Keanu memasuki pekarangan rumah dengan mobilnya. Ia baru pulang lewat tengah malam dari apartemen Sierra. Sepanjang perjalanan, yang ada di pikirannya hanyalah hadiah motor baru yang akan ia dapatkan dari teman-temannya. Tipe apa motor itu, bagaimana warnanya, semua ia percayakan kepada mereka agar menjadi kejutan.
Tidak ada rasa menyesal akan Sierra yang marah dan mengusirnya tepat setelah mereka tidur bersama. Keanu bahkan sudah melupakan rasa sakit di pipinya dan sama sekali tidak memendam sakit hati karena diperlakukan rendah. Karena percayalah, sebenarnya pihak yang saat ini diperlakukan rendah adalah Sierra sendiri.
Keanu tersenyum sinis. Ia yakin wanita itu sedang menangis di tempat tidurnya sampai detik ini. Lebih tepatnya, tempat tidur yang masih berantakan dan beraroma seksual akibat ulahnya. Biarkan saja, itu akan sembuh dengan sendirinya, batin Keanu masa bodoh.
Keanu berhenti tepat di depan pintu rumahnya. Ia tidak perlu mematikan mesin karena pelayannya akan membawanya lagi ke garasi. Ia turun dari mobil, membiarkan pelayannya mengambil alih kemudi, sebelum melenggang masuk ke dalam rumah. Keanu tidak perlu takut melewati batas jam malam karena tidak ada yang akan memarahinya. Lagipula dia bukan anak SMA lagi yang harus diatur-atur. Beberapa bulan lagi ia akan diwisuda dan mendapat gelar bachelor. Itu artinya ia sudah dewasa dan bebas untuk melakukan apa saja.
Lelaki tinggi itu menjatuhkan dirinya ke sofa ruang keluarga. Ia menyandarkan kepalanya ke belakang seraya memejamkan mata. Ia berencana untuk tidur setelah mandi tapi bersandar di sofa seperti ini saja sudah membuatnya mengantuk.
"Maaf mengganggu, Tuan." Suara seorang wanita tua yang datang membuatnya membuka mata kembali. "Ada paket untuk Tuan. Baru saja datang siang ini."
Sang pelayan memberikannya sebuah kotak yang lalu Keanu terima untuk melihat siapa pengirimnya. Wajahnya berubah sumringah mengetahui paket ini dikirim dari Australia oleh nama pengirim 'Debora Morton'. Ia cepat-cepat membukanya dan menemukan ada dua kotak lagi berukuran sedang dan kecil di dalamnya.
Keanu membuka yang berukuran sedang terlebih dulu, menemukan sebuah kartu ucapan di sana.
'Happy birthday to my beloved grandson. I still remember you told me you wanted my self-made decoration as a gift. Wishing you happiness and a great year ahead, my dear. xx
-Grandma.'
Neneknya yang tinggal di Australia selalu mengirimkan hadiah beberapa hari sebelum hari ulang tahunnya agar hadiah itu sampai tepat waktu. Kali ini ia mengirimkan sebuah pajangan jam pasir buatan sendiri. Ia memang mahir membuat kerajinan-kerajinan karena tidak ada kegiatan lain yang dapat ia lakukan di masa tuanya. Ia lantas beralih ke kotak kecil hitam di sampingnya. Tidak ada kartu ucapan. Hanya ada tulisan kecil yang diukir berwarna perak di kotak tersebut.
'Designed exclusively for Keanu Ford.'
-H.R.
Dilihat dari insial namanya, hadiah itu merupakan pemberian dari ibunya yang saat ini juga sedang berada di Australia karena suatu pekerjaan. Keanu sudah menduga bahwa hadiah itu adalah jam tangan mewah berwarna kuning emas. Tentu saja ia tahu karena perusahaan ibunya sedang menjalin kerja sama dengan merek terkenal itu. Ia hanya menatapnya datar. Tidak merasa senang sama sekali atas hadiah yang ia dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Law of Karma
RomanceMereka memiliki sebuah tradisi konyol. Jika di antara mereka ada yang berulang tahun, maka orang tersebut harus menjalani sebuah tantangan sebelum mendapatkan hadiah. Tantangan ini dapat melibatkan keperawanan seseorang atau bahkan pengedar narkotik...