4. Cowok Aneh

633 29 0
                                    

Happy reading :*

Enjoy, typo bertaburan :*

Jangan lupa bernapas ya :*

**

"Rasa penasaran itu berarti ada sesuatu. Bisa jadi rasa suka mulai muncul. Meskipun kamu mengelak. Menjawab nggak mungkin'."

***

Melihat buku ini tersusun rapi ingin rasanya aku seperti buku ini. Sudah dipakai dia selalu disimpan ke tempat semula bahkan disusunnya pun sangat rapi. Tidak seperti hatiku ini yang sudah berantakan, ulah seseorang. Belum ada orang yang bisa merapikannya.

Miris banget hidup seonggok Shafiya ya?

Bagaimana bisa aku melupakannya? Aku saja masih bergelut dengan masa lalu. Terkadang aku sangat benci dengan perasaan ini. Sampai saat inipun aku belum bisa menemukan seseorang penggantinya.

MAKANYA MOVE ON DONG!

Move on? Aku rasa sedang berusaha. Jangan ngatain aku nggak bisa move on darinya. Karena aku di sini, belum bisa menemukan sosok seseorang yang sifatnya yang- lebih darinya. Jadi percaya lah aku bisa melupakannya.

IYAIN DEH BIAR CEPET!

Aku berada di perpustakaan. Mencari buku untuk sumber referensi tugas dari dosen. Aku heran sama dosen, baru saja masuk kuliah kenapa tiba-tiba kasih tugas. Aneh kan?

Aku menemukan buku tersebut. Sayangnya aku tidak bisa mengambilnya karena buku itu disimpan di rak buku paling atas, sehingga aku harus berjinjit agar bisa mengambilnya. Namun, sayangnya aku kurang tinggi.

DASAR PENDEK!

Jangan ngatain gue pendek. Gue cuma kurang tinggi aja. Masih dalam tahap pertumbuhan. Ok!

"Susah banget sih," gerutuku kesal.

Akhirnya aku pasrah saja karena bagaimana pun buku itu tidak bisa diambil. Tiba-tiba ada seorang cowok, jika diperkirakan tingginya 185, rambutnya berwarna hitam, kulitnya bersih, dan hidung ya ampun kayak perosotan TK Kasih Sayang. Cowok itu mengambil buku yang ingin aku ambil. Lalu Cowok itu memberikan buku tersebut padaku. "Makanya tumbuh itu ke atas. Lah ini gak ke atas gak ke samping." Cowok itu menggelengkan kepalanya, saat sudut bibirnya di tarik ke atas ternyata ada sebuah-kayak-sumur di pipinya.

Apa katanya?

"Bilang makasih kek, gak tahu diri banget." Cowok jangkung itu pergi begitu saja.

"Tunggu!" ucapku cepat membuat cowok jangkung itu pun berhenti dan langsung membalikkan tubuhnya. "Makasih."

Cowok itu pun melipatkan lengan di dada. "Gitu aja?"

Aku mengangguk pelan. "Emangnya ada imbalannya ya?"

Cowok itu mengangguk.

"Apa?" tanyaku penasaran.

"Must want to be my girlfriend."

"Huh?"

Cowok itu mengibaskan tangannya ke depan. "Lupakan!" dia langsung meninggalkan aku yang masih terdiam di tempat.

Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang