21- The Downfall

10.1K 1.1K 160
                                    

Tengkyu yang udh ngasih semangat, apalagi spam vote dan komen wkwkw yg begini ni bikin semangat update <3 Jangan lupa play lagunya.

***

"Ini kuncinya, Tuan Ford

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kuncinya, Tuan Ford."

Keanu menerima kunci tersebut dari tangan pemilik showroom dengan senang hati. Pemilik showroom itu membungkuk seraya tersenyum mengucapkan terima kasih kepada Keanu dan ayahnya. Mr.Ford ikut tersenyum dan membalas ucapan terima kasihnya sebelum pergi bersama Keanu.

"Thanks a lot, Dad. Aku tak menyangka kau akan membelikanku mobil sebagai hadiah kelulusan." Keanu memain-mainkan kunci mobil barunya dengan perasaan senang.

Hari ini, ia dan ayahnya memang sudah memiliki janji untuk bertemu. Mr.Ford mengatakan akan memberinya hadiah kelulusan. Keanu terlalu bersemangat hingga ia berangkat pagi-pagi sekali dari rumahnya tanpa memberi tahu ibunya. Ia kira ayahnya akan memberikan paket liburan ke negara tropis seperti saat SMP dan SMA, rupanya ayahnya membelikannya mobil Porsche terbaru berwarna hitam.

"Ku kira kau akan mengajakku liburan lagi. Padahal aku sedang ingin berlibur ke Phuket."

"Nope. Aku ingin memberimu hadiah yang dapat terus kau pakai. Lagi pula kita sudah sering berlibur bersama."

"Well, apapun itu, terima kasih, Dad. Aku pasti akan selalu suka hadiah yang kau berikan." Keanu menyeringai, "Meskipun sebenarnya aku lebih menginginkan Audi."

"God, just be grateful." Mr.Ford menepuk pelan kepala belakang Keanu.

Keanu hanya tertawa seraya mengelus tengkuknya. Suasana hatinya selalu baik jika ia sedang bersama ayahnya, berbeda dengan Keanu yang dingin dan sengit jika di rumah bersama ibunya.

"Omong-omong, kau tahu aku tidak bisa langsung membawanya, kan? Aku membawa mobil sendiri dari rumah."

"Tidak apa-apa. Biar sopirku yang lain yang mengantarnya ke rumahmu."

Keanu mengangguk, "Baiklah." Lalu menyerahkan kunci mobil barunya kepada ayahnya.

"Tapi jangan lupa untuk memakainya besok."

Lelaki muda itu mengernyit, "Besok?"

"Iya. Apa kau lupa? Kau harus datang ke kantorku dan bertemu para direksi. Mereka harus mengenalmu lebih jauh sebelum kau bisa menggantikan posisiku. This is the start of your career."

"Kira-kira apa mereka akan menyukaiku? Walaupun aku mengenal beberapa dari mereka, aku tidak tahu bagaimana mereka dalam lingkungan kerja."

"Tentu saja. Mereka tidak mungkin meragukan kemampuanmu, apalagi setelah mereka mengetahui tentang penghargaan yang kau dapatkan kemarin. Aku yakin mereka tidak sabar untuk bekerja sama denganmu."

Keanu tersenyum kecil. Setelah mendengar ucapan ayahnya yang meyakinkan, ia tidak sabar untuk menggantikannya. Ia antusias untuk dipandang tinggi seperti ayahnya oleh orang-orang, bahkan nanti ia akan semakin mudah mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan.

The Law of KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang