39. Dekat di Hati

5.9K 170 6
                                    

Rizal POV.

Selama satu bulan, aku tidak pernah bertemu dengan Ayu. Rasanya rindu itu berat. Bahkan, aku hanya melalui via WhatsApp. Hey! Apa yang terjadi pad diriku? Bolehkah aku menampar wajahku? Mengapa aku begitu rindu dengannya?! Ah sudahlah. Mungkin itu yang bernama cinta.

Ingin rasanya aku mengunjungi tempat dimana dia PPL. Namun pekerjaanku sebagai dosen, tidak bisa ku tinggal. Dan minggu-minggu ini aku sudah sibuk dengan reakreditasi prodi. Yaa.. beginilah nasib dosen ganteng yang belum laku, eh.. ketemunya sama mahasiswa sendiri. Hehehe! Boleh senyum Dong ya?

Ok! Saatnya aku menghubungi dia. Sekarang waktunya istirahat bukan?! Aku tahu betul jadwal PPL seperti apa? Karena aku dulunya juga pernah menjadi mahasiswa. Sepertinya aku harus menghubunginya.

Dia sedang membuka layar ponsel, mencari kontak nama yang akan dihubungi. Sambungan telepon sudah masuk, namun belum ada balasan dari Ayu. Dan dia mencoba lagi untuk menghubungi, akhirnya di angkat.

Rizal:
Selamat siang, maaf ganggu kamu.

Ayu:
Bapak menghubungi saya ada apa? Apa ada yang bisa saya bantu pak?

Seketika itu, diriku rindu dengan suara dia, wajahnya dan tingkahnya. Dan lamunanku terbuyar disaat dibilik telepon, Ayu sedang memanggil namaku.

Ayu:
Bapak ngelamun? Ngelamun apa pak? Jangan ngelamun pak. Nanti ada setan masuk ke badan bapak.

Rizal:
Siapa yang melamun? Saya menghubungi kamu karena... Eh, tugas.

Ayu:
Ya ampun, kan tidak ada tugas dari bapak. Bapak jangan ngarang ya? Bilang saja pak, bapak rindu dengan saya kan?!

Rizal:
(Ini anak pinter juga membaca pikiran ya?) Siapa yang rindu? GR sekali kamu.

Ayu:
Tidak usah berpura-pura bapak. Saya tahu betul bahwa bahwa rindu saya. Tidak usah bohong.

Rizal:

Ok! Ya, saya rindu kamu. Rindu itu berat ternyata ya? Niat saya ingin menemui kamu, tidak bisa. Karena tugas saya banyak.

Ayu:
Bapak tidak usah repot-repot datang ke lokasi PPL saya. Lagipula tugas bapak menjadi dosen itu banyak bapak.

Rizal:
Tapi rasanya... meskipun jauh, tapi kamu rasanya seperti dekat di hati.

Ayu:
Bapak tidak usah ngerayu atau ngegombal. Dosen satu sok kegantengan ya gini? Enggak laku, akhirnya modus buat ngegombal, deket-deket sama mahasiswi.🤦

Rizal:
Saya tidak merayu kamu. Dan itu benar apa yang saya katakan barusan.

Seketika mendengar itu, pasti pipi Ayu merah merona. Tapi cepat Ayu tepis kalimat yang di ucapkan oleh dosen satu ini.

Ayu:
Pak, jam istirahat sudah habis. Saya harus mengajar lagi. Selamat siang.

Rizal:

Baiklah. Sampai jumpa.

Aku harap, PPL ini segera selesai. Dan aku bisa bertemu dengannya. Jikalau perlu, aku yang jadi dosen pembimbingnya, agar aku bisa bersama dia. (Eh.. tapi Ayu mana mau dapat pembimbing aku?).

Ya sudahlah! Aku tidak mau egois. Aku berharap dengan pilihanku ini, tepat dengan wanita yang pintar mencuri hatiku.

Huhuhu...
Selamat pagi!
Weekend kemana aja nih pecinta SENKU! rindu SENKU enggak?? Pasti rindu kan ya?? Soalnya udah lama enggak update kan ya? Hari ini author udah buat cerita yang menurut author udah lucu dan baper.
Jadi buat kalian yang masih menyimpan cerita SENKU, pantau terus cerita ini sampai akhir, ok. Dan jangan lupa buat like dan komentar dari kalian.
Sampai jumpa di episode selanjutnya ya?

See you.😘

Published;
15 September 2019

Penulis;
Sriwahyuolivm

SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang