39. Gue Sayang Lo

205 7 0
                                    

Happy reading :*

Enjoy, typo bertaburan :*

***

"Maaf, belum bisa membalas semua perasaanmu itu. Maaf, bukan bermaksud mempermainkan perasaanmu. Hanya saja, ingin memastikan terlebih dulu tentang perasaanku yang sesungguhnya. Ku mohon, bersabarlah!"

***

"Huhhh ayo kejar gue Al!" teriak Boni cukup keras.

"Jangan dengerin omongan Boni!" Aku semakin erat memeluk Alshaf dari belakang.

Kayaknya Alshaf malah tidak mendengar ucapanku, dia semakin kencang melajukan jetski yang sekarang kami naiki. Ya sekarang aku, Alshaf, Resa, Natasya, Boni, dan juga Ricky sedang menikmati suasana pantai sambil naik jetski. Aku dengan Alshaf. Boni dan Resa. Natasya? Ya pastilah sama pacarnya, siapa lagi kalau bukan Ricky.

Boni yang memimpin di depan, sedangkan Ricky sama Natasya di belakangku. Aku bisa mendengar suara Boni yang kayak toa masjid teriak-teriak tak jelas.

Apa Resa gak budek ya denger teriakan Boni?

"Indah ya pemandangannya?" ucap Alshaf sedikit teriak.

"Ya," jawabku.

"Seneng?"

"Ya."

"Kalo ada kesempatan lagi, mau ke sini lagi?"

"Ya," jawabku lagi.

"Nanti kita jadi kan nyelam?"

"Ya."

"Mau kan jadi pacar gue?"

"Iy..." Aku langsung mengunci mulutku rapat-rapat. Bodohnya! Kenapa harus keceplosan juga sih!

"Gak papa, lo belum bisa jawab juga. Gue tunggu jawaban lo."

Ya sampai sekarang aku masih belum menjawab pernyataan dari Alshaf. Entah lah. Aku masih bingung dengan perasaanku ini. Padahal aku masih ingat ucapanku dulu. "Hanya Ano cowok yang Aya sayang selain Papa."

Kenyataannya sekarang?

Aku memang menyayangi Alshaf. Menyayangi Alshaf sebagai sahabat saja. Tak lebih. Aku tidak berpikiran pacaran sama Alshaf yang merupakan sahabat masa kecilku itu. Malahan aku tak pernah kepikiran sama sekali ingin berpacaran lagi.

Yang sekarang aku pikirkan itu sahabatku, Fani. Aku dapat kabar dari Tyra katanya Om Roni selalu datang ke rumah Fani. Ah kalian pasti ingat kan siapa Om Roni itu? Atau sudah lupa? Ok aku kasih tahu saja. Om Roni itu Papa-Nya Juna. Ya Juna, teman sekelasku. Tak menyangka ya?

Setelah pulang dari Bali rencananya aku akan langsung pergi ke Bandung. Ada beberapa alasan aku harus pulang ke Bandung. Ya diantaranya memeriksa toko yang sekarang Alhamdulillah semakin berkembang, bahkan menu cake nya pun bertambah berkat Tante Rina yang mengajarkanku membuat cake. Alasan yang kedua yaitu menjelaskan semuanya pada Fani tentang Juna. Aku tahu pasti Fani tidak tahu tentang Juna. Bukannya bermaksud mau merusak hubungan mereka, karena bagaimana pun dalam setiap hubungan itu harus saling mengenal satu sama lain. Kata Tyra sih Fani sama Juna itu pacaran beneran, tapi Fani juga sekarang sedang dekat sama Fajrin. Entah lah aku juga bingung.

Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang