38. Will Be My Girlfriend?

437 9 0
                                    

Happy reading :*

Enjoy, typo bertaburan di mana-mana :*

***

"Rasanya sangat sulit tuk dipungkiri memahami segalanya. Hati ini mendadak bimbang, tak karuan, setelah mengetahui semuanya."

***

Bali

Aku menghirup udara segar sebanyak-banyaknya. Aku duduk di sisi pantai. Rasanya hati ini sangat tenang sekali hanya mendengar suara ombak yang bergemuruh. Kakiku dibiarkan telanjang bebas terkena air pantai.

Sesuai janji, aku beserta teman-teman pergi ke pulau dewata Bali setelah melaksanakan UAS. Tyra tidak ikut, dia harus pulang ke Bandung bareng bersana Anton dan juga Juna. Jadi aku ke Bali bersama Resa, Natasya, Boni, Alshaf dan juga Ricky yang merupakan pacarnya Natasya.

Kami lebih memilih mengunjungi pantai Karma Kandara, bukan pantai Kuta Bali.

Karena apa? Kalian pasti tahu kan pantai Kuta Bali itu sering banyak pengunjung? Kita ke sini itu mau refreshing otak, dan juga ingin menikmati kebersamaan kami di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena apa? Kalian pasti tahu kan pantai Kuta Bali itu sering banyak pengunjung? Kita ke sini itu mau refreshing otak, dan juga ingin menikmati kebersamaan kami di sini. Jadi kami memilih pantai yang sedikit dikunjungi oleh pariwisata. Malahan pantai ini bisa privasi. Pantai ini juga tak kalah indahnya kok sama pantai Kuta Bali.

Aku di sini sendirian. Resa dan Natasya pergi ke pusat pembelanjaan. Awalnya mereka mengajakku, tapi aku langsung menolaknya. Sedangkan para cowok-cowok, mungkin mereka sedang istirahat.

Menghirup udara dalam-dalam, memejamkan mata dan merasakan suasana-sangat sejuk sekali. Apalagi sedang sendiri di sini.

"Sendirian aja," ujar seseorang.

Aku tersenyum kikuk melihat siapa yang datang, bahkan dia duduk di sampingku tanpa permisi.

Aku yang akan bangkit dari dudukku langsung tertahan mendengar suaranya.

"Mencoba menjauh?"

"Hah? Gak kok," ucapku pelan.

"Semenjak kejadian malam itu, lo kayak mencoba ngejauhin gue," jelas Alshaf.

Ya ampun dia malahan ngingetin kejadian malam itu. Padahal aku sedang berusaha melupakan kejadian waktu malam itu

"Be my girlfriend."

"Hah?"

"Will you be my girlfriend?"

"Kayaknya nih anak salah minum deh tadi," batinku.

Aku masih tak percaya Alshaf akan mengatakan ini. Menurutku ini sangat cepat sekali. Ayo lah ini bagaimana? Aku benar-benar bingung sekarang. Apa Alshaf ucapan Alshaf serius? Wajahku mulai memanas.

Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang