16. Kado Ulang Tahun

309 11 0
                                    

Happy reading :*

Enjoy, typo bertaburan :*

***

"Jangan saling meledek apalagi membenci. Bagaimana jika orang yang kamu benci itu malah jodoh kamu?"

***

"Cepet dong Fiya! Gue mau ketemu sama Alshaf." Tyra terus saja menarik lenganku, bahkan aku tidak bisa menyeimbangi langkah kakinya kayak-Gajah.

Aku mendengus kesal. "Sabar dong Ra, lagian Alshaf udah masuk kuliah lagi."

"Tapi gue khawatir dia kenapa-napa. Lo sih gak ngasih tahu gue kemarin kalo dia gak masuk."

Aku mengerut kening. "Lah emangnya dia siapanya lo?"

Tyra menghentikan langkahnya, menatap tajam ke arahku. "Gue? Gue itu pacarnya Alshaf."

Aku hanya menggelengkan kepala. Tyra terus saja menyeretku menuju kantin. Katanya dia mau melihat keadaan Alshaf. Padahal orangnya juga sudah masuk kuliah.

Berlebihan banget kan itu anak?

"Lagian kan lo juga mau kasih brownies keju itu ke Alshaf kan?" Tyra melirik sekilas ke arah bingkisan yang ada di tanganku. Isinya adalah adalah brownies keju.

Ya aku membuat brownies keju untuk Alshaf. Bukan, bukan aku-cari perhatian pada Alshaf, tetapi dia yang minta buatin brownies keju. Anggap sebagai kado ulang tahun dariku–katanya. Perlu di garis bawahi ya! Yang minta Alshaf bukan aku yang caper kepadanya.

"Terus kenapa lo gak kasih aja tadi di kelas?" tanya Tyra heran.

"Masa iya gue kasih ke dia di depan banyak orang. Gila aja, nanti mereka kira gue lagi caper ke Alshaf. Padahal dia yang minta."

Kami sudah berada di kantin. Tyra melirik ke kanan-kiri mencari seseorang yang dia cari. Tyra tersenyum, seseorang yang dia cari akhirnya ketemu.

Tyra menarik tanganku. "Pokoknya lo harus kasih brownies keju ini, terus jangan lupa lo harus kenalin gue ke Alshaf ok!"

"Harus banget ya?"

Tyra mengangguk. "Harus dong! Siapa tahu dia adalah jodoh gue yang selama ini gak dateng-dateng, ternyata nyangkutnya di fakultas Akuntansi Bisnis."

Aku tersenyum jahil. "Bukannya jodoh lo nyangkutnya di fakultas Arsitektur Ra?"

"Maksud lo si Alland? Gila lo!"

Aku menahan tawaku. "Gue gak ngomong gitu lho Ra."

"Meskipun lo gak ngomong, gue juga yakin yang lo maksud itu si Alland Curut itu."

Aku mencolek dagunya. "Cie, cie... Itu nama panggil kesayangan dari lo ya, Curut. CURUT, Cinta dari Tyra yUrani terRUntuk Alland PraTama. Itu kepanjangannya, iya kan?" godaku.

Tyra langsung bergidik ngeri. "Gila lo!"

"Tuh kayaknya Alshaf sama temennya. Yuk kita ke sana Fiya!" ajak Tyra semangat.

Aku menoleh ternyata di sana ada Alshaf dan Boni. Hanya mereka berdua. Aku melihat mereka sedang memakan semangkuk bakso. Bahkan aku melihat muka Boni memerah seperti malu-malu pengin ditabok seraya mengipas-ngipas mulutnya yang kepahitan karena mungkin baksonya dikasih sambal. Eh maksudnya kepedasan.

APAAN SIH? GAJE.

"Fiya, lo harus kasih ini brownies keju. Yuk!"

Lah gue yang mau ngasihnya kenapa lo yang semangatnya?

Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang