semakin bingung dengan dirinya sendiri. dan apa yang ia alami selama ini. sungguh aneh, tidak seperti sebelum-sebelumnya terutama sebelum ia dijuluki seorang trainee.
"maybe, you think i'm crazy. but, aku sama sekali gak tau apapun about myself, gak cuma kamu yang bingung tapi aku sendiri juga",kata mark merasa frustasi.
ingin rasanya seorang herin membongkar semuanya, tapi apakah mark mempercayainya? sedangkan buktinya tidak ada.
tidak ada seorang hakim yang percaya bahwa tersangka tidak bersalah tanpa bukti yang jelas, bukan? sama seperti saat ini.
"nanti kamu akan tau",kata herin melepas pegangannya di pundak mark.
mereka berdua seperti telah dibalut ikatan kasih sayang. mereka seperti sepasang kekasih. mereka sangat cocok.
kali ini kornea mata herin menangkap sesosok malaikat tak bersayap didepannya. yang baru pertama kali ini melihatnya. pesona yang dimilikinya selalu membuat hati herin berdegup kencang.
hoodie biru muda berpadu dengan hitam yang dikenakan mark terlihat seperti sepasang sayap dimata herin.
tak habis pikir dengan apa yang telah diciptakan Tuhan. bersyukur ia telah dipertemukan dengan seseorang seperti mark.
mereka berdua larut dalam pesona lawannya masing-masing. hening, itu yang menyertai cerita dalam memori mereka kali ini.
mereka menikmatinya, saling pandang. mereka jarang seperti ini.
sesuatu terlintas dalam pikiran mark, ia pikir keinginannya kali ini merupakan kejadian yang terjadi satu kali dalam seumur hidupnya.
"aku mau peluk, boleh?"
kata mark polos. herin yang mendengarnya kaget, terpukau, tersipu malu. baru kali ini, mereka sudah sejauh ini.
seperti akan berpisah. tapi mereka berdua pun tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Bruuk.
mark menjatuhkan tubuhnya pada tubuh herin yang sedikit lebih kecil darinya. herin bisa merasakan dada bidang mark kali ini.
but, kenapa mark langsung memeluk herin tanpa seizin yang punya?
herin membalas pelukan mark, ia menepuk-nepuk pundak mark pelan. ia bisa merasakan betapa rindunya mark padanya.
"belum diizinin asal peluk-peluk aja",kata herin disela-sela pelukannya.
"aku udah izin sama Tuhan semalam",kata mark melepas pelukannya.
"seo hyein?--",panggil mark.
dibalas senyuman oleh herin. tapi itu sudah cukup membuat mark puas menatap herin.
"--aku mau izin lagi sama Tuhan--",kata mark menggantung kata-katanya.
herin menunggu kalimat selanjutnya yang mungkin akan berhasil membuat dirinya tidak bisa tidur 7 hari 7 malam.
"mau izin apa?",tanya herin meremehkan.
"--izinkan aku menjaga kamu dari kejauhan",lanjut mark.
tbc
@missesmark
thankyou..😚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Herin [revisi]
Fanfictionherin ngga pernah tau takdir bakalan jalan kek gimana ^^from me, julia jlami, 2018