Author POV
Semenjak Hyunsuk dirawat di rumah sakit dan Chaeri stay di sana untuk menemaninya, Noa lah yang mengambil alih tugas mengantar jemput si kembar sekolah.
Pukul 7 kurang 15 menit, Mama CL mengekori kedua cucunya yang telah berseragam rapi dan menggendong tas sekolah milik masing-masing. Papa Jiyong ikut keluar sambil menggendong Raon.
"Udah siap?" tanya Noa.
Subin dan Ara mengangguk serempak. Mereka membungkuk pada Mama CL dan Papa Jiyong sebelum masuk ke dalam mobil yang pintunya telah dibukakan oleh Noa.
"Semangat yaa sekolahnya~" Mama CL melambaikan tangan sambil tersenyum menyemangati cucu-cucunya.
"Pagi Raon~" Noa menyapa Raon yang sejak tadi hanya diam di pangkuan Papa Jiyong. Si Bungsu keliatan murung kali ini, tak seperti biasanya.
"Maafkan kami ya Noa, jadi merepotkan kamu terus begini," ucap Papa Jiyong merasa tak enak. Mama CL juga ikut menatap penuh rasa tak enak pada Noa karena merasa telah merepotkan sahabat putranya itu.
"Engga kok, Om. Noa seneng malah bisa anter jemput Subin dan Ara." Noa tersenyum, lalu terkejut melihat Raon mulai menitikan air mata sambil cemberut. "... Loh, Raon kenapa? Kok nangis?"
Noa mendekat ke hadapan Papa Jiyong. Menatap Raon yang ada di pangkuan beliau lebih dekat. Raon tak bicara apapun dan malah menunduk sambil terisak.
"Mau ikut anterin Abang sama Kakak sekolah?" ajak Noa.
Raon masih diam selama beberapa saat. Sebelum bersuara pelan sekali ... "Mau ketemu Mama," ucapnya.
Sesaat Noa, Mama CL dan Papa Jiyong saling berpandangan. Antara merasa tak tega melihat Raon menangis dan bingung harus bagaimana lagi menenangkan anak itu.
"Raon di sini aja main sama Kakek dan Nenek, ya? Nanti siang kita beli mainan," bujuk Papa Jiyong.
"Enggak mau." Raon menyahut masih sambil menangis terisak-isak.
"Ya udah, yuk berangkat!" Noa mengulurkan kedua tangannya. Raon langsung menyambut dengan beralih ke pangkuan Noa. "Kita anterin Abang sama Kakak sekolah dulu, habis itu baru ke rumah sakit buat ketemu Mama. Oke?"
Akhirnya senyum Raon mengembang. Anak itu mengangguk kesenangan.
Berbeda dengan Subin dan Ara yang telah sedikit mengerti sejak ditinggal Chaeri ke rumah sakit, Raon tak jarang menangis dan meminta agar dipertemukan dengan Chaeri.
Bahkan tiap kali anak-anak berkunjung ke rumah sakit waktu Hyunsuk koma, beberapa kali Raon bersikeras tak ingin pulang sampai menangis karena tak ingin berpisah dengan Chaeri.
Chaeri sedang menyeka permukaan bibir Hyunsuk dengan handuk kering, setelah membantu suaminya itu gosok gigi dan berkumur.
Noa datang bersama Raon sekitar pukul 7.30. Raon langsung berlari memeluk Chaeri sambil merengek.
"Aaaa kesayangan Mama." Chaeri tersenyum sambil mengelus kepala Raon.
Si bungsu mendongak dengan mata berkaca-kaca. "Aku mau di sini. Gak mau pulang," ucapnya nyaris menangis.
Chaeri antara kasihan tapi juga gemas melihatnya. "Iya, boleh."
"Mau juga dipeluk," ucap Hyunsuk sambil merentangkan kedua tangannya.
Seketika Raon langsung menaiki kursi untuk naik ke atas ranjang dan memeluk Hyunsuk.
"Raon pasti kesepian yaa tiap kali Abang dan Kakak sekolah?" tanya Hyunsuk.
Raon mengangguk dalam pelukannya sambil terisak. "Enggak mau pulang..." ucapnya setengah merengek. Mungkin takut akan dipaksa pulang seperti biasanya.
"Tadi dia murung banget bahkan sampai nangis waktu gua datang buat jemput Subin dan Ara. Katanya pengen ketemu lo, Chae," ucap Noa.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And I From The Beginning || Choi Hyunsuk✔
Fanfiction[Silverboys series Book 3] Berawal dari sebuah perjodohan~~~ #start: 20-11-2018