malam ini. herin habiskan free timenya di personal room. sungguh ia ingin berdua saja dengan laki-laki ini.
"waktu aku telpon kamu tadi, ada seseorang yang mendengar?"
suara mark. gadis ini sungguh sangat merindukannya."waktu kapan?"
herin membetulkan posisi earphonenya yang hampir lepas karena tersenggol lengannya."waktu pertama kali, kulihat dirimu hadir, rasa hati ini inginkan dirimu~~"
mark justru mengalunkan sebuah lagu."ekhem. nyanyi terus"
sambung herin."ekhem. nge-fly terus"
"ekhem. ngalus terus"
"ekhem. rindu terus"
sebuah suara terdengar jelas ditelinga herin. itu suara koeun yang entah sedang apa tapi sepertinya menyebut nama mark.
"ekhem. kamu dipanggil"
kata herin.sayangnya mereka tidak vidcall, dengan alasan mark yang macam-macam. baiklah, toh dengar suara mark saja sudah membuat suhu tubuh herin hangat.
"iya, itu koeun"
benar kan, ekspetasi herin.
"ada acara yaa? aku mengganggu?"
suasana hati herin mulai kelabu saat nama koeun diselipi diantara komunikasi mereka."mau buat project ultah shindong hyung, jadi pada kumpul"
maaf. herin tidak sebodoh itu dibohongi sekalipun dengan orang yang dicintainya.
"kok ngga rame?"
herin semakin curiga."khusus leader aja, taeyong hyung lagi sakit jadi ngga kumpul. kenapa sih?"
jelas mark."cuma kamu sama koeun?"
tanya gadis ini lagi."kenapa sih?"
/mark. jaket aku kamu taro mana?/
suara koeun tampak mendominasi."mark?"
"koeun please, gausah manja!"
/aku cuma tanya, mark/tidak ada jawaban. oh, mungkin mark ingin menunjukkan pada herin bagaimana sifat manjanya koeun yang lebih menggemaskan daripada dirinya dulu.
"mark"
"koeunji... itu gelasku! ambil gelas lain sana!"
/hngg...gelasmu manis/"MARK!"
panggil herin untuk yang ketiga kalinya."i-iya. maaf, tadi ko---"
"kita itu apa sebenarnya?"
seketika percakapan mereka yang tadinya berjalan mulus sekarang perlahan hancur."..."
hening menjalar di atmosfer keduanya. hanya karena hadirnya koeun yang membuat herin mengubah arah jalannya sekarang.
kini, malam yang dirasanya hangat mengalun mengantarkan keduanya larut dalam alam mimpi hancur sudah, lalu menjadi malam dengan gemulai angin dingin menusuk sampai tulang rusuk.
"friend?"
"cih! sudah sejauh ini, you just say that?"
herin berdecih dan itu membuat mark kaget."hey, la---"
"mark, you feel so tired, right? i'm too. apa kamu pikir berjalan tanpa status yang jelas itu mudah?
yaa ... it's ok. tapi sungguh, kalau seperti ini, kita ngga akan pernah bisa mengerti"
"aku ngga ngerti. kita ngga pernah ngapa-ngapain, kan?"
sungguh membuat herin bertambah kesal."fix! mark, kamu emang benar-benar ngga ngerti keadaannya. oh,
atau aku yang ngga ngerti?""herin please, jangan mempersulit!"
terdengar suara mark yang sedikit membentak."akhiri semuanya! kita itu menyakitkan"
TUUT...
"mark? kenapa?",tanya koeun yang masih memegang gelas mark.mark mengusap wajahnya kasar lalu berkata pada koeun dengan halus.
"letakkan gelasnya. ambil gelas lain",kata mark dengan wajah datarnya.
"herin gimana? kok udahan telponnya?"
"koeun",panggil mark.
"dia minta putus? eh lupa, kalian kan tanpa status, cuma fans aja kan yang ngeshipperin?"
"KELUAR!"
karena melihat kemurkaan mark, koeun segera keluar dari ruangan dan meninggalkan mark sendirian.
rencananya, ia akan mengunjungi rumah neneknya yang tidak jauh dari sini. katanya sekalian berlibur. lepas dari tuntutan-tuntutan SM.
didalam ruangan, masih dengan mark yang belum merasa tenang hatinya. ia salah apa? sampai harus membuat herin berkata bahwa mereka selama ini berjalan tanpa ada status.
mark mengerti hal ini. mark tau herin takut terlalu berharap banyak jika pada nyatanya mark bukanlah siapa-siapanya.
herin terlalu egois untuk mendengarkan semua unek-unek mark. padahal dirinya belum selesai mengatakan friend.
yang mark maksud adalah teman hidup. perlu digaris bawahi teman hidup. itu artinya selamanya. selama keduanya hidup.
Line!
Line!
Line!
Line!
Line!
Line!
Line!pop up muncul di layar handphone mark. ini benar-benar rumit. karena ia harus menarik napas dalam-dalam sebelum menerima pesan dari herin.
demi apapun dia takut.
seoherin☆
|rasanya sudah tepat
|namun sayangnya, kita
dipertemukan di waktu
yang salah
|maaf sudah mempersulit keadaan
|aku cuma takut high over think
about you, boy🍉
|terima kasih untuk semuanya.
|sudah aku pikirkan bahwa
mengakhiri adalah jalan
terbaik
|aku tetap mendukungmu dengan
siapa saja, kapanpun"ARGHHH!!!!",teriak mark kesal.
tbc
vote dong kalyan. biar acu bisa dabel up again
eh.besok mau tripel up, tapi nunggu voteque sampe 300-an dulu yaww...maksudnya bukan 300 vote perchapter.
tapi seluruh chapter.
aku baik kan?yaudah vote makanya.
cium ni😚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Herin [revisi]
Fanfictionherin ngga pernah tau takdir bakalan jalan kek gimana ^^from me, julia jlami, 2018