Terdengar diteliangaku ada yang membisiki untuk bangun-bangun, dan aku jadi bangun ternyata amanda, dia jongkok disebelah ku saat aku membuka mata wajah amanda ada di samping kiri ku, mataku melihat amanda langsung, bola mataku seperti mau keluar aku langsung duduk dari tiduran disofa dan mengusap mataku yang masih ngantuk, dan kaget dengan Amanda.
"enak temen turu(enak banget tidur)"ucap amanda sambil berdiri dan duduk disofa
"emang sekarang jam berapa?"tanyaku sambil bersender disofa dengan mata yang tertutup.
" sekarang masih jam 4 sore"
Mendengar itu mataku langsung melotot dan berdiri menghadap amanda dan mengulang ucapan amanda.
"sekarang masih jam 4 sore?"
Amanda hanya menganggukkan kepalanya aku langsung lari kekamarku, aku masuk kamar mandi lalu keluar lagi lari ketaman ambil handuk yang masih dijemur lalu kembali ke kamar mandi keluar lagi lari ke dapur masih sempat minum segelas air mineral dan lari kekamar mandi lagi, akhirnya mandi dengan cepat-cepat belum ada 3 menit mandi sudah selesai dan dandan.
Ya seperti biasa kalau sudah keburu-buru mandi bebek tanpa pakai sabun mandi.
Sudah selesai dandan, tapi lupa aku belum sisiran rambut, rambut yang setengah basah setengah kering tanpa aku pikirin kalo dipikir pusing, aku ikat saja dengan karet cabe. Aku keluar dari kamar didepan pintu amanda dan ardan sudah menunggu ku.
"ayuk aku dah siap" ucapku dengan memberikan senyum manis
" suwi(lama)" kata ardan
Kita keluar dari dalam rumah, taksi sudah menunggu dipingir jalan. Kita langsung masuk taksi dan kita berangkat.
Seperti biasa kak ardan duduk disebelah supir dan aku duduk dibelakang dengan amanda.
Perjalanan yang tidak melelahkan karena minimarketnya tidak terlalu jauh jaraknya dari rumah. Kita sampai didepan minimarket kita turun dari dalam taksi dan aku masuk kedalam mini market, dan pasti aku harus berjalan yang paling depan karena ini urusan cemilan aku yang paling nomor didepan dan terdepan, aku langsung mengambil keranjang dorong dan langsung cuss cari cemilan pilih sana sini kanan kiri depan belakang.
ardan dan amanda binggung mencari apa yang mereka cari untuk dibawa keperkemahan besok mereka sibuk muter-muter mencari barang dan sembako ,saling tanya pendapat tentang apa yang akan mereka beli.
aku sibuk untuk memasukkan semua makanan ringan yang ada aku ambil satu satu dan ku masukkan ke keranjang belanja. Sampai keranjang penuh dengan makanan ringan dan setelah keranjangnya penuh aku berjalan ke kasir.
Dan saat kita bertemu dikasir amanda dan ardan melihat belanjaanku yang banyak itu mereka terkejut mereka melihat belanjaanku seperti melihat hantu mati saja.
Belanjaan mereka hanya satu tas belanja dibandingkan dengan punyaku dua kalinya yang menggunung sampai mau jatuh-jatuh cemilannya tidak ada persamaannya.
"Viba itu kamu mau beli semua?"
"Ih Viba banyak banget mau buat?"
"Dimakan lah buat apa lagi, mau dikasih makan ayam emang ayam doyan makan kripik?"
"Kamu pikir ayam ngak bisa makan kripik? Jangan kan kripik sandal aja dia bisa ambil padahal ngak punya tangan."
"Gimana caranya ayam bisa makan kripik? Punya gigi aja nggak!"
"Oo kamu belum pernah digigit ayam ya?"
"Emang belum emang kak Ardan udah pernah?"
"Udah nggak usah bahas ayam lagi, sekarang kamu balikin semua nya kamu cuma boleh ambil 5 cemilan!"
"Ih kak kok gitu kakak tahu kan kalo aku tuh perutnya melar kayak karet, kakak tuh ya nggak kasihan sama aku, aku udah lama nggak makan cemilan tiap hari aku bantuin beres-beres rumah, masak dan semuanya tanpa dikasih upah apapun sampai keringat ku jatuh tumpah meleleh sampai aku lemah letih mata berkunang kunang tidak berdaya tapi aku cuma minta dibeliin ini doang masak ngak boleh." Rayuan buaya laut sampai jongkok untuk bisa mendapatkan hatinya, sampai-sampai mbak-mbak kasir hanya diam aku rasa dia mau ketawa.
Amanda hanya menutupi mukanya dengan satu tangannya, seperti orang malu.
Mungkin Ardan juga malu dilihatin banyak orang juga yang sedang belanja nanti dikira kenapa lagi akhirnya tipuan buaya laut berhasil, Ardan menyuruhku bangun dan "ya ya bangun-bangun aku bayarin dah mbak tuh semuanya diitung."
"Ah makasih kak Ardan aku terharu, aku nggak menyangka kak Ardan ternyata baik banget "
"Kamu baru sadar kalo aku tuh baik?"
"Iya emang kak Ardan baik banget seperti malaikat" rasanya aku sedang halu untuk mengatakan itu semua. Tapi aku tahu kak Ardan baik sekali seperti maikat pencabut nyawa haha.bercanda
"Sebanyak itu cemilan buat apa coba? Nggak sekalian semua isi mini market di beli di semua!" terdengar di telingaku seperti ada yang mengatakan itu
"Boleh juga kalau gitu!"
"Eh jangan-jangan bangkrut aku, lagian telinga kok denger sih"Ardan sambil memegang bahuku takutnya aku lari untuk ambil cemilan lagi.
"Apaan sih!"
"Biar ngak kabur dah nurut aja"
"Bodo amat"
Setelah aku mengambil semua belanjaanku yang empat kantung kresek itu, kita keluar dari minimarket dan masuk kedalam taksi untuk pulang.
Setelah sampai dirumah aku masuk kekamar dan membuka belanjaanku untuk mengambil coklat tapi tidak ada, mau nggak mau aku tuang keempat plastik kresek itu diats tempat tidurku dan tidak ada coklat itu.
"coklatku kemana ya tadi perasaan aku lihat coklat deh?"
Amanda membuka pintu kamarku dan masuk kekamarku dia duduk diujung tempat tidurku dan tanganya mengarah kesalah satu makanan diatas tempat tidurku, aku melihat tangannya mau mengambil makananku aku pegang tangannya dan jabatan tangan dengannya
"coklatku tadi dimana ya?" tanyaku keamanda, dia malah melihati satu persatu makanan diatas kasur.
Karena dia tidak menjawab pertanyaanku, aku menarik tangannya sampai badannya ikut tertarik"eh.. kaget aku tiba-tiba ditarik, emangnya kamu beli coklat? Perasaan aku nggak lihat dibelanjaanmu ada coklat"
"tadi aku lihat ada"
"didepan kasir!!"
Amanda langsung pergi dan aku mencoba untuk kembail ingat-ingat dimana aku melihat coklat itu sampai ketiduran.
Aku bangun sudah jam enam sore, saat aku bangun aku baru ingat aku melihat coklat itu dimana.
"Oh ya tadi coklatnya aku lihat di kasir"
________________
Maaf typo
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLALU! [ END ]
HumorSesuatu yang dipaksakan itu tidak baik, tapi jika untuk kebaikan?. Bersulit-sulit untuk bersenang-senang!. Karya 2019 Aminah Hanima