"kok bisa?!",teriak millie, sahabat herin di MU.
sekarang ia sedang menginap di rumah millie, herin bisa merasakan bagaimana hidup normal seperti biasa yang tidak terbebani schedule-schedule brengsek itu.
lihat saja, ia bisa makan camilan bebas. apapun bisa ia makan disini, untungnya millie punya banyak stock makanan. karena porsi makan millie cukup banyak, tapi tidak membuat gadis berambut pendek sebahu ini gemuk. ia tetap cantik. sama seperti herin.
"panjang deh ceritanya",kata herin dengan enaknya seperti sedang dirumah sendiri.
sungguh ia rindu rumahnya, bagaimana kabar peach room-nya? apa sudah direnovasi lagi oleh ayahnya?
"terus mark gimana?",tanya millie lagi, setelah ia melihat herin tampil di mmc bulan lalu, ia bisa dikatakan termasuk salah satu fans mark.
bukan berarti millie membenci herin karena sama-sama menyukai mark, but millie hanya sekedar suka. suka.
ia masih tetap setia dengan justin."i don't know, what's wrong with him. dia berubah begitu cepat, kemudian kembali lagi seperti semula. aneh kan?",kata herin menatap foto mark kecil yang terpajang di belakang pintu kamar millie.
"millie? don't say to me if you like mark",kata herin lagi saat sadar bahwa hampir disetiap dinding dipenuhi tulisan bertuliskan mark dalam berbagai aksen huruf.
hebat ya mark, belum debut saja sudah terkenal dimana-mana. apalagi sudah debut?
millie diam seribu bahasa kemudian tersenyum.
"like fans?",katanya meragukan.
"no problem, he's not mine",kata herin dengan santainya.
"dia kelihatannya menyukaimu",kata millie meraih remote tv kemudian menyalakannya.
sungguh seperti di cinema room versi bedroom.ehe.
"hey? don't jealous millie, please. he's an artist, right? he will have too much fans, not only me",jelas herin mencari posisi duduk yang nyaman sambil memangku guling disampingnya.
"how about justin? he's fine?",tanya herin mengalihkan pembicaraan.
"not fine. yesterday, he's sick",kata millie murung.
"oww... so busy yaa jadi seperti dia, memanajemen perusahaan dengan usia yang masih muda?",kata herin lagi, tangannya meraba-raba kasur hendak mencari handphonenya.
beberapa pesan telah diterima. begitu kira-kira kalimatnya.
siapa?
tentu saja na jaemin. yang sepertinya shock setelah kepergian herin.
jaemin na🌙
|hey?
|herin, where are you?ini yang membingungkan. herin sama sekali tidak ingin pulang ke dorm. ia sudah muak dengan wajah-wajah penipu milik sm.
intinya, pada saat ini tidak ada yang dapat menenangkan dirinya.
kecuali mark.
dengan sikapnya yang dulu.
halo, jaem|
sulit dijelaskan||dimanapun kamu, be carefull
banyak petugas SM yang berkeliaran
|matikan gpsnya! mereka bisa dengan mudah menemukanmu.thank you,jaem|
bilang ke mark, i miss him||kenapa harus kode"an sih?
tinggal bilang minta kontaknya
gitu? 😂
|@@markhyung^-^hehe :))|
one more again, thanks jaem|
read.kadang, herin suka canggung untuk memulai chat duluan. apalagi ini mark, laki-laki yang kemarin marah-marah dengan raut wajah benci padanya.
apa akan membalas chatnya dengan lembut seperti dulu? atau bahkan ia mengamuk?
kontaknya sempat diganti dengannya waktu itu setelah seorang fans yang bahkan baru mengenalnya lewat mmc saja sudah langsung menerornya.
khawatirnya, jika mark sudah debut kemudian kariernya melonjak. apakah aksi teror meneror itu akan berhenti? tentu tidak. fans-fans disini sangat baik dan bermodal tapi juga sangat kejam.
tidak bisa aku bayangkan. sebanyak berapa kali mark akan gonta-ganti kontak?
mark💛
how are you?|
dengan begini, apa ia masih ingat?
tbc
@missesmark
KAMU SEDANG MEMBACA
My Herin [revisi]
Fanfictionherin ngga pernah tau takdir bakalan jalan kek gimana ^^from me, julia jlami, 2018