Saat ini, Ayu akan menemui dosen dingin yang tadi sempat di tabrak olehnya. Alhasil, Rizal pun menyuruhnya untuk ikut ke ruangannya. Setelah tiba di ruangan, Ayu sempat tidak bisa merasakan jantung dan kakinya serasa bergetar. Entah kenapa dia merasa seperti ini. Akhirnya, ia memberanikan diri untuk masuk ke ruangan dosen yang sok cool menurutnya.
Tok...tok...tok...
Suara ketukan dari luar membuat si penghuni ruangan tersebut membuka suara dan menyuruhnya masuk."Masuk," ucap Rizal.
Akhirnya, Ayu pun masuk ke ruangan dan sudah berada di depan dosen tersebut.
"Duduk!" perintah Rizal kepada mahasiswinya. Ayu pun segera duduk dengan sangat manis.
" Maaf pak, tadi bapak menyuruh saya ke ruangan bapak, ada apa ya!?" ucap ku yang saat ini menatapnya.
"Saya menyuruh kamu ke ruangan saya masalah tadi." ucapnya tanpa menatap wajah Ayu.
"Masalah apa pak!?" ucap ku lagi.
"kamu pura pura bodoh atau bagaimana!" ucapnya dengan meninggi.
"I-iya... Saya kurang tahu pak!" dosen itupun sekarang menatap Ayu dengan lekat. Dan yang dipandang merasa risih.
"ok! Kamu saya panggil, karena pembicaraan kamu tadi disaat kita tertabrak. Sudah jelas!?" ucapnya kembali.
"pembicaraan yang mana ya pak," ucap ku dengan tingkah polosnya.
"kamu bilang" dasar dosen sok cool. Mentang mentang ganteng,"itu yang keluar dari kata katamu. "ucap Rizal yang saat ini melihat wajah mahasiswinya.
" Saya kan cuma bercanda pak. Maaf pak, "dengan wajah melas dan suara lemahnya, membuat Rizal tidak ingin terpancing dari tingkah raut wajahnya. Ia memicingkan satu alis, untuk membalas perbuatannya tadi.
" sepertinya.... Maaf kamu berat untuk saya terima! Tapi.... Saya adalah manusia yang harus memaafkan! Tapi Jangan senang dulu. Sebagai imbalannya karena saya sudah memaafkan kamu, ada yang harus kamu kerjakan dan tugas itu adalah.... " ucapnya menggantung. Ayu pun penasaran kalimat apa yang akan di ucapkan dosen cool ini.
"Kamu harus jadi asisten saya. Tidak ada penolakan. Dan itu.... Kamu sudah siap apa yang harus kamu kerjakan jika saya minta bantuanmu. "ucapnya panjang lebar. Ayu sempat membuka mulutnya sedikit dan melotot kepadanya. Demi apa dia menjadi asisten dosennya!?
" HAH.... Asisten Dosen!? Duh... Maaf pak, saya mohon maaf tidak bisa. Saya... Kurang penguasaan pak! Jadi jangan saya pak, saya mohon!" ucap ku dengan memohon. Namun sepertinya, tidak dengan Rizal. Dia tetap bersikukuh, Ayu tetap menjadi asistennya.
"Saya harap kamu bisa menerima ini. Dan sekarang, kamu bisa keluar." ucapnya tanpa peduli Ayu ingin berbicara. Namun, Ayu sudah pasrah apa yang akan terjadi.
#yaelah yuk.. Terima aja deh. Mumpung dosennya masih ganteng looohh.. Authornya aja maulah kalau jadi asdosnya. Kan Ayu pinter tuh, Penulis lagi!? Masak enggak mau! Udah yuk terima. Siapa tahu, dia suka sama kamu. Wkwkwk.
Hingga akhirnya, Ayu permisi untuk meninggalkan ruangan dosen kutub nan menyebalkan.
"Saya permisi kalau begitu pak. Permisi!" ucap ku segera meninggalkan ruangan pak Rizal.
Setelah keluar dari ruangannya, Ayu pun menggerutu.
"Hari ini kenapa bisa sial sih akunya!? Astagfirullah ya Allah ampuni aku ya Allah jika aku punya salah sama siapa pun. Lagi dan lagi. Ayu pun tak habis pikir jika saat ini, dirinya sekarang menjadi asdosnya dosen kutub yang menyebalkan. Tebar pesona sana sini. Hingga akhirnya, ia segera beranjak pergi untuk menemui temannya, Lida.
Hihihihihi.....
Alhamdulillah! Akhirnya.... Bisa update lagi cuy... Gimana gimana, suka enggak sama ceritaku ini! Insyaallah di jamin suka deh. Soalnya authornya mikir mikir cari kosa kata yang pas dan ada humornya. Hehehe...
Nah... Buat kalian para readers, mau komentar silakan. Ditunggu komentar kalian. Semangatin aku ya buat nulis lagi bagian cerita selanjutnya. Sampai jumpa guys. See you.Publisher, 10 Januari 2019
Penulis ;Sriwahyuolivm
KAMU SEDANG MEMBACA
SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi Revisi
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM DIBACA) No Plagiat, Dosa. Romantis nan baper. Dwikatmoko Abrima Rizal Dosen paling dingin, cool, tampan, tinggi 170. Ia adalah dosen di Universitas Airlangga Surabaya yang berperan menjadi dosen Pendidikan bahasa dan sastra In...