Happy reading :*
Enjoy, typo bertaburan :*
***
"Cinta terpendam itu sakit. Dikit-dikit dia dekat dengan orang lain cemburu. Dikit-dikit cemburu. Giliran ditanya. Jawabannya 'gak papa kok'. Padahal itu nggak baik untuk kesehatan hati. Berapakah ribuan luka yang belum kau obati?"
***
"Kita harus cari Fani." Aku langsung bangkit dari dudukku.
Aku, Tyra, Alshaf dan Kak Alland berkumpul di ruangan keluarga di rumah Tante Dinda. Kami tengah berpikir bagaimana cara menemukan Fani. Kami benar-benar bingung. Buntu dalam berpikir. Kami tak tahu di mana sekarang Fani.
"Tapi kita gak tahu Fani di mana sekarang, Shafiya," sahut Tyra pasrah.
Aku menoleh ke arah Tyra yang tengah duduk. "Nah dari itu kita harus cari tahu temen sekampus Fani."
"Apa hubungannya coba?" tanya Tyra.
Aku berpikir sejenak. "Ya siapa tahu Fani selalu pergi ke kampus. Jadi sekarang kita harus pergi ke kampusnya Ra."
"Ya udah kita pergi ke kampus Fani sekarang."
"Saran gue kita berpencar!" ucap Alshaf.
Aku, Tyra dan Kak Alland langsung menatap Alshaf yang sedang memainkan ponselnya.
"Gue sama Shafiya pergi ke kampusnya Fani." Alshaf menoleh ke arah Tyra. "Dan lo pergi ke suatu tempat yang biasanya dia datangi. Lo sama Alland."
Tyra yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya. "Gue gak mau sama dia." Tyra menunjuk Kak Alland dengan dagunya. "Mendingan gue cari sendiri aja," gumam Tyra.
"Kalo lo sendirian nyari Fani, nanti lo juga ikutan hilang gimana?" protesku.
Tyra menatapku. "Tapi gue gak mau sama dia," sahut Tyra tanpa menoleh ke arah Kak Alland, karena dia tahu Kak Alland sekarang sedang menatapnya.
"Kenapa gak mau?" tanya Kak Alland.
Tyra berdecak. "Gue tahu lo mau nyari kesempatan dalam kesempitan kan sama gue?" tuding Tyra.
"Udah deh Ra." Aku menengahi, menatap tajam ke arah Tyra. "Ya udah kalo gitu gue sama Kak Alland. Lo sama Alshaf."
Tyra langsung menutup mulutnya dengan tangannya. "Yang bener?"
Aku memutarkan bola mata sebal. "Ayo buruan kita cari Fani! Gue gak mau Tante Diana yang duluan temuin Fani." Aku langsung menarik tangan Tyra keluar rumah milik Tante Dinda.
Kami pun mencari Fani. Aku bersama Kak Alland pergi ke tempat yang biasanya Fani kunjungi. Aku memilih pergi ke kafe milik teman SMA aku yang bernama Tasya. Ya biasanya aku, Fani dan Tyra jika ada waktu luang kami selalu pergi ke kafe milik Tasya. Di sana kita kadang suka belajar bareng, kerja kelompok atau seru-seruan, makan-makan. Bahkan kita selalu diberi diskon oleh Tasya karena kita sering berkunjung ke kafenya.
Semoga saja nanti dikasih makan gratis sama Tasya. Aamiin.
Eh maksudnya Tasya tahu Fani ada di mana, atau kemungkinan kecil pernah melihat Fani.
🍰🍰🍰
Sekarang aku berada di kafe milik Tasya, kebetulan dia tidak ada jadwal kuliah. Kami duduk di ruangan khusus milik Tasya. Tasya yang mengajak ke sini. Di atas meja ada beberapa makanan untuk aku dan Kak Alland.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️
Fiksi RemajaSudah melupakannya? Aku rasa setelah tiga tahun nggak bertemu dengannya, aku yakin sudah melupakannya. Tapi terkadang bayangan masa lalu selalu mengahantuiku disaat aku mau mulai mencoba membuka hati, sampai aku benci pada perasaanku ini. Aku selal...