12 - Heart In A Bind

12.7K 1K 32
                                    

I'm open to both positive and negative feedbacks.

This chapter is MATURE, tetapi tidak sevulgar sebelumnya :)

***

Laura mengerjapkan mata berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura mengerjapkan mata berkali-kali. Kedua alisnya bertaut merasakan cahaya yang langsung masuk ke penglihatannya. Ia mengusap kedua matanya. Kepalanya terasa sangat berat untuk digerakkan. Seluruh badannya juga terasa ingin remuk terutama pangkal pahanya.

Selimut yang menutupi sebatas pundaknya menjadi turun sampai ke bawah dada begitu ia masih setengah bangun. Hawa dingin yang langsung menerpa badannya membuatnya menyadari satu hal.

She's naked.

Laura melihat ke dalam selimut untuk memastikan. Yep, she is.

Laura membulatkan matanya tak percaya. Ia memandang sekitar dan melihat ruangan ini berantakan dengan potongan pakaiannya yang tercecer di lantai. Laura menoleh ke kanan—menemukan Keanu duduk manis memperhatikannya dengan ekspresi datar.

Laura terkesiap dan cepat-cepat menutupi dadanya dengan selimut. Saat itulah Keanu tersenyum sinis.

"A-apakah.. k-kita.. kita.."

Gadis itu bahkan tak bisa menyusun perkataannya sendiri. Jantungnya berdebar-debar memikirkan dugaan yang kemungkinan besar memang terjadi.

Keanu mengangkat sebelah alisnya, "Kita..?" tanyanya, menunggu Laura mengucapkan perkataannya dengan lengkap, meski ia tahu Laura terlalu gugup untuk memandangnya saja.

Laura menggigit bibir bawahnya. Matanya sekali lagi memandang sekitar. Melihat bagaimana ruangan ini begitu berantakan, dirinya tak memakai baju sama sekali, dan badannya yang terasa pegal-pegal, Laura sudah dapat menyimpulkan sendiri apa yang terjadi.

Dari ekor matanya, Laura dapat melihat senyuman licik Keanu masih menghiasi wajah tampannya. Dalam hati Laura meringis. Shit, ia tidak tahu harus menaruh wajahnya di mana. Ia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba merasa malu seperti ini.

Laura menutup wajahnya dengan tangan dan menggeram pelan. Ia tidak terlalu ingat, tetapi ia dapat melihat bayangan kejadian semalam secara samar. She was wild. Memikirkan hal itu membuat Laura pusing. Efek hangover yang belum hilang membuatnya mual dan ingin muntah.

Laura cepat-cepat beranjak dengan membawa selimut. Ia baru ingin berlari ke kamar mandi ketika kemaluannya terasa perih saat bergerak. Well, of course, she had just gotten Keanu's dick inside her for the first time ever.  Keanu baru saja ingin menolongnya saat Laura memaksakan diri untuk berlari ke kamar mandi.

Di depan toilet, Laura bersimpuh sebelum memuntahkan isi perutnya. Keanu di belakangnya menahan rambut Laura agar tidak terkena muntahan. Ini pertama kalinya Keanu menghabiskan malam bersama dengan wanita yang memiliki toleransi rendah terhadap alkohol.

"So would you tell me again who insisted to drink until I had to carry her on my back all the way to this room?"

Laura tak menggubris sindiran Keanu dan kembali memuntahkan isi perutnya. Keanu memutar kedua matanya. Ia dengan berat hati mengurut tengkuk Laura agar gadis itu merasa lebih baik.

The Law of KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang