2. Menyesal Ucapannya

19.3K 670 16
                                    

Hari ini, Ayu dan Lida ingin pergi ke Perpustakaan. Ya... Seperti biasanya, Ayu selalu memberikan waktu luang untuk membaca di perpustakaan. Namun beda lagi dengan Lida. Dia hanya mengikuti Ayu untuk sekadar menemaninya saja, tanpa membaca. Soal Lida..... Jangan di tanya kenapa dia tidak mau membaca??? Karena Lida itu orangnya susah di tebak. Maksudku, dia biasanya semangat baca, bahkan sebaliknya tidak. Yaa... Tergantung mood sih..... Tapi, enggak apa-apalah, ada yang nemani. Kalau bosen, tinggal dia pergi sendiri kan!? Hehehe.

wah, Yuk kamu parah mah! Jadi temen kok gitu!? Eh... Tapi kok si Lida males yak baca buku. Padahal kan, membaca itu adalah jembatan ilmu. Hhmm.. Lida.... Lida.... Heran banget dah authornya sama teman si Ayu ini.

Segera Ayu mengambil buku itu, dan mencari tempat duduk yang sekiranya tidak ada yang mengganggunya, terutama sama temannya, Lida.

"Kamu beneran enggak bosen ikut aku ke Perpustakaan lid?" ucapku, pada Lida.

" Enggak yuk, aku enggak bosen. Bahkan sampai dua jam atau tiga jam pun aku masih betah nemani kamu loh. Secara kan aku teman kamu yang paliiiiiiiiinnnnggg baik," ucapnya dengan panjang lebar.

" ya udah. Tapi kalau kamu bosen, enggak apa-apa kok kamu tinggalin aku sendiri disini. Lagian aku juga pengen baca baca disini."ucapku untuk mencari tempat duduk. Dan Ayu pun sudah menempati tempat duduk yang paling nyaman. Hingga akhirnya, ia membuka dan segera membacanya.

Satu menit...
dua menit....
Tiga menit...
Empat menit...
-
-
-
-
-
-
-
Dan satu jam, Ayu masih membaca buku yang menurutnya harus ia pahami. Dan alhasil.... Lida pun sudah menyerah.

"Yuk, aku keluar ya! Soalnya bosen nih di sini terus. Mau ke kantin."

"oh, ya udah. Enggak apa-apa kok kamu keluar aja. Lagian aku bacanya lama."ucapku dan langsung di angguki oleh Lida untuk bangun dari tempat duduknya dan meninggalkan Ayu sendiri.

Ayu pun masih bergutat pada buku yang sedang ia baca. Biasanya, Ayu membaca buku itu sambil mencatat apa yang sekiranya penting, atau bahkan dirangkum.

Hampir dua jam Ayu betah di perpustakaan. Entah terbuat dari apa Ayu masih betah saja di perpustakaan. Kadang kalau orang baca di perpustakaan, paling lama satu jam itu sudah cukup, atau malah setengah jam. Namun beda dengan Ayu. Hingga akhirnya, ia sudah selesai membaca dan merangkum dari buku yang dia ambil. Akhirnya, ia mengembalikan buku di mana ia mengambilnya pada rak bagian ujung. Setelah itu, ia keluar dan pamit kepada petugas perpustakaan.

Setelah keluar dari perpustakaan, Ayu segera pergi ke kantin. Telat sedikit tidak apa-apa. Sebab, ia memang belum makan karena terkuras membaca tadi di perpustakaan selama hampir dua jam. Bayangkan saja, ada anak yang betah baca selama hampir dua jam. Tapi Ayu pun biasa.

yaelah... Ya iyalah biasa! Orang dia suka baca buku. Beda dengan authornya. Jarang banget pegang buku, yang ada pegang ponsel mulu kerjanya! Hahaha..

Setelah berbelok pada lorong, Ayu masih fokus pada ponsel untuk membalas WhatsApp Lida. Alhasil, ia tak sengaja menabrak seorang.

BRUKK!!!

Ayu pun segera meminta maaf atas apa yang sudah dilakukannya tadi tanpa melihat arah ke depan.

"astagfirullah...maaf-maaf mas. Saya enggak sengaja," ucap ku sebelum menoleh ke atas. Dan apa yang terjadi, Ayu pun sempat terkejut. Yang di tabrak adalah, dosen cool, dingin yang membuatnya mati rasa. Apalagi, Ayu tadi memanggilnya dengan sebutan 'mas'. Dikira Masnya apa!?

eaaa... Ayu.... Udah gimana rasanya ditabrak sama Dosen ganteng, seneng kan!? Duh... Authornya mah, pengen kali yuk!

Segera ayu meminta maaf kepada dosen yang saat ini masih diam di  tempat.

"Maaf pak. Saya tidak sengaja. Tadi saya masih membalas pesan dari teman saya." ucap ku Dengan rasa takut.

"Hmm. Lain kali, mata itu digunakan untuk melihat ke depan. Jangan pandang ponsel terus, paham kamu," ucapnya dengan wajah datar nan dingin.

"I-iya pak, paham. " ucap ku dengan masih menundukkan kepalaku.

Rizal pun segera pergi. Dan hanya di Tatap kesal oleh Ayu.

"Dasar, dosen sok cool. Mentang mentang punya wajah ganteng pula!" ucapku segera berbalik badan. Namun lenganku segera di cekal oleh seorang yang sontak langsung ku lihat siapa yang sudah menahanku. Dan... Aku membulatkan mataku.

"kenapa dia mencekal lenganku!?" ucapku dalam hati.

"kamu tadi bilang apa!? Saya denger kamu bilang apa tadi! Ucapnya dengan wajah dinginnya.

" ternyata... Dosen ini denger apa yang aku katakan tadi!? Padahal aku lihat udah pergi jauh,"ucapku membatin.

" siap nama kamu!"ucap Rizal pada mahasiswa nya.

" Sriwahyuningsih Oliver Medina pak. Panggilnya Ayu,"ucapku yang tak mampu lihat wajahnya.

" ikut saya sekarang ke ruangan." lengan ayu pun langsung di lepas. Dan pergi kembali ke ruangan untuk menemui gadis yang sudah mencaci maki dirinya.

Hingga ayu pun hanya mematung. Apa yang dikatakan barusan, apa tidak salah dengar!? Ah, sudahlah!

ya ampun yuk.. Kamu itu ya.. Bikin authornya gemes sama tingkahmu. Udah sana yuk, ke ruangan nya cepet. Entar kena amuk lagi!? Hehehe.

Ayu pun masih menggerutu, kesal dan menyesal sudah berbicara seperti itu. Tapi apalah daya. Ucapannya menjadi mala petaka, menyesal dalam ucapannya.

Waah... Alhamdulillah yaa.. Authornya bisa update lagi guys. Gimana gimana nih, kalian suka kan!? Pasti dooong... Mangkanya, authornya minta semangat dari pembaca biar giat nulisnya dan bisa dicintai para pembaca Wattpad.

Nah... Sampai disini dulu ya update authornya hari ini.

Jangan lupa share cerita ini pada teman kalian. See you guys.

Publisher, 9 Januari 2019

Penulis;

Sriwahyuolivm

SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang