I'm open to both negative and positive feedbacks. xx
***
It's Christmas day.Laura dapat merasakan hawa yang berbeda dari hari biasanya. Saluran televisi penuh dengan film spesial Natal, lagu-lagu khas Natal seperti Jingle Bell Rock selalu terdengar di mana-mana, dan dari jendela apartemennya juga terlihat jalanan penuh dengan hiasan lampu Natal.
Hari ini seharusnya dirayakan dengan suka cita bersama sanak saudara, makan bersama, mengitari pohon Natal, dan saling bertukar hadiah. Tapi justru di sinilah Laura Hunt berada. Di apartemen studionya yang sempit tanpa tumpukan hadiah Natal sama sekali—persetan dengan mitos Sinterklas yang datang dari cerobong asap.
With the one and only, Keanu Ford.
Tadi siang, Laura yang baru saja pulang dari apotek dikejutkan dengan kehadiran lelaki tinggi itu yang sudah berdiri di depan pintu apartemennya. Keanu bahkan membawa satu plastik hiasan Natal dan sekotak kue red velvet untuk dimakan berdua.
"Aku sudah bilang, kau harus merayakan Natal bersamaku." Ia berkata saat itu.
Padahal Laura tidak terlalu mengambil hati perkataan Keanu tempo hari. Tidak ia kira lelaki itu benar-benar datang ke apartemennya untuk merayakan Natal bersama.
Tapi yang terjadi saat ini adalah, Laura sibuk menggantung hiasan Natal di dindingnya, sementara Keanu terlelap di tempat tidur miliknya.
"Bangunkan aku kalau ruangan ini sudah dihias." Keanu juga berkata saat itu.
Laura turun dari bangku ketika hiasan Natal terakhir selesai dipasang. Ia lalu mengambil piring besar dan pisau dari dapurnya untuk kue yang Keanu bawa. Setelah itu ia menghampiri Keanu.
Keanu masih terlelap dengan keadaan tengkurap di kasurnya. Wajahnya terlihat damai dan napasnya berembus teratur sehingga Laura tidak tega membangunkannya.
Ponsel Keanu saat itu berbunyi di atas nakas. Sebenarnya sudah berkali-kali ponselnya berbunyi mendapat panggilan masuk sejak Keanu masih bangun, tapi lelaki itu kelihatannya tidak mempermasalahkannya.
"Ford.." Laura mengguncang pundaknya pelan, "Aku sudah selesai, bangunlah."
Kening Keanu bertaut samar. Kelopak matanya perlahan terbuka memperlihatkan kedua mata biru lautnya. Keanu mengerjap-ngerjap dan mengusap kedua matanya agar lebih segar.
"Ponselmu berdering lagi."
Keanu bangkit. Ia mengambil ponselnya di atas nakas untuk melihat siapa peneleponnya, namun ia tidak mengangkatnya dan justru menaruhnya lagi di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Law of Karma
RomanceMereka memiliki sebuah tradisi konyol. Jika di antara mereka ada yang berulang tahun, maka orang tersebut harus menjalani sebuah tantangan sebelum mendapatkan hadiah. Tantangan ini dapat melibatkan keperawanan seseorang atau bahkan pengedar narkotik...