Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari panggung, Raesung yang malam ini bertugas sebagai DJ berkali-kali menatap Hyunsuk yang duduk sendirian di salah satu meja.
Jika biasanya laki-laki yang selalu melampiaskan rasa kesepiannya dengan dugem atau minum-minum itu meneguk entah berapa gelas minuman beralkohol tiap kali datang ke sini, kali ini Hyunsuk terlihat hanya terus menatap minumannya.
Laki-laki itu membenamkan pipi kirinya, di atas kedua tangan yang dilipatnya di atas meja. Tatapannya tertuju pada minuman berharga fantastis dalam gelas, yang sama sekali belum diteguknya sejak tadi.
"Woy, kenapa sih lo?! Tumben lesu banget."
Raesung duduk di sampingnya dan bicara dengan setengah berteriak tentunya. Karena dentuman musik di tempat ini yang akan membuat suaranya tak terdengar jika tak setengah berteriak.
"Bingung," sahut Hyunsuk.
"Bingung kenapa?" Raesung melontarkan pertanyaan lagi.
Tapi Hyunsuk gak menjawab.
Ting!
Jika biasanya, Hyunsuk akan memilih untuk tak menghiraukan pesan yang masuk ke ponselnya tiap kali dirinya ada di tempat dugem, kali ini Hyunsuk langsung mengeceknya. Karena belakangan ini ada gadis yang tak jarang mengirim pesan, menanyakan keberadaannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aish!"
Hyunsuk menjauhkan ponsel dari wajahnya, begitu membaca pesan yang dikirim Chaeri.
"Si Chae, ya?" Raesung mengambil ponsel Hyunsuk, membaca pesan yang baru aja dibaca sang pemilik ponsel. "Pulang sana! Dia pasti khawatir."
"Khawatir apaan," sahut Hyunsuk.
"Lo inget gak beberapa hari yang lalu, pas hujan siang-siang itu, si Chae telfon gua nanyain lo ada di mana. Dia kedengeran khawatir banget tau."
Hyunsuk terdiam sesaat, lalu mengingat ... "Waktu itu, malemnya gua reflek meluk dia pas kebangun gara-gara mimpi buruk. Gua juga tanpa sadar nyebut-nyebut nama Sua waktu meluk dia," ujarnya.
