PI [2] - PERTEMUAN

112K 5.4K 144
                                    

Hari ini aku sudah berada di Jakarta untuk merencanakan bookingan dari salah satu acara televisi indonesia yang sudah sangat terkenal.

Aku menaiki taksi online untuk menuju rumahku. Aku menuju ke rumahku dulu agar senpat berganti baju dan menaruh barang bawaan.

Setelah sampai di rumah, aku langsung disambut oleh tangisan sang mama dan ayah yang terlihat sangat marah padaku. Tak ada yang memelukku kecuali mamaku.

"Siapa yang menyuruh kamu untuk berbohong pada mamamu,Crystal?" Tanya Papaku dengan nada datar dan dingin. Ya memang seperti ini jika papaku selalu marah pada anaknya, dia juga kalau menasihati sangat serius.

"M-mmafkan crystal ma,pa" ucapku sambil menunduk. Aku takut melihat wajah papaku saat marah,dia terlihat mengerikan, padahal jika dia tidak marah terlihat tampan.

Setelah itu, aku langsung diceramahi panjang lebar dan dimarahi oleh papa dan mamaku, ingat! Aku tidak dibentak atau dikasari, aku hanya dimarahi, kalian tahu kan?.

Aku sudah memasuki kamarku dengan langkah lelah, hari ini tak ada jam tidur bagiku. Langsung saja aku merebahkan diriku diatas kasur yang empuk.

Aku baru sadar bahwa aku ada janji dengan acara televisi, aku harus izin ke mamaku.

Aku langsung saja ke lantai bawah untuk menemui mamaku untuk meminta izin pergi ke acara televisi.

•••

Aku sudah bersiap dengan baju berwarna merah maroon panjang dan jeans panjang ketat untuk menuju ke kantor televisi yang katanya ingin membookingku.

Aku sudah di izinkan oleh mama untuk mengisi acara televisi.

Setelah aku sampai di kantor televisi aku langsung saja menghampiri resepsionis untuk menanyakan manajer yang telah hendak membookingku.

Akupun diantar sampai di ruangan manajernya, aku langsung memasuki ruangan tersebut dengan langkah anggun.

"Silahkan duduk" perintah Manajer tersebut dengan sopan setelah memyapaku.

Akupun dan manajer itu berbincang bincang dan merencanakan bagaimana nanti saat di acara televisi tersebut.

"DEAL"

Kami menjabat tangan dengan seulas senyum di bibir kami masing masing.

Akupun keluar ruangan setelah pamit pada manajer itu. Langkahku seketika terhenti, tubuhku kaku untuk bergerak. Apa aku tidak salah lihat?

Ini adalah salah satu rute untuk keluar gedung, dan di rute itu terdapat laki laki yang sangat kubenci.

Dengan terpaksa aku melangkah untuk keluar gedung melewati rute itu, aku sempat menundukkan kepalaku agar tak terlihat oleh laki laki itu.

"Crystal!" Panggil lelaki tersebut kearahku. Usahaku gagal, aku telah tertangkap basah.

Aku tidak membalikkan badanku, aku benci melihat wajahnya yang sok super baik.

"Hei,Baby. Sudah lama kita tak bertemu" ucap laki laki itu dengan merangku pundakku tanpa izin

Reflek aku langsung melepas paksa dan kasar tangannya yang berada di atas pundakku.

"Lepas!"

"Kita sudah gak ada hubungan lagi!" Bentakku pada lelaki itu.

Pelengkap ImankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang