Keanu meneguk alkoholnya sekali lagi.
Malam ini, ia sedang berada di penthouse sendirian. Ia membiarkan lampu-lampu tetap mati dan hanya diterangi oleh cahaya dari gedung-gedung di luar. Hanya suara yang berasal dari perapian yang menemani kesendiriannya.
Keanu menghela napasnya. Selama dua jam berada di sini, yang ia lakukan hanya duduk diam menatap perapian. Namun sebenarnya, terdapat banyak hal yang memenuhi kepalanya. Salah satunya adalah fakta yang baru ia ketahui tadi siang.
Fakta bahwa Laura Hunt adalah korban pelecehan seksual dan ia bukanlah seorang pekerja seks komersial.
Keanu menoleh pada pemandangan gedung-gedung di luar. Ia teringat kembali dengan panti asuhan Laura. Tempat itu terlihat menyedihkan. Bagaimana bisa ada manusia yang tinggal di sana? Pantas saja pihak panti asuhan menyambut baik sang donatur itu. Namun rupanya, donatur itu menginginkan imbalan. Semua fasilitas yang diberikan sang donatur dibayar dengan tubuh Laura yang saat itu masih berusia di bawah umur.
Keanu menggeleng pelan. Membayangkan Laura melayani birahi seorang pria tua membuatnya mual.
Keanu meneguk alkoholnya. Kali ini perhatiannya teralih pada tangannya sendiri. Tangan itu juga baru saja memeluk Laura untuk pertama kalinya. Tidak pernah terbayangkan olehnya bahwa ia akan mengelus kepala gadis yang selama ini ia sumpah serapahi 'berengsek' atau 'wanita murahan'.
Keanu sedikit memutar-mutar botol alkoholnya, melihat bagaimana sisa air yang di dalamnya ikut bergerak memutar. Ia tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, tapi untuk yang satu ini, semua terasa begitu rumit di kepala Keanu.
Sebuah suara dentingan dari elevator mengalihkan perhatiannya lagi. Ia tidak tahu siapa yang datang ke penthouse lewat tengah malam begini.
Sebuah siluet ke luar dari elevator. Siluet tersebut bergerak menuju saklar lampu untuk menekannya.
Lampu yang ada di ruangan menyala. Siluet itu adalah Julia.
Keanu teringat fakta lainnya.
Fakta bahwa Julia yang membuat rumor tidak berdasar tersebut dan berhasil membuat Laura dibenci oleh satu kampus.
"Astaga!!" Julia hampir saja menjerit begitu melihat ada seseorang yang sedang duduk di sofa ruang tengah, "Ku kira kau hantu atau pencuri!"
Gadis itu terlihat menenteng stiletto merahnya dan sebuah mantel. Rambutnya yang berwarna hitam terlihat berantakan di bagian atasnya. Sementara dress ketatnya yang juga berwarna merah juga berantakan dan hampir memperlihatkan sebelah dadanya. Gadis itu berjalan tertatih menghampiri Keanu dan langsung menjatuhkan dirinya di sofa. Julia sepertinya sedang mabuk.
"You look awful." Keanu mengernyit melihat penampilan Julia, "Kau habis dari mana?"
Julia menyandarkan kepalanya ke belakang, "Kelab, tentu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Law of Karma
RomanceMereka memiliki sebuah tradisi konyol. Jika di antara mereka ada yang berulang tahun, maka orang tersebut harus menjalani sebuah tantangan sebelum mendapatkan hadiah. Tantangan ini dapat melibatkan keperawanan seseorang atau bahkan pengedar narkotik...