09. Mimpi

16.6K 1.4K 13
                                    

Di dalam mimpi itu suara manis dengan tawa geli terdengar.

"Hello, Miss Lianyue--- ups! Atau mungkin lebih tepatnya Rui wangfei yang terhormat! Apa kau sudah terbiasa dengan tempat ini?"

Huang Lianyue mengernyit. Suara ini terdengar familiar baginya.

Benar! Bukankah suara ini  yang dia dengar sebelum dia dipindahkan kesini?

"Ya! Kembalikan aku ke era modern!" Huang Lianyue berteriak, di hadapan sistem aneh dan mengerikan seperti ini, dia tidak memiliki ketenangan di hari kerja.

"Itu mungkin."

"Apa maksudmu? Cepat kembalikan aku ke era modern!"

Sangat membosankan disini. Tidak ada televisi, smarphone, laptop, maupun alat-alat elektronik lain. Terlebih lagi disini dia harus menerima suaminya bersama wanita lain.

Betapa menyebalkan!

"Tidak semudah itu, Nona Lian. Kalau kamu benar-benar ingin kembali ke-era modern kamu harus menyelesaikan misi terlebih dahulu."

Huang Lianyue mengernyit. "Apa misi yang harus aku lakukan?"

"Memenuhi keinginan pemilik tubuh yang kamu tempati."

"Ap—"

Sebelum Huang Lianyue menyelesaikan kalimatnya, suara wanita itu terdengar mengucapkan 'selamat tinggal' dan dia kembali ke alam nyata.

"F**k! Penulis itu!"

Huang Lianyue mengumpat saat dia kembali ke kenyataan.

Merasa haus, Huang Lianyue menuang segelas air putih yang telah disiapkan Xiao Shi sesuai permintaannya. Meminumnya, dia jatuh kedalam linglung saat ia melihat gelang giok darah di pergelangan tangannya.

Hah!

Huang Lianyue mendesah. Merasa kosong sekaligus bosan menghadapi kenyataan ketidak ada-an ponsel di zaman ini.

Membosankan!

Dia mencapai novel yang belum dia baca di atas meja kecil di samping tempat tidur. Itu adalah cerita seorang Sarjana miskin dengan Nona dari keluarga bangsawan dan kemudian saling jatuh cinta setelah pertemuan super dramatis mereka.

Di cerita itu, Nona muda dari keluarga bangsawan itu entah bagaimana tersesat diantara kerumunan saat sedang menyamar sebagai lelaki dan saat itulah kekacauan terjadi!

Diantara banyak orang, tiba-tiba seekor kuda menjadi gila dan berlari kearahnya! Nona muda itu membeku di tempat, ketakutan dan menutup matanya untuk dengan pasrah menerima nasib. Saat itulah sarjana miskin itu muncul, lalu dengan heroik menarik Nona muda itu kepelukannya sekaligus berusaha menjinakkan kuda itu! Dan yang selanjutnya terjadi? Yah, itu sama seperti di cerita novel lain yang sering dia baca! Sangat klasik. Ah!

Huang Lianyue menguap. Merasa bosan dengan cerita yang dia baca. Lalu, dia bangun dari tempat tidur, berjalan menuju ruang belajar dan meraih gulungan kertas lalu menggiling tinta dan mulai menulis.

Baik!

Karena dia tidak bisa mendapatkan cerita menyegarkan disini, maka dia yang akan menulis cerita itu sendiri!

Selanjutnya, beberapa tahun kemudian Zhang Yixing melihat cerita yang di tulis wangfei nya dan menyadari bahwa—

cerita itu mirip dengan kisah mereka berdua! Oh!

Dan Huang Lianyue yang malang? Yeah, dia hanya bisa menggigit bibirnya dengan malu saat diejek habis-habisan oleh Pangeran sombong dan arogan itu!

-----

Ke-esokan harinya....

Matahari bersinar cerah diiringi nyanyian burung-burung di hutan bambu di belakang kediamannya, Huang Lianyue yang tengah menguap dikejutkan oleh Xiao Ning dan Xiao Shi yang memasuki ruangan dengan wajah panik.

"Wang—!"

"Ada apa dengan kalian berdua?" Huang Lianyue menyipit, merasa aneh dengan penampilan ke-dua gadis pelayannya yang terlampau bersemangat.

Xiao Ning dan Xiao Shi kompak berhenti, memberi salam hormat sebelum berjalan ke sisi Huang Lianyue.

"Menanggapi wangfei, wangye memanggil wangfei untuk sarapan bersama." Xiao Shi menjelaskan dengan wajah berbinar.

Huang Lianyue tertegun. Ada apa dengan Pangeran es itu memanggilnya? Apa itu sarapan bersama? Menurut ingatannya dari mantan Huang Lianyue yang asli, Pangeran Yixing tidak pernah mengambil inisiatif seperti ini di masa lalu, paling sering Huang Lianyue yang asli yang selalu mencari kesempatan menempelinya seperti lem karet.

"Sarapan bersama?" Huang Lianyue membeo, masih tertegun dengan alur cerita yang lagi-lagi melenceng.

Apa ini?

Dimana Pangeran Yixing yang dingin dan acuh tak acuh seperti yang di gambarkan?

Huang Lianyue dengan linglung mengangguk menyetujui saat Xiao Ning memanggilnya.

Beberapa saat kemudian, dengan iringan kedua gadis pelayannya Huang Lianyue berjalan menuju ke Flower glass garden, halaman dimana Pangeran Yixing tinggal.

Saat ini, Huang Lianyue mengenakan jubah merah delima dengan rok lipit berbordir teratai yang membuatnya terlihat elegan dan mewah. Rambutnya disisir dalam bentuk kepang melingkar dan dihiasi beberapa jepit begonia merah sebagai pelengkap. Wajah cantik Huang Lianyue memiliki make-up tipis dan bibir merah muda membuatnya terlihat semakin menawan. Berjalan di Lotus garden, itu seperti seorang peri yang melayukan keindahan di sekitarnya.

Ketika dia mencapai di Flower glass garden, Huang Lianyue disambut oleh orang kepercayaan Pangeran Zhang, Mo Luan.

Mo Luan memiliki sosok tinggi, kekar dengan garis wajah tegas yang membuatnya terlihat heroik.

"Wangfei telah tiba!" Mo Luan membungkuk memberi penghormatan lalu mengungkap senyum tipis dan memimpin Huang Lianyue beserta dua gadis pelayannya memasuki kediaman.

Di dalam ruangan, dia melihat Pangeran Zhang duduk tegap di bangku utama di depan meja makan, menatap acuh tak acuh deretan makanan yang di persiapkan di meja makan.

Saat Huang Lianyue memasuki ruangan Pangeran Zhan meliriknya sedikit, lalu berkata: "Duduk," dengan suara yang tidak lemah atau kuat, hanya standar dengan pesona memabukkan.

Huang Lianyue sedikit mengangguk, dan kemudian duduk di Kursi yang ditunjuk Pangeran Zhang dengan mengabaikan sopan santun.

"A-ada apa wangye memanggil qie kesini?" Huang Lianyue dengan gugup membuka suara. Dia telah memikirkan arti mimpi nya semalam, dan jika tidak ada kesalahan, maka keinginan tuan rumah yang asli dia sudah mengetahui.

Bukankah itu membuat Pangeran Yixing yang terhormat berlutut di depannya?

Pangeran Yixing sedikit melirik Huang Lianyue. "Bukan apa-apa."

Huang Lianyue hanya bisa menanggapi dengan 'oh' ringan.

Selanjutnya, suasana di meja makan berlanjut dengan harmonis dengan hanya Huang Lianyue dan Pangeran Yixing di ruangan itu.

Pangeran Yixing umumnya tidak suka dilayani saat makan dan juga tidak ada pelayan wanita di wangfu ini, jadi sekali ini secara alami Huang Lianyue mengambil inisiatif untuk melayani Pangeran Yixing dengan makanannya. Lagipula, dia perlu menaklukkan lelaki ini untuk kembali ke dunianya, bukan?

Sementara itu tanpa disadari Huang Lianyue, Pangeran Yixing tengah mengawasinya dengan pandangan menyelidik.

Meskipun dia tidak pernah dekat dengan wanita ini sebelumnya, tapi setelah kembali tadi malam dan memikirkan perubahan sikap wanita ini, entah mengapa dia dia tetap merasa sedikit aneh dan tidak normal.

Dia mungkin bisa berubah menjadi penakut didepannya karena dia menghukumnya terakhir kali, tapi dia tidak akan bisa dengan mudah merubah penampilan dan tempramennya di depan orang luar, bukan?

Lagipula dia bersikap terlalu baik dan patuh yang bahkan membuat Mohou nya curiga.

To be Beloved WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang