42. Bimbingan Proposal

6.4K 162 16
                                    

Seperti biasanya, aku sudah mengerjakan proposalku di BAB 1 dan BAB II. Jadi, hari ini aku akan bimbingan kedua dosen pembimbingku. Yang jelas, dosen pembimbing pertama pak Rizal. Berarti, aku harus menemui beliau, baru ke dosen pembimbing dua. Mimpiku untuk mengerjakan skripsi ini agar tepat waktu dan lulus tepat waktu juga.
Ah... Udahlah! Jangan curhat entar enggak selesai-selesai yang mau bimbingan. 😅

Oh ya, aku ke dosen pembimbing sekalian ngajak temanku, Lida. Dia dapat pembimbing dosen dingin pemirsa, yaitu Hanik Suprihatin dan Ali Nurhadi. Waduh! Dilihat dari mukanya aja, udah dingin banget guys. Soalnya aku pernah diajari pak Ali di mata kuliah Metode Penelitian. Pas masuk di kelas, bau-baunya terasa enggak enak dan menegangkan bagi kami.

"Lid, ayo! Katanya mau bimbingan?"

"Iya-iya. Ini juga mau jalan. Kamu mau bimbingan juga?" Ucapnya kepadaku. Aku jengah mendengar omongan Lida.
(Ya iyalah bimbingan. Orang gua mau bimbingan udah jauh-jauh sebelum hari, tai.😒)

" Iyalah. Masak mau ngemis."

"Yee... Di ajak ngomong baik-baik, ngegas, Bu."

"Ya udah ayo buruan, entar dosbing kita malah enggak ada di ruangan lagi,"

Aku dan Lida segera menuju ke ruangan dosen yang sama-sama satu ruangan. Di tempatku, ada beberapa ruangan dosen. Kalau tidak salah, ruangan dosen ada 5. Nah, sekarang kami berdua ada di ruang dosen 1. Dan itu dilantai lima guys. Untuk kelas, di lantai 4. Akhirnya, setelah kami sampai ruangan, pandanganku mengedarkan isi penjuru ruangan. Dan Alhamdulillah, dosen pembimbing satu ada. Kalau pembimbing dua, aku rasa beliau sedang mengajar. Alhasil, aku menuju meja pak Rizal. Dan Lida menuju meja Ibu Hanik.

"Selamat siang, pak"  yang di sambut, mendongakkan kepalanya.

"Iya, selamat siang. Ada apa?"

"Astagaa.... Masih tanya lagi ini setan satu. Ya bimbinganlah. Mau apa coba?!." Batinku

"Saya datang menemui bapak, karena ingin bimbingan pak."

"Ya sudah, silakan letakkan di atas meja. Biar nanti saya koreksi jika ada waktu."

"Iya, pak."

"Nanti jika sudah saya koreksi, akan saya WhatsApp, dan temui saya diruangan."

Intinya, beliau sibuk. Jadi, proposalku akan di koreksi oleh beliau. Aku rasa, lebih nyaman gini. Dari pada duduk di depan dia.

" Baik, pak. Kalau begitu saya permisi dulu, pak. Selamat siang".

"Iya".

Aku keluar dari ruangan pak Rizal, sembari menunggu Lida yang sepertinya masih di ceramahi oleh dosen pembimbingnya. Alhamdulillah ya, aku dapat dosen yang kalau menurutku enggak seperti horror. Santuy mereka berdua. 😅

Aku berdo'a, semoga tidak revisi. Maksudku, tidak revisi berat. Cukup ringan-ringan saja. Kalaupun perlu, tanpa revisi deh, pak.

Selamat sore guys...
Akhirnya..... Aku usahain update loh, demi yang tanya kapan update lagi kak, kapan selesainya kak, kapan ini, kapan itu.
Sampai ketawa akunya. Haha. Terimakasih loh ya guys, kalian penyemangat author buat nulis ini lagi.

Dan maaf banget, jika update nya lama. InsyaAllah aku usahakan buat update.

Udah dulu ya guys. Mau Maghrib nih! Jangan lupa sholat ya?
See you 😘

Published,
20 November 2019

Penulis;
Sriwahyuolivm

SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang