"Ah sial banget sih gue, harus ujian susulan sendiri lagi." gerutunya sambil mengerjakan soal.
Tak lama kemudian pintu OSIS terbuka, Vio terkesiap. Ia menyangka bahwa itu adalah guru yang akan mengawasinya, segera saja ia berpura-pura serius mengerjakannya.
Bara?
Bara meletakkan sebuah pop ice rasa alpukat kesukaan Vio di atas meja yang Vio pakai.
"Punya gue?" tanyanya.
"Ho'oh."
"Ah, pasti ini udah lo kasih racun kan? Racun sianida kan? Biar gue mati, biar ga ada yang ngusik hidup lo lagi. Iya kan?" celoteh Vio.
"Lagian, tumbenan banget lo ngasih yang beginian. Pasti ada sesuatu di dalam pop ice ini." lanjutnya.
Ya, ada rasa sayang ke lo.
"Hey! Kok diem?"
"Gue cuma..."
"Apa?"
"Gue disuruh sama bu Kurnia buat ngawasin lo, takutnya lo curang ngerjainnya." tukas Bara.
Vio mengernyit, "Terus pop ice ini? Dari bu Kurnia juga?"
"Oh baguslah, sekarang baik banget bu Kurnia ya." ucapnya sambil memulai meneguk pop ice yang ia yakini dari bu Kurnia.
"Itu dari gue." ceplos Bara.
"Apanya?" tanya Vio yang masih meneguk pop ice itu, karena kebetulan Vio sedang haus saat ini.
"Pop ice."
Vio mendadak menyemburkan pop ice itu dari mulutnya dan tanpa sengaja mengotori seragam Bara.
"Anjir!"
"Sori Bar..."
Bara berdecak dan segera meninggalkan ruang osis sambil mencoba untuk membersihkan seragamnya. Vio sangat tak enak hati pada Bara, ia pun cepat-cepat mengerjakan ujian susulannya lalu diberikan kepada bu Kurnia. Vio melihat Bara sedang membersihkan seragamnya dengan air di dalam toilet laki-laki. Tanpa rasa malu, ia memasuki toilet itu.
"Woi ngapain lo disini!" Bara tersontak kaget melihat Vio yang tiba-tiba masuk menemuinya.
"Kaga ada malu lo!" sambungnya.
Vio menarik lengannya untuk keluar dari tempat ini, ia membawa Bara ke koperasi sekolah. Namun, terasa dentuman aneh di dalam tubuh Bara yang tidak diketahui oleh Vio, begitupun sebaliknya.
Lah kok gue deg-degan gini ya? Batin Vio.
"Bu, baju seragam putih abu ukuran double XL ada ga?" Vio bertanya pada Guru yang berada di koperasi.
"Eh, buat siapa?" Bara memotong pembicaraan mereka.
"Buat lo."
"Ada, ibu ambilin bentar ya Vi." ucapnya yang sudah begitu kenal dengan Vio.
"Eh, ga usah."
"Kan gue biang penyebab baju lo kotor, jadi ga usah dipikirin."
"Bukan gitu..."
Ibu koperasi kembali dengan baju seragam yang ia bawa untuk Vio. Vio menyerahkan uang padanya.
"Makasih bu."
"Sama-sama Vio."
Setelah beberapa langkah menjauhi koperasi, Vio menyerahkan seragam baru itu pada Bara.
"Lo harus ganti! Kalo ga, gue bakal kecewa banget sama lo!" perintah Vio.
Tanpa suara, Bara mengambil seragam itu dan segera menggantinya di toilet. Vio pun ikut, namun ia hanya menunggu diluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Viona [COMPLETED]✔
Genç Kurgu"Suatu saat aku akan kembali..." **** Viona Angela Gilsha, seorang gadis remaja yang selalu ceria, cerdas dan konyol serta bisa dikatakan gadis yang unik. Ia mempunyai banyak teman, bahkan ia menjadi primadona di sekolahnya. Namun, ia sangat merindu...