PI [5] - HIJRAH

80.3K 4.4K 134
                                    

Hari ini adalah hari pertama kali aku kuliah menggunakan gamis dan hijab syari. Setelah kejadian di kelab malam, aku tahu bahwa aku harus menjaga auratku yang menjadi pandangan gratis bagi laki laki.

Dan disinilah aku sekarang, bersama Azizah memakai gamis couple dengan syari berwarna couple. Gamis kami berwarna abu abu dan syarinya berwarna silver.

Materi berlangsung, dan sekarang gurunya adalah Ustadz Fathan, ah aku senang sekali.

Mengingat kejadian saat Ustadz fathan menolongku semakin membuatku jatuh cinta pada Ustadz fathan.

Aku malah santai memandangi wajah tampan dan teduh milik Ustadz Fathan. Ingin sekali aku menjadi istrinya kelak.

••

Sekarang aku bersama Azizah lebih memilih untuk berjalan jalan di taman setelah kuliah dan menikmati hawa segar di sore hari.

Dan yap! Aku menemui Ustadz Fathan yang kebetulah tengah duduk di bangku taman, tanpa menghiraukan azizah aku langsung menyambar duduk disamping Ustadz Fathan.

Ustadz Fathan mendongakkan kepalanya dan melihat kearahku. Dia menatapku seolah tak percaya . Dia menatapku lebih lama dengan mata yang sulit diartikan

"Astaghfirullah" ucapnya lalu memalingkan pandangannya kearah lain

"Maaf,Ukh. Saya mau pergi" pamit Ustadz Fathan tanpa menoleh sedikitpun kearahku.

Aku hanya bisa pasrah, entah mengapa saat aku berada didekat istadz fathan rasanya nyaman, ya begitulah perasaanku saat berada didekat ustadz fathan.

"Ih, Crystal! Kalo udah hijrah itu juga harus lebih menjaga jarak dari laki laki yang bukan mahrom kita." Ceramah Azizah dengan wajah cemberutnya

"Tapi aku gabisa,Zah..Pliss aku masih cinta sama Ustadz Fathan"

•••

Akupun memutuskan untuk ke Kafe melati dengan Azizah untuk berbincang santai. Aku dan azizah pergi dengan jalan kaki, untuk hemat budget lah.

Saat ditengah perjalanan, aku dan azizah melihat pemandangan senior kami yang sedang bertengkar, entahlah sepertinya cekcok mulut. Setelah kudengar cekcokan antara mulut mereka ternyata membicarakan Ustadz Fathan.

"EH! LO JANGAN SOK GAK TAU DEH! YANG KEMAREN JALAN SAMA PAK FATHAN SIAPA?HAH?!" Bentak seniorku satunya dengan mendorong tubuh seniorku yang ke 2

Akupun lari kearah nereka dan memisahkan mereka agar tidak berkelahi

"Apa lo?! Mau ikut campur sama gue?! SINI! Masih bocah lagi" bentak seniorku dengan menjambak khimarku dengan kasar

Azizah mencoba menolongku dari serangan seniorku, apalah daya seorang azizah yang lembut dan lemah, hasilnya nihil.

Datanglah Pak fathan dengan wajah tampannya menyelamatkanku dari jambakan maut dari seniorku.

"P-pak fathan" gugup Seniorku dengan wajah tak kalah terkejutnya

Senior yang menjambakku adalah wanita yang memakai celana pendek selutut dan tidak berhijab, entahlah!

"Jangan buat keributan di tempat umum" ucap Ustadz Fathan dengan nada datar dan stay cool.

"M-makasih ustadz" ucapku pada Pak Fathan

Pelengkap ImankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang