Matahari terbit, pasti akan tenggelam
Prolog akan diakhiri dengan epilog
Semua yang datang, juga pasti akan pergi
Begitupun juga dengan kauYang dulunya selalu menemani, kini sedang sibuk menggenggam yang lain
Telpon tengah malam denganku, kini tergantikan dengan suara perempuan lainKau ingat saat kau membacakan puisi untukku di toko buku? Apa kau juga melakukan hal yang sama pada kekasihmu yang baru?
Apakah aku ini sama dengan semua perempuan yang pernah kau dekati?
Karena dari banyak hati yang pernah singgah,
Hanya kaulah yang melekat sehebat ituAku curiga
Jangan bilang semua kata-kata manismu kala itu sebenarnya sebatas standar yang juga kau ucapkan ke lain orang?Kita yang dulunya dekat, sekarang memiliki sekat
Pernah kau membuat hatiku jatuh, namun sekarang engkau jauhAku masih tak bisa menerima kenyataan bahwa,
Setiap perjumpaan juga akan diakhiri dengan sebuah kata
yaitu, perpisahan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear you,
PoetrySekumpulan celotehan abstrak tentang jalan cerita kita dari sudut pandangku. Kisah yang tidak diketahui kapan tamatnya; tergantung dari pemeran utama cerita ini, yaitu kau.