Author POV
"Besok Chaeri ulang tahun."
Hyunsuk berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya, teringat ucapan Somi waktu sebelum pulang dari rumahnya dua jam lalu—yang mengatakan bahwa besok Chaeri berulang tahun.
Biasanya, Hyunsuk tak pernah berpikir lama kalau soal memberi hadiah untuk perempuan. Tapi untuk Chaeri, dia tiba-tiba tak memiliki ide—akan memberi hadiah atau kejutan macam apa.
Hyunsuk ... tak ingin memberikan hadiah yang biasa-biasa saja untuk gadis itu. Mengingat semua usaha gadis itu selama beberapa hari terakhir untuk memperhatikan bahkan memedulikan Hyunsuk.
Lagi-lagi Hyunsuk menemui Bibi Hwang, sebagai satu-satunya orang yang paling dipercayanya untuk dimintai pendapat.
"Menurut Bibi, Hyunsuk mending beliin apa buat dia?" tanya Hyunsuk, duduk manis di kursi meja makan, menopang dagu dengan telapak tangan kirinya, sementara kedua matanya menatap Bibi Hwang yang tengah berdiri di hadapannya sambil mengupas buah.
"Mmm ... apa ya ..." Bibi Hwang jadi ikut berpikir.
"Emang dia sukanya apa sih, Bi?" tanya Hyunsuk lagi, penuh harap. Berharap Bibi Hwang bisa memberinya petunjuk.
"Itu, Den, tteokbokki!" sahut Bibi Hwang, mengingat betapa istri tuan muda nya itu amat sangat menyukai kue beras pedas yang biasanya dimasak bersama kue ikan.
Ekspresi Hyunsuk langsung berubah datar. Padahal dia berharap, Bibi Hwang akan menyebutkan tas, pakaian atau perhiasan. Karena Hyunsuk akan dengan senang hati membelikan barang-barang mahal untuk gadis itu.
"Beliin kalung aja, Den," ucap Pak Lee tiba-tiba muncul di dapur untuk membuat kopi.
"Kalung?" tanya Hyunsuk, mengubah posisi duduknya menjadi menghadap ke arah Pak Lee.
"Iya, Den. Gak tau kenapa, kaya berkesan aja gitu kalau ngasih kalung. Beda feelnya sama ngasih barang kaya tas, sepatu dan semacamnya."
"Kamu emangnya tau feel itu apa?" tanya Bibi Hwang meragukan.
"Kamu ngeledek saya, ya?!" sahut Pak Lee tak terima.
Hyunsuk keliatan berpikir sebelum akhirnya mengangguk-ngangguk. "Boleh juga, tuh!" gumamnya, lantas mengeluarkan ponsel dari saku piyama tidurnya untuk memesan kalung.
"Den, jangan yang mahal-mahal kalungnya," ucap Bibi Hwang.
"Engga kok, Bi. Tenang aja. Murah kok!" Hyunsuk menunjukkan cengirannya setelah mengklik layar ponsel beberapa kali, lalu memasukkannya kembali ke saku piyama.
"Den," Pak Lee bersuara lagi, sambil mengaduk kopinya. "Nanti Den Hyunsuk pakein langsung ya kalungnya di leher Non Chae. Biar so sweet!" ucap beliau malah keliatan jadi gemas sendiri.
"Korban sinetron!" cibir Bibi Hwang, sementara Hyunsuk hanya tergelak.
Keesokan harinya, Hyunsuk memerintahkan para pelayan di rumahnya untuk mendekorasi meja makan. Karena dia akan mengundang Somi, Raesung dan Noa ke rumah—untuk merayakan ulang tahun Chaeri.
Si gadis yang tengah berulang tahun tengah dalam suasana hati yang bagus, karena mendapat kejutan dari wali kelas dan anak seisi kelas. Bahkan kepala sekolah datang ke kelas untuk memberinya ucapan selamat ulang tahun. Maklum, anak pintar dan berprestasi, kesayangan para guru.
Sepulang sekolah, Hyunsuk pulang sendirian dengan mobilnya. Kawan-kawannya menyusul di motor masing-masing. Raesung membonceng Somi, Noa membonceng Chaeri. Tentu Chaeri lebih memilih untuk menumpang dengan Noa ketimbang pulang bersama Hyunsuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And I From The Beginning || Choi Hyunsuk✔
Fanfiction[Silverboys series Book 3] Berawal dari sebuah perjodohan~~~ #start: 20-11-2018