Bandel..

43 5 0
                                    


Pagi yang membosankan seperti biasanya rasanya bangun pagi itu malas jam 8 aku sudah membuka mata tapi tidur lagi, dan jam setengah 9 kak meisya membangunkan ku untuk menyuruhku makan karena aku belum makan malam.

Gara- gara nungguin mangga tapi saat mangganya datang aku sudah tidur. Tapi aku rasa tadi malam aku baru makan rendang dibawah meja tapi kok belum kenyang.

"ulet nangka..banggun makan dulu"suruh kak meisya sambil mengacak-acak rambutku di tempat tidur.

"apaan si kak aku masih ngantukni, tadi aku dah makan rendang piringnya masih ada dibawah meja makan!"jawabku sambil memalingkan badan dari kak meisya.

"banggguuunnn...!!! rendang kerbau, ngak ada yang masak rendang kok makan rendang! Makan dibawah meja emang kamu kucing!" teriak kak meisya di telingaku sambil menarik kedua tangganku untuk membanggunkanku dari atas tempat tidur.

Aku bangun dan pergi kekamar mandi untuk mencuci muka, kak meisya yang masih duduk diatas tempat tidurku menungguku. Setelah aku keluar dari kamar mandi rupanya kak meisya malah dengan enaknya tiduran.seketika mataku langsung terbuka lebar dan aku mendatanginya dan menarik tanganya dan aku tarik dia sampai di tempat makan, dan kak meisya hanya diam saja seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

Disitu aku melihat ibu, ayah dan kak febby sedang menikmati sarapan paginya. Mereka semua melihatku datang. Dan aku melepaskan tangan kak meisya dan menarik kursi didekat kak febby, tapi saat aku baru menariknya tiba-tiba kak meisya menduduki kursi itu dan aku langsung membisiki ditelingganya dengan keras.

"merynding oy.. bulu romaku" aku nyaanyikan dia saat oy aku keraskan suaraku sampai ibu,ayah, kak febby menatapku dengan wajah heran. Kak meisya yang dengan cekatan tangan kanannya melayang dimulutku dan aku langsung diam dengan wajah sudah mau menangis karena kaget, sakit mulutku ditabok rasanya seperti ditabok pakai sepatu. Galak ya ternyata kalau sudah marah berubah jadi singa.
Dan aku langsung menarik kursi disebelah ibu dan menggambil piring, aku menggambil nasi,ayam goreng, telur goreng, sayur,dan segelas air mineral.

"eh.. ulet nangka kamu tuh ya hidup kok untuk makan bukan makan untuk hidup" kata kak febby.

"diem! Pobiya.. belum pernah dicium sandal kamu!"ucapku sambil mengambil sendok makan

"galak banget sih kamu vi, kayak singa belum makan!" ibu

"jahat banget sih masak aku disamaain sama singa"

"kan emang hhaaeerr" ibu menirukan suara singa sambil tangannya yang mau mencakar. Coba ibu mana yang bisa ngomong anaknya kayak singa? Ya Cuma ibu gue mantul.
Kalu anaknya singa berarti kan ibu dan ayahnya juga singa yah hahaha..

****

Setelah makan ibu dan ayah pergi keluar entah mereka mau kemana. Aku kak meisya dan kak febby yang masih duduk di kursi ruang makan, kita berdebat seperti biasa berdebat untuk cuci piring.

"ulet nangka gantian dong masak tiap hari yang cuci piring yang bersih-bersih aku sama kak febby terus gantian dong!"kak meisya sampil mengambili piring kotor.

"iya ulet nangka masak kamu enak banget, kan kita juga sibuk!" ucap kak febby sambil membantu kak meisya mengambil piring kotor

"cari pembantu dong biar ngak susah-susah cuci piring sama bersih-bersih dong!" suruhku dengan santainya sambil minum

"ngak susah-susah gimana setiap ada pembantu mereka kamu kerjain kok!"ucap kak febby dengan nada tinggi dan aku hanya senyum menatap mata kak febby, aku melihat wajah mereka yang seperti singa yang cari mangsa dari pada aku jadi mangsa mereka mending lari keluar dari ruang makan.

"lihat aja kamu ulet nangka tunguin hari terindah bagi kita terburuk buat kamu!" teriak kak meisya sambil menunjuk aku saat lari.

"itu orang satu sukanya lari dari permasalahan nyebelin bangetsi!!"ucap kak febby dengan muka betenya.
"sabar kakak ku sayang tungu aja tanggal mainnya"

*****
Karena dirumah tidak ada pembantu semua pekerjaan rumah dikerjakan kak meisya, kak febby, ibu ayah dan kecuali gue. Setiap pembantu menggundurkan diri katanya tidak sanggup untuk bekerja setiap hari yang selalu gue kerjain untuk gue suruh ini itu.

Yang terakhir namanya mbak nini sebenarnya dia baik masih muda sangat sabar tapi nyatanya kesabarannya hanya bertahan Cuma sampai 3 hari.

Mbak nini menggundurkan diri bagaimana tidak? karena pagi-pagi setelah makan pagi gue suruh dia untuk memandikan kucing tetangga yang ada 5 ekor. Sampai-sampai kucingnya lari semua terus siangnya gue suruh dia metikin buat gue jambu tapi dia harus manjat pohonnya sampai dia nemuin satu jambu paling besar dari semua jambu yang ada ditiga pohon jambu dibelakang rumah. Sorenya gue suruh dia untuk nyetrika semua baju gue, padahal baju gue ada 8 lemari sendiri dirumah. Malemnya gue suruh dia beli ikan lele 2 ekor, entah dia beli dimana dia sampai rumah jam 9 malem lalu setelah dia bawa ikan lelenya gue suruh dia untuk cemplungin ke lubang wc. Dan pagi setelah makan pagi kata kak meisya dia menggundurkan diri. Mantul bener kan gue

Gue nggak tahu lagi gue dulu orang apa, yang nggak tahu kasihan sama orang lain. Semua yang gue lakuin sebenarnya hiburan yang menyenangkan buat gue sangat menyebalkan untuk para korban kejailan gue.

Tapi itu benar-benar menyenangkan buat gue saat itu mengerjai semua orang dirumah ya maklum karena gue ngak punya temen dan ngak pernah bergaul dengan orang lain.

Bahkan gue sama tetangga sendiri ngak kenal karena gue lebih sering nonton sinetron dan derama korea dirumah, sekali adaorang dirumah gue kerjain.

****

TERLALU! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang